Aku sangat senang Baskara membawa ku pergi untuk menenangkan diri.
Dia mengajak ku makan ke tempat angkringan pinggir jalan. Tempatnya cukup luas dan makanannya enak. Saking enaknya kami telah menghabiskan 20 tusuk sate dan 5 nasi kucing.
"Abis ini mau pulang apa gimana?" Tanya Baskara dengan halus
"Gk mau" jawab ku singkat
"Terus mau kemana?"
"Gk tau"
"Jangan gini dong nan, aku bingung"
Aku hanya diam menatap mata nya yang menenangkan
"Aku gak mau pulang ke rumah. Aku benci mereka" ucap ku sambil menunduk
"Kinan jangan ngomong kaya gitu...."
Tiba tiba layar ponsel Baskara menyela, disana ada panggilan masuk yang bertuliskan Genta . Baskara pun sadar dengan notifikasi itu dan segera menggangkatnya.
"Iya nanti pulang, bentar lagi "
"....."
"Sabar dong"
"....."
"Jangan lah, lu udah gue bantuin juga tetap aja ngeyel. Nanti gue beliin makanan deh"
"......"
"Sate Padang?iya nanti gue cariin"
"....."
"Oke, tunggu. Jangan pergi kesana. Awas aja lu"
Ketika mendengar percakapan Baskara dengan orang yang bernama Genta. Aku jadi penasaran apa yang mereka bicarakan.
"Siapa?" Tanyaku
"Temen"
"Dia kenapa? kok tadi aku denger kamu lagi ngebantuin dia gitu?"
"Iya dia lagi nginep di rumah ku. Nan kita pulang ya gak enak aku sama Genta" ucap Baskara, wajah nya terlihat sedikit panik
"Gk mau pulang" balas ku. Aku tau ini egois tapi malam ini aku benar-benar ingin mengikuti apa yang hati ku mau.
"Kinan please, pulang ya"
Baskara terus terusan memohon agar aku mau pulang.Dengan raut terpaksa akhirnya aku mengiyakan bujukannya.
*******
Pukul satu dini hari, badan ku masih terus mencari posisi nyaman untuk tidur. Balik ke kanan lalu balik lagi ke kiri."Ah gak bisa tidur" ujar ku bermonolog,mungkin ini efek tadi sore yang sempat ketiduran dan ditambah otak ku masih berjalan memikirkan masalah selingkuhan mama ku.
Aku mengambil ponsel yang berada di meja sebelah kasur. Lalu menyalakan data seluler dengan niat bermain Ig, atau mengirimkan chat kepada Baskara bila ia belum tidur.
Ketika buka WhatsApp, ada chat Gina yang masuk. Disitu aku berpikir apakah Gina akan meminta maaf kepada ku perihal kejadian di stadion? Ternyata aku salah, dia memberi kabar yang membuatku semakin tidak bisa tidur
Gina
Lu dijadiin close friends sama Baskara gak?
Liat ini nan, gue dikasi tau sama kak ToriItu siapa?
Kok kaya tangan cowok si?Aku mencoba untuk tenang. Rasa nya aneh dan campur aduk saat melihat foto itu. Sebenarnya itu foto siapa dan apa yang sedang terjadi.
Segera aku mengklik nama Baskara untuk menayakan dia sedang berada dimana.
Sialnya setelah satu jam lebih aku menunggu. Tidak ada balasan dari Gina maupun Baskara. Hal ini membuat otak ku berpikir lebih keras.
*****
Keesokan harinya.....Terik matahari tidak menjadi penghalang untuk kami pergi ke rooftop sekolah. Aku dan Gina memang sengaja ke tempat ini agar menjaga privasi mengenai hal yang ingin ku tanyakan yaitu tentang foto Baskara semalam.
"Jadi itu siapa dan kenapa? jelasin gin dari awal" ujar ku tidak sabaran
"Gue juga gk tau nan, kemarin malam kak Tori chat gue dan ngirimin screenshot itu. Terus gue kirim ke elu"
"Lu tau gk si gin, semalam gue baru aja jalan sama Baskara makanya gue kaget kenapa ada foto itu"
"Emang lu pulang jam berapa?" Tanyanya dengan wajah penasaran
"Sekitar jam 9 atau 10 an" balasku sedikit ragu
"Mungkin setelah dia nganterin lu pulang. Dia pergi kali sama cowok yang ada di foto itu"
Aku pun terdian mendengar Gina mengatakan 'cowok'. Berarti pemikiran Gina sama dengan ku yang menduga bahwa di foto itu memang Baskara bersama laki laki.
"Menurut lu itu cewek apa cowok?" Tanya ku untuk meyakinkan diri
"Cowok. Kata kak Tori juga itu cowok"
"Apa mugnkin itu teman nya kali ya"
Gina hanya diam tidak menjawab.
"Gue aneh gk si gin" tanya ku tiba tiba sambil menopang dagu
"Aneh kenapa?" Tanya Gina dengan heran
"Kok gue ngerasa cemburu ya. Kaya ngeliat dia jalan sama cewek lain"
"Kinan. Please sadar, Ini aneh banget. Ngapain dia gandengan tangan malem malem sama cowok"
"Mungkin sahabat nya"
"Kinan... Baskara itu aneh"
"Aneh gimana?dia gay gitu?" Kata ku yang berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu
"Bukan.... Hmmm Gue bingung ngejelasinnya mending lu tanya kak Tia deh biar lebih paham"
Tia, anak kelas 12 yang sekelas bersama Baskara dan Tori. Setahu ku mereka memang bersahabat sejak SMP.
Tapi apa harus sepeti ini?aku kan pacarnya mengapa harus bertanya kepada orang lain? bukannya aku bisa bertanya langsung kepada Baskara?
*****
TBC
Maaf banget baru update. Sumpah ya tugas kuliah lagi gk ada adab. Mana lagi UTS juga :(((((
Padahal ini cerita lagi ke konflik utamanya;(
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
Teen FictionTahun 2015 adalah tahun dimana aku dipaksa menjadi dewasa duluan. Anak sulung yang tidak tau dirinya sendiri. Aku kira tidak ada permasalahan seperti ini. Dari sekian banyak masalah remaja, mengapa masalah ku berbeda? Tentang kamu Baskara Bagas dan...