Jangan lupa lagu Mulmed nya didengerin... Ini lagu lama, zaman aku SMA. 🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Author ya udah tuwir 🤭🤭
-
-
-Siapkan obat penurun Tensi ya... Mana tahu butuh, Bab ini bakal menguras emosi jiwa dan raga...
-
-
-"Bilang dia siapa?!" Teriak Rika kali ini menangis histeris karena Raka hanya diam saja.
"Rika please... Kak Raka akan jelaskan dia siapa tapi untuk sekarang kak Raka nggak bisa kasih kamu penjelasan apapun. Kak Raka takut semua semakin rumit. Tapi kamu harus tahu kalau kakak cuma sayang dan cinta sama kamu." Kata Raka tidak suka melihat air mata di wajah Rika apalagi disebabkan olehnya. Ia berusaha mengusap air mata Rika namun ditepis kasar Rika.
"Kak Raka anggap aku apa? Pemuas nafsu?" Tanya Rika tiba-tiba karena teringat ucapan Garnesha jika mungkin Raka cuma mau bersenang-senang dengannya saja.
Meskipun hal itu terpikirkan tetapi karena terlalu banyak hal yang diberikan Raka padanya bahkan sampai Daddy, Mommy dan saudaranya percaya sekali kepadanya ia membuang kemungkinan tersebut. Tetapi karena emosi, akhirnya Rika melontarkan kalimat pedas tersebut akibat hatinya terlanjur rapuh dan hancur.
"Kamu tahu bukan itu yang kak Raka mau dari kamu sayang?" Nada suara Raka sarat akan kekecewaan tetapi Rika tidak mau peduli. Ia merasa dipermainkan.
"Terus kak Raka mau nya apa? Kak Raka bilang cinta, kak Raka bilang sayang dan kak Raka bilang lulus sekolah mau nikahin aku! Aku udah siap kasih semuanya dan aku sayang banget sama kakak! Aku minta maaf kalau selama ini aku nggak pernah mau diajak ke acara-acara yang melibatkan kak Raka. Aku cuma nggak mau kak Raka diolok-olok karena pacaran sama anak kecil. Tapi kemarin saat aku udah siap menghadapi semua gunjingan dan pendapat orang, aku lihat udah ada cewek lain yang serasi di sisi kakak? Aku tanya dia siapa kak? Aku siapa?"
"Rika, kamu hari kemarinku, hari ini ku, dan hari esokku. Cuma kamu. Dia bukan siapa-siapa. Cuma anak teman Papi, anak relasinya. Oke sayang, cuma itu. Tolong percaya sama kak Raka." Ucap Raka akhirnya menangkup wajah Rika mengusap air matanya.
"Kalau gitu aku mau ketemu dia, aku mau kak Raka ajak aku ketemu dan kenalkan dia ke aku." Ucap Rika.
Tepat seperti dugaan Raka. Jika ia jawab wanita semalam teman, pasti Rika akan minta dikenalkan. Tetapi lebih tak mungkin lagi jika Raka bilang wanita itu sepupu nya karena Rika pasti tahu ia tak punya sepupu sedekat itu.
Raka mengusap wajahnya gusar. Ia sungguh tak bisa melakukannya saat ini. Ia sungguh tidak bisa melakukan hal tersebut karena wanita itu bukan sekedar anak relasi Papinya.
"Nanti, akan kak Raka kenalkan ke kamu. Tapi jangan sekarang. Kak Raka janj---"
Ucapan Raka terpotong kala ponsel pria itu berdering dan wallpaper nya adalah foto selfi wajah seorang wanita cantik dan Raka dalam keadaan cukup dekat dengan nama "My Lovely".
Astaga... Hancur sudah hati Rika. Tetapi sebelum panggilan di ponsel tersebut diputuskan Raka dengan cepat Rika meraih ponsel Raka yang berada di dekat rem tangan mobil lalu menjawab dan menekan speaker.
"Morning babe, gimana kabar kamu pagi ini? Udah sarapan apa belum? Mau sarapan bareng nggak? By the way, makasih banget ya babe kamu nemenin aku sampai ketiduran semalam. Aku tidur nyenyaaak banget karena ada kamu." Terdengar suara lembut dan manja di seberang sana.
Raka terdiam tak mampu membela diri menatap Rika yang menangis tanpa suara sambil gemetar memegang ponselnya.
"Ehm, Hasnah aku lagi nyetir nanti aku telepon kamu ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Infused Loved
RomanceOm series 2# Raka (27 tahun) merasa aneh karena dirinya terus saja bertingkah kekanakan setelah bertemu seorang gadis muda saat ia bekerja. Setelah menjadi dokter dan gonta-ganti Pacar, akhirnya Raka Wibowo takluk pada gadis ABG yang baru berusia 15...