Raka Ranger 10

2.9K 467 63
                                    

10

Perasaan Raka nggak enak. Hari ini ia sama sekali belum melihat Rika padahal sebelum-sebelumnya ia jadi penguntit Rika diam-diam. Ia mulai lagi dekat dengan gadis-gadis tapi rasanya membosankan tidak ada yang semenarik Rika.

Tidurnya jadi tidak nyenyak, ia pun lupa cara untuk tersenyum, dan selera makannya seolah lenyap. Raka bahkan baru berkencan dengan gebetan lamanya, berharap bisa kembali mendapatkan gairah hidupnya namun tak seperti yang ia harapkan, ia malah melakukan kesalahan fatal saat berkencan.

Rika mungkin akan semakin muak padanya, tetapi rasa rindu ditambah kecemasan yang tak ia mengerti apa sebabnya ini membuat Raka nekad mengunjungi rumah Rika. Setengah jam sudah ia berada di depan rumah Rika, berharap gadis itu keluar, dan rindunya akan terpuaskan.

Raka akhirnya memutuskan keluar dari mobilnya tepat saat Aning, Rega dan Riza bersiap pergi dari rumah dan kelihatan panik.

"Assalamualaikum..." Sapa Raka lalu mengulurkan tangan pada Aning, Aning menyambut dan membalas salam lelaki yang menunduk dan menaruh punggung tangan Aning di keningnya dengan ucapan "Wa'alaikum Salam."

"Mommy sama Rega dan Riza mau kemana, kok buru-buru? Rika-nya mana?"

"Rika bohongin Mommy dan kita semua. Mommy udah larang Rika ikut acara Camping sekaligus inagurasi penutupan MOS..." Rega menceritakan apa yang dilakukan Rika saat ini.

"Kita mau ke sana kak Raka. Mbak Aning entah gimana keadaannya sekarang." Tangis Riza.

"Tapi ini sudah malam, Mommy juga kan lagi hamil muda. Biar aku aja yang ke lokasi dan mencari Rika."

"Nggak bisa. Mommy cemas banget Ka. Mommy gak bisa diam di rumah." Tangis Aning.

"Ya sudah. Naik mobil aku aja kalau begitu." Ucap Raka tak kalah cemas.

---

Pengurus Osis menyambut kedatangan Raka, Aning, Rega dan Riza. Mereka langsung di ajak ke kemah guru dan pembimbing Pramuka.

"Gimana keadaan Rika? Apa sudah ditemukan?" Tanya Aning.

"Maaf orang tua kalian dimana ya? Sebaiknya saya bisa dengan orang tuanya." Ucap guru Olahraga.

"Saya ini Ibunya. Dimana putri saya?" Tanya Aning marah.

"Oh, Maaf Bu. Soalnya Ibu lebih terlihat seperti kakak bukan ibunya. Ini kelalaian kami sebagai Guru dan penanggung jawab. Kedua kakak kelasnya mengisengi dia, menggeser arah papan petunjuk yang kami siapkan. Sebenarnya kami sudah membuat petunjuk arah yang benar tetapi kare--"

Aning memijat kepalanya yang sakit karena penjelasan Guru yang bertele-tele dan terkesan membela diri.

"Adik saya dimana!!!" Bentak Rega emosi melihat ibunya yang stress dan cemas tetapi tidak mendapatkan jawaban.

"Kami sudah berusaha mencarinya tetapi hujan sangat deras dan ini sudah malam jadi kamu--"

"Kalian menghentikan pencarian? Membiarkan adikku sendirian di tengah hutan belantara!!!" Rega semakin emosi menarik kerah seorang pelajar SMA dengan Name tag Tommy.

"Kamu ketua OSIS nya kan? Kamu yang dibilang lagi pdkt sama adikku kan? Mana bukti kamu suka sama adikku, kenapa nggak jaga dia dengan benar!!!"

"Rega, kendalikan dirimu." Ucap Aning menangis.

"Biar aku cari adikku sekarang!" Ucap Rega marah.

"Jangan. Sebaiknya kita tunggu tim SAR. Kami sudah hubungi perlindungan hutan juga polisi dan mereka akan datang untuk membantu emlakukan pencarian. Kami sudah berusaha mencari Rika, tetapi yang kami miliki hanya anak SMA usia belasan tahun, kami takut bukannya menemukan Rika malah akan semakin banyak korban hilang ataupun celaka. Ini hujan deras, sebaiknya kita menunggu."

Infused LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang