Jangan lupa untuk vote dan komen 💚🥰
Aku menahan tangis saat mendengar suara mamaku yang sedang repot memasukkan bajunya ke dalam koper. Tadi aku sempat bertanya ia mau kemana. Mama ku hanya menjawab hari ini hingga dua Minggu kedepan ia akan pergi ke Bandung bersama adik ku.
Aku sempat bertanya untuk apa dan dengan siapa. Tapi jawabannya adalah bohong. Ia berucap akan pergi menemui keluarga ayah untuk meminta kepastian.
Aku pergi ke kamar menutupi badan dengan selimut. Menahan rasa kesal dan kekecewaan dengan menggigit jari. Ponsel ku masih menyala karena baru saja ku kirim chat kepada Baskara. Di saat seperti ini aku perlu orang lain sebagai penenang.
Suara ketukan pintu terdengar, tapi aku mendiamkan nya begitu saja
"Kinan, ini mamanya mau pergi minta uang sana"kata nenek ku
Aku hanya diam bersembunyi di balik selimut seolah olah sudah tertidur.
"Udah lah, Kinan mungkin udah tidur. Saya berangkat dulu ya"Suara mama ku dari luar lalu beberapa menit kemudian terdengar suara pagar rumah yang terbuka.
Jujur, aku menyesal tidak keluar kamar untuk melihat kepergian nya. Jika kuputar waktu aku ingin melihat wajah adik ku untuk terakhir kalinya.
Hati ku terasa sesak, aku tahu aku akan ditinggalkan. Pasti dia pergi bersama selingkuhan nya.
"Baskara kamu dimana ... Aku butuh kamu,"ucapku sambil mencoba menelepon nya. Tapi panggilan itu tidak kunjung di jawab.
Bodoh Kinan harusnya kamu tidak perlu berharap dengan manusia. Mereka akan pergi sesuai waktu. Mulai dari ayah, Mama, adik dan sekarang Baskara.
***
Keesokan harinya mata ku sembab seperti tersengat tawon. Gina mulai curiga dan telah mewawancarai ku seperti reporter yang sedang mengulik informasi dari artis yang baru saja cerai.
"Seriusan lu nangis karena film?"tanya Gina yang sudah ke sekian kalinya
"Iya, kenapa si gak percaya banget,"kata ku tetap berbohong. Bukannya aku tidak mau cerita karena tidak percaya dengan Gina. Tapi logika bilang untuk apa bercerita, toh mereka tidak akan menyelesaikan permasalahan kita.
"Gue tuh gak percaya sama lu nan, mana mungkin seorang Kinan nangis karena film,"kata Gina
Aku tidak memperdulikannya lagi. Biarlah Gina berpikiran seperti apa. Tiba tiba ponsel ku menyala dan menampilkan Baskara disana. Dia menelepon ku di saat jam pelajaran? Tumben sekali.
Namun aku tidak bisa menerima panggilan nya karena masih ada guru dikelas.
Baskara
Ada apa?
Angkat nan
Lagi kelas
Kelas apa?
PKWU Pak Gatot
Ke Rooftop yuk bentar aja, Baskara mau peluk Kinan
Aku mengerjapkan mata melihat chat yang ku dapat. Ada apa ini mengapa Baskara seperti ini. Apa dia merasa bersalah karena semalam tidak mengangkat telfon ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
Teen FictionTahun 2015 adalah tahun dimana aku dipaksa menjadi dewasa duluan. Anak sulung yang tidak tau dirinya sendiri. Aku kira tidak ada permasalahan seperti ini. Dari sekian banyak masalah remaja, mengapa masalah ku berbeda? Tentang kamu Baskara Bagas dan...