Too Confident 6

1.9K 407 45
                                        

Aku DOUBLE UP ya....

Sampai ketemu Next Week guys... Jangan lupa Vote dn Comen nya ya sayang....
-
-
-

6

Raka bukan tipe yang mudah menyerah. Apalagi gadis kecil seperti Rika sudah melukai harga dirinya sebagai seorang pria most wanted.

Hampir setiap hari jika sedang tidak bekerja ia akan mendatangi Rika ke sekolahnya. Membawakan gadis itu makanan, tetapi hal itu hanya berlangsung sekitar satu bulan karena Rika sudah tidak aktif ke sekolahnya.

Raka beberapa kali menghubungi Rika ingin main ke rumah tetapi gadis itu melarang. Dia bilang, jika Raka berani main ke rumahnya, maka dia akan membenci Raka seumur hidupnya.

Dan Raka memakai ancaman itu untuk melawan Rika kembali. Jika Rika nggak mau ketemu dengan Raka di luar rumah, maka Raka akan nekad main ke rumahnya.

"Kamu ini mau apa sih Om?" Tanya Rika kesal. Ia sengaja memanggil Raka Om agar priabiti sadar umur. Bisa-bisanya ngejar ABG belasan tahun. Cih, emang Rika nggak bisa apa nyari cowok yang seumuran sampai harus menerima cintanya si Om Raka?

"Berani panggil Om lagi aku nikahin kamu!" Ucap Raka menyentil kening Rika dengan jari telunjuknya.

Rika meringis kesal mengusap keningnya.

"Ya udah ini maunya apa?" Tanya Rika kesal. Ia sampai harus bohong ke Daddy dan Mommy nya buat keluar rumah sore ini.

Rika yang cuma pakai kaos oblong dan celana pendek menaiki sepeda ke minimarket depan kompleks rumahnya agar anggota keluarganya nggak curiga dia mau menemui Raka.

Raka tersenyum manis menatap Rika. "Rambut dicepol, kaos oblong, celana pendek, sendal jepit, muka polos, bibir sedikit dipoles lipglos. Yah setidaknya masih adalah niat ketemu aku, kamu moles bibir." Ucap Raka.

Sial! Kok dia tahu sih aku sempet-sempetin moles bibir sebelum ke sini? Umpat Rika dalam hati.

Ya namanya cewek ya, meskipun nggak suka nggak mau juga dong terlihat kusam. Apalagi Rika, dia pantang ketemu cowok nggak pake dempulan, lah ini karena ketemu Raka aja makanya cuma bibir doang yang dipoles, kalau nggak hmmm...

"Mau apa sih ngajak ketemu?"

"Kangen." Ucap Raka jujur. Rika memutar bola matanya jengah.

"Udah ah. Kalau nggak ada yang penting aku mau pulang aja. Nanti dicari sama Mommy dan Daddy."

"Loh, Papa mertua di rumah? Boleh nyapa ya?"

Rika yang berniat pergi mengurungkan niatnya dan duduk di kursi yang ada di halaman minimarket. Raka tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.

"Nih..." Ucap Raka menyodorkan sebuah papper bag.

"Apaan?"

"Sambil nunggu pengumuman dan masuk sekolah baru, bacaan biar nggak jenuh." Ucap Raka.

"Nggak ah. Hari gini baca buku fisik? Buku digital juga banyak. Ada novel dan komik juga." Ucap Rika menolak.

"Yang bisa disentuh dan dipeluk lebih seru, sayang..." Ucap Raka mengusap kepala Rika. Rika sudah tidak menolak lagi diperlakukan seperti ini. Bukan berarti Nerima ya, tapi udah malas aja nepis-nepis tangan si Raka yang emang rajin sangat ngelus kepalanya.

"Rika?!"

Rika tersentak mendengar suara yang begitu ia hafal tersebut dan refleks berdiri.

"Daddy!" Seru Rika kaget bukan main.

Infused LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang