2;

1.3K 99 4
                                    

Aku melihat dia dijemput oleh lelaki lain.

Mereka cipika cipiki di depan umum. Seperti suami istri yang sedang berjumpa.

Dia benar benar berselingkuh

***

Sesampainya dirumah aku segera membuka tudung saji di meja makan. Rasanya perut ini sedang disko di dalam. Ternyata tidak ada lauk apapun. Hanya ada piring piring yang kosong.

"Kinan, kalau mau makan masak mie aja"

Aku menengok ke sumber suara. Itu nenek ku yang tiba tiba datang

"Iya ntar aja," ucap ku, sejujurnya aku tidak ingin makan mie instan lagi.

Sekarang hanya ada dua pilihan menahan lapar atau sakit usus buntu karena setiap hari makan mie instan melulu.

*****

Membaringkan tubuh dikasur sambil menatap langit langit kamar yang kosong adalah hal yang selalu aku lakukan belakangan ini. Suasana sepi menyelimuti tapi tidak dengan yang ada di kepalaku. Ramai, sangat ramai dengan pikiran yang jahat. Aku melamun memikirkan perilaku mama ku tadi siang.

Tiga Minggu sebelumnya

Tanggal 17 Agustus 2015 hari libur nasional. Adik adiku sibuk mengikuti lomba dan sudah tidak ada di rumah dari pagi. Sedangkan nenek dan kakek sudah pergi dari subuh kerumah saudara yang jaraknya 2 jam dari rumah jika ditempuh dengan motor.

Ntah angin darimana aku bosan dan ingin duduk sambil mencharger ponsel di ruang tamu.

Di atas meja ada ponsel milik mama ku. Ku nyalakan ponsel itu dan untung nya tidak terkunci.

"Mainin ah" pikirku selagi ponsel ku di charger

"Ini apaan" ucapku mendapat notifikasi

Disitu aku benar benar terkejut.

Melihat chat sex yang dilakukan mamaku sendiri dengan lelaki lain.

Banyak foto foto yang tidak pantas yang mereka saling kirimkan.

Selamat anda telah menghancurkan rasa kepercayaan seorang anak.

Kemudian ada pesan yang membuat ku terbelalak.

Nanti jam 12 aja kesini nya

Gk jam 1?

Jam 12 aja aku tunggu


"Mereka ingin ketemuan dirumah ini. Selagi rumah ini sedang sepi. Gila" batin ku berkata

Murahan.kenapa mamaku seperti perempuan murahan?

Mulai dari hari itu aku tidak pernah percaya dengan semua omongannya.

Flashback off

*******

Lusa-Hari dimana kita dipertemukan

"Kinan, cepetan dong ntar keburu pak Eka masuk" Ujar Gina dengan wajah panik dan was was

"Sabar ... ayo Gin udah nih," balasku, sambil menggendong ransel yang telah rapih

"Guys yang ikut bolos ayok kita keluar nanti langsung aja ketemuan di pagar depan ya"

EllipsismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang