Jangan lupa Vote dan Komen 🥰
"Lu kenapa?" Tanyanya
Pertanyaan nya membuat ku makin melemah. Air mata yang sekuat tenaga aku tahan akhirnya jatuh juga.
"Kak mau pulang"
"Kenapa si nan?ada apa? Tanya baskara dengan wajah panik. Mungkin dia kebingungan mendapati diriku yang kacau, padahal beberapa menit lalu saat dikantin aku masih bisa tersenyum.
"Ayok kak pulang" ucap ku sambil merengek
Baskara langsung menggenggam tangan ku, lalu mengajak pergi bersama.
Saat kami berjalan bergandengan. Aku hanya bisa menunduk melihat lantai dan alas kaki orang yang berlalu-lalang. Aku terlalu malu untuk menunjukkan wajah dengan mata serta hidung yang memerah.
*****
Dimobil kami hanya diam. Baskara tidak bertanya apa apa. Mungkin ia paham perasaan seseorang yang sedang sedih jika ditanya bukannya menjawab tapi malah menangis. Seperti aku tadi.
"makasih kak" ujar ku lalu berancang untuk keluar mobil
Tapi tiba tiba Baskara memegang lengan ku dan menarik nya. Sontak aku berbalik menjadi dekat dengan nya.
"Kinan, kalau gak mau pulang gue bisa ajak lu jalan jalan"ujar nya
"Apa si kak. Gue mau pulang kok" ucap ku berbohong, aku sebenarnya tidak ingin pulang karena pasti nenek kakek sedang mengomel. Tapi aku harus kemana lagi?setelah hati dan pikiran lelah melihat kelakuan mama ku tadi. Aku benar benar perlu waktu untuk merenung.
"Mata lu gak bisa bohong nan. Kalau ada apa apa cerita jangan di pendam. Kalau mau nangis nangis aja, jangan di tahan tahan" ujarnya yang membuat ku berkaca kaca
"Gue gapapa kak. Makasih ya udah ngingetin" balas ku sambil tersenyum
******
Aku terduduk lesu di atas kasur. Mata memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Ntah kenapa rasanya masih sakit. Pikiran ku juga tidak diam.
Lalu aku mengecek ponsel menunggu balasan seseorang yang tidak lain adalah mamaku. Ketika aku sampai di rumah aku langsung memberi nya pesan.
Tapi belum ada balasan.
Aku benar-benar ingin teriak. Mungkin Baskara benar aku butuh bercerita agar melegakan hati.
Gina
Gin dimana?
Pesan itu belum di baca oleh Gina, padahal kondisi ku sekarang sedang benar benar butuh teman.
Ada niat untuk menghubungi Baskara, tapi tidak bisa. Dia masih termasuk orang baru dalam hidupku.
1 jam kemudian ada balasan
Gina
Gin dimana?
Di rumah saudara, kenapa ??
Rumah saudara mana?
Bandung
Kapan pulangnya?
Mungkin besok sore. Kenapa nan?tumben lu nanyain gitu
Oh gk jadi. Tadi nya mau cerita tapi ntar aja Senin
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
Teen FictionTahun 2015 adalah tahun dimana aku dipaksa menjadi dewasa duluan. Anak sulung yang tidak tau dirinya sendiri. Aku kira tidak ada permasalahan seperti ini. Dari sekian banyak masalah remaja, mengapa masalah ku berbeda? Tentang kamu Baskara Bagas dan...