13
Raka membuka matanya perlahan. Ia melihat ke sekelilingnya dan merasa hampa sendirian.
Sebelum operasi, ia sempat membayangkan jika saat ia bangun ada seseorang yang menyambut dirinya saat ia membuka mata.
Raka tersenyum menertawai dirinya sendiri. Papinya sibuk, pria itu tidak mungkin ke sini. Dan... Seseorang itu, pasti tidak mungkin berada di sini, kan???
Raka memejamkan matanya, mengenang kembali kisah satu malamnya. Ia begitu dekat dengan Rika malam itu, ia bahkan bisa merasakan suara manja gadis itu, dan mencium lembut bibirnya yang beku kedinginan.
Meskipun malam tadi ia tidak melihat secara nyata tubuh Rika, tapi nalurinya sebagai pria tahu jika sangat berbahaya dekat Rika.
Sudah banyak gadis, gadis ngaku gadis, bahkan janda dan istri orang yang bersedia ia jelajahi tubuhnya, tetapi Raka tak pernah mengambil kesempatan tersebut.
Baginya sekali ia terjebak ia akan terus menikmati hal tersebut tanpa rasa tanggung jawab, terlebih kenangan buruk masa lalu membuat ia sulit bergairah. Rasa tertarik tentu ada, tetapi untuk sampai melakukannya tidak. Tetapi bagi Raka, Rika merupakan cobaan terberatnya menahan naluri lelakinya.
Raka membuka matanya saat mendengar ketukan pintu kamar rawat inapnya. Jantungnya berdegup kencang berharap ada tamu istimewa datang, tamu yang baru saja ia khayalkan.
Seorang gadis manis muncul di pintu dan tersenyum lebar padanya. Sayangnya, gadis manis itu bukan tamu istimewa yang ia harapkan.
"Hai... Boleh masuk." Sapanya. Raka tersenyum berat mempersilahkan masuk.
"Aku dengar, dokter mengalami kecelakaan dan di rawat inap karena operasi kecil. Aku mau jenguk keadaan dokter." Ucapnya tersenyum manis.
"Terimakasih Mel." Jawab Raka.
Yah, dari sekian banyak gadis yang ia PHP, yang satu ini patut diacungi Jempol sepuluh. Gimana tidak, Amelia seolah sangat kebal dengan gosip miring yang menyatakan dirinya hanya sekedar iseng pada gadis itu. Amelia juga paling bertahan selalu menghubungi dirinya, menanyakan kabar dan memberi perhatian yang bahkan seringnya tak ia respon.
Yah, salahnya juga sih ini. Semingguan ini ia patah hati pada Rika, ia respon lagi perhatian gadis tersebut. Dan sejak itu Amelia semakin agresif.
Kalau kata beberapa perawat sih , Amelia menyatakan dirinya sebagai perempuan yang akan tetap ada di sisi Raka meskipun lelaki itu masih ingin berpetualang, seolah-olah, Amelia adalah tempat pulangnya Raka jika pria itu sudah bosan bermain-main.
Hmmm, susah sih sebenarnya lihat ketulusan dia, apakah tulus beneran, atau karena ia berharap jadi Nyonya Dokter pewaris Rumah Sakit???
Raka membiarkan Amelia mengupaskan buah apel untuknya. Gadis itu sesekali bercerita tetapi direspon biasa saja oleh Raka.
Ah, sungguh bukan dia tamu istimewa yang Raka harapkan.
Bisakah ia berharap gadis bernama Rika datang dan menjenguknya? Dia rindu sekali pada gadis keras kepala itu.
"Aku dengar, dokter Raka kecelakaan karena menolong seorang siswi SMA ya? Siapanya dokter? Keponakan? Adik sepupu?" Tanya Amelia menyuapi Raka apel yang sudah ia kupas dan potong. Tetapi Raka memilih menerima apel tersebut daripada di suapin Amelia.
"Dia seseorang yang aku harapkan ada di sini sekarang." Ucapnya jujur dengan tatapan meredup.
Amelia menghentikan kegiatan yang ia lakukan. "Maksud dokter Raka, saya nggak diharapkan?" Tanyanya dengan tatapan terluka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Infused Loved
RomanceOm series 2# Raka (27 tahun) merasa aneh karena dirinya terus saja bertingkah kekanakan setelah bertemu seorang gadis muda saat ia bekerja. Setelah menjadi dokter dan gonta-ganti Pacar, akhirnya Raka Wibowo takluk pada gadis ABG yang baru berusia 15...