Tapi apa harus sepeti ini?aku kan pacarnya mengapa harus bertanya kepada orang lain? bukannya aku bisa bertanya langsung kepada Baskara?
" Nan jangan bengong" ucapan Gina mengagetkan ku
"Eh--enggak kok. Btw gin, gue mau minta maaf kalau kejadian di stadion bikin lu kesel"
"Santai. Gapapa kok, lagian gue paham mana ada cewek yang diem aja kalau pacarnya di katain aneh. Ya walaupun menurut gue Kak Baskara tetap aneh" ujar nya sambil tertawa kecil
"Iya deh terserah lu hahaha"
"Berarti pulang sekolah bisa kali traktir gue. Kan kemarin gk jadi" tanyanya yang masih ingat dengan janji ku bila dia memenangkan perlombaan
"Iya deh pulang sekolah gue traktir"
Setelah berbincang bincang, kami pergi ke kelas. Baru beberapa anak tangga kami lewati, terdengar ada langkah kaki dan suara yang mendekat. Suara itu terdengar tidak asing bagi ku.
"Loh Kinan?" Ucap sosok lelaki yang baru muncul dihadapan kami
Orang itu Baskara yang disampingnya ada Tia.
"Ngapain ?abis dari rooftop?" Tanya Baskara dengan wajah yang masih terkejut
Sebenernya aku juga terkejut dan terheran heran mengapa bisa bertemu dengan Baskara disaat aku dan Gina baru saja membicarakan nya. Selain itu kehadiran Tia disampingnya membuat ku sedikit penasaran terhadap apa yang sedang mereka lakukan.
"Iya. Kamu mau ke rooftop?" Tanyaku yang mencoba tenang
Dia hanya mengangguk.
"Bentar lagi kan masuk kelas" ujar ku mengingatkan mereka
"Bentar doang kok. Yaudah aku ke rooftop dulu ya" kata Baskara sambil menepuk pelan pucuk rambut ku
"Haduh berasa nyamuk gue disini" kata Tia
"Sama ni kak gue juga" Timpal Gina
*****
Sepulang sekolah, aku segera pergi bersama Gina ke McD dekat sekolah kami. Jaraknya cukup dekat hanya 6 menit jika menggunakan angkot.
Kami duduk di meja panjang yang ada dilantai dua. Tempat duduk ini memiliki pemandangan langsung ke luar Mcd.Jadi kami bisa melihat kearah jalan dan pintu masuk.
"Kinan gue kamar mandi dulu ya" ujar Gina sambil berdiri
"Iya"
Gina pun pergi, meninggalkan aku yang masih berusaha menghabiskan es krim karena perut ku masih kenyang memakan bigmac yang ku pesan.
Aku menyendoki es krim dengan malas sambil melihat ke arah jalan. Lalu aku melihat hal yang membuat ku membeku.
Ada Baskara beserta laki laki yang wajah nya tidak terlalu asing. Dimana laki-laki itu merangkul Baskar dengan wajah sumringah.
Aku menelan ludah. Lalu mencoba memotret nya.
Tadi, sebelum bel pulang sekolah berdering. Baskara memberi ku pesan bahwa dia akan les sampai jam 7 malam. Namun Baskara berbohong. Sekarang masih jam 5 dan di sudah keluyuran.
"Gina ayok pulang" ucap ku tiba tiba kepada Gina yang baru saja datang dari kamar mandi
"Apasi?bentar dulu ah. Perut gue masih full"
"Yaelah Gin, ayok" kata ku yang sudah menggendong tas, bersiap untuk pergi
"Kenapa si nan?"
"Kinan?" Ucap seseorang dari arah belakang
"Ah anjir kenapa ketemu si" batin ku berkata
Kemudian aku pura pura untuk tenang dan terkejut dengan keberadaan nya
"Baskara? ngapain disini? katanya les?" tanyaku dengan tatapan yang intens
"Eh...iya nan..ini udah selesai les nya"balas Baskara dengan gugup
"Iya tadi gue sama Baskara udah selesai les nya" timpal lelaki yang ada disampingnya. Mungkin ia mencoba mendukung kebohongan yang Baskara katakan
Aku hanya memandanginya dari ujung bawah dan keatas.
"Oh iya, ini temen aku. Namanya Genta" ucap Baskara yang memperkenalkan lelaki yang ada di samping nya
"Oh, Kinan" kataku
"Genta" ujar nya sambil mengulurkan tangan
*******
Aku masih mencoba menutupi telinga menggunakan bantal. Karena diluar kamar kakek dan mama ku sedang berdebat perihal tidak bisa bayar listrik bulan ini. Sebenarnya hanya itu masalah utamanya. Tapi jadi merembet kemana mana. Lagi lagi uang membuat ku pusing.
Baskara
Kamu dimana?bisa telfon gak?
Maaf ya nan, aku lagi sama Genta
Nanti agak malam ya aku telpon kamuBelum pulang ?ini udah jam 9 loh
Bentar lagi pulang
Kamu kalau gk bisa nunggu tidur aja
Besok pagi kan kita ketemuAku cuman mau cerita
Nanti ya Kinan. Aku belum sampai rumah. Please ngertiin
Oke. Maaf
Lalu aku mematikan data seluler dan menutup ponsel ku.Mata ku mencoba terpejam. Namun tetap suara mereka bertambah keras. Sampai ada perkataan yang membuat ku ingin menangis.
"Kamu mending keluar aja dari sini! Cuman numpang gak mau bantu apa apa"
********
TBC
Hayokkk ada yang bisa nebak Baskara kenapa??
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
Teen FictionTahun 2015 adalah tahun dimana aku dipaksa menjadi dewasa duluan. Anak sulung yang tidak tau dirinya sendiri. Aku kira tidak ada permasalahan seperti ini. Dari sekian banyak masalah remaja, mengapa masalah ku berbeda? Tentang kamu Baskara Bagas dan...