2 Minggu Kemudian
Semakin hari Baskara semakin membuatku jatuh hati. Aku merasa bahagia berada di dekatnya. jika malam terdengar mama ku sedang berbincang bincang bersama selingkuhannya melalui telpon.
Aku bisa memilih untuk tidak mendengar kan nya dengan mengajak Baskara bertelpon atau pergi keluar rumah.
Dia selalu ada untuk ku. Aku jadi berpikir bahwa perkataan Gina tentang Baskara aneh itu salah. Dia hanya lucu dan unik.
Jika seperti ini terus menerus, kepercayaanku kepadanya mulai tumbuh. Dan mungkin aku akan menceritakan semua masalah yang ku pendam selama ini. Toh dia sekarang pacar ku bukan orang asing lagi.
Seperti malam sebelumnya, Malam ini kami sedang bercanda melalui panggilan telfon.
Baskara : jadi nya mau kemana si Kinan?
Kinan: mau ke pantai, tapi pengen Dufan juga
Baskara : yaudah kita ke Ancol kan ada pantai nya juga tu
Kinan : tapi pantai Ancol aneh bau gitu gk alami
Baskara : terus mau kemana?ke pantai Carita?
Kinan : jauh
Baskara : terus mau kemana Kinan sayang??
Kinan : gk tau hehe
Baskara : haduh, main ke kamar gue aja deh ya
Kinan : bosen ah
Baskara : yaudah kamar kamu
Kinan : dih baru masuk pintu udah gue tendang kali
Baskara : terus aja kasar sama cowok sendiri
Kinan : hehe maaf
Baskara : jadi kemana ni?
Kinan : yaudah Ancol aja
Baskara : astagfirullah muter muter jadinya Ancol
Kinan : kok lu nyebut si?kan lu nonis bas
Baskara : astagfirullah lupa
Kinan : hahaha tau ah males
Baskara : cie ketawa seneng banget deh dengernya
Kinan : Jadi Sabtu depan ke Ancol ya
Baskara: Jangan Sabtu depan nan, soalnya ada pertandingan basket. Gue mau ikut mantau anak anak
Kinan : oh iya?
Baskara : Emang Gina gk cerita?dia kan tanding
Aku berpikir sejenak, akhir akhir ini Gina memang sibuk latihan. Namun tentang pertandingan dia tidak bercerita apa apa. Ngomong ngomong tentang Gina aku belum bercerita tentang status ku dengan Baskara. Sahabat macam apa aku ini.
Baskara : hey kok diem?
Kinan : eh iya... Oke deh Sabtu ini aja ya
Selanjutnya kami bertelpon ria hingga jam setengah dua belas malam.Bahagia nya memiliki Baskara.
******
-Hari dimana kami pergi ke Ancol-
Hal yang paling menguntungkan jika memiliki kendaraan sendiri adalah bisa kemana saja. Apalagi Baskara sudah punya SIM. Jadi tidak usah khawatir selama di perjalanan.
Kami berangkat pukul 13.00 dari rumah ku. Untuk sampai ke Ancol membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.
Pukul 16.45
"Baskara jangan makan mulu" ujar ku melihat Baskara yang memakan pop mie. Ini ke tiga kali nya ia membeli pop mie di abang abang pinggir pantai.
"Enak nan sumpah" ucap Baskara lalu menyeruput mie nya kembali
"Nanti sakit perut bas, udah ah sini" kata ku sambil merebut paksa pop mie yang berada di genggaman nya
Baskara hanya bisa pasrah dan matanya menampakan kekecewaan.
"Ah males" ujar Baskara dengan nada ngambek
"Cup cup cup anak manusia satu ini kok jadi kaya bayi si" kata ku yang mengelus ngelus kepalanya
Tiba tiba Baskara memelukku dari samping. Mata ku terbelalak menyadari perilaku nya itu. Aku benar benar malu. Masalah nya kami sedang berada di tempat umum
"Bas lepas... ditempat umum juga"
"Hehe iya iya maaf. Lagian mereka juga ngerti kalo kalau kita lagi pacaran"
"Gk etis bas. Malu gue"
"Buset dah malu punya pacar kaya gue?coba nan tanyain satu satu ke anak cewek di sekolah siapa coba yang gak mau pacaran sama gue"
"Pede banget ya anda"
"Nan teman lu aja suka kali sama gue"
Mendengar perkataan Baskara aku mendadak membeku. Maksudnya Gina?atau siapa?
"Maksud nya siapa?"
"Ehh....enggak nan hmmm salah ngomong" ujar Baskara dengan gelagapan
"Siapa bas" Ujar ku ngotot
"Gina" balas nya singkat
"Hah?" Aku benar benar tercengang mendengar jawaban Baskara
"Emang gk tau?dia gk pernah cerita ?
Aku hanya menggelengkan kepala
"Dulu sempat deket" ujar Baskara yang membuat ku penasaran
Aku baru tau detik itu juga kalau Baskara dan Gina pernah dekat. Waktu awal semester 1 memang Gina pernah bercerita jika suka dengan kakak kelas.
Tapi tidak menyebutkan namanya. Katanya percuma karena aku tidak kenal dan tidak mengerti bagaimana merespon orang yang sedang jatuh cinta.Aku kira Gina menyukai Kak Tori. Dan jika orang yang dulu ia suka adalah Baskara, apa karena hal ini Gina mengatakan Baskara aneh?
"Coba ceritain dari awal sampai akhir kenapa dulu kalian deket?" Tanya ku dengan serius
"Gk ah males"
"Ihh ceritain gak?!" Ujar ku sambil mencubit bagian lengannya
"Aduhhh iya iya lepas dulu" kata Baskara sambil meringis kesakitan
"Tapi abis ini kamu cerita tentang kejadian malam itu ya" timpalnya
"Gak mau itu kan masalah pribadi"
"Kan egois, nan aku tuh pacar kamu loh masa kamu gk percaya sama aku sih"
Aku terdiam sejenak.
"Iya iya aku cerita. Tapi kamu dulu ceritain tentang Gina"
"Nah gitu dong" ujar Baskara yang mengelus rambut ku
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
Teen FictionTahun 2015 adalah tahun dimana aku dipaksa menjadi dewasa duluan. Anak sulung yang tidak tau dirinya sendiri. Aku kira tidak ada permasalahan seperti ini. Dari sekian banyak masalah remaja, mengapa masalah ku berbeda? Tentang kamu Baskara Bagas dan...