48; menangis

343 42 6
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen 💚🥰

"BAS! LU DARIMANA AJA SI BANGSAT!" teriak Tori saat melihat Baskara yang baru saja turun dari mobil dan menyentuh halaman rumah. Ia kesal setengah mati karena Baskara tidak bisa dihubungi. Jika bukan sahabatnya, mungkin Tori sudah melemparkan pisau dapur kearah muka Baskara.

"Anterin Kinan balik. Kenapa si?Mau tanya pas kejadian istirahat? Duh gue gak ada waktu pengen tidur," balas Baskara dengan santai. Ia masih bisa tersenyum disaat wajah Tori dan Tia sedang panik.

"EH GOBLOK!LU HARUS LIHAT INI!" cerca Tori sambil memukul kepala belakang  Baskara dan memberikan ponselnya. Wajah Baskara berubah menjadi panik sama seperti Tori dan Tia. Sekujur tubuhnya diam tidak bisa bisa digerakkan. Keringat dingin mengalir di keningnya ketika melihat Instagramnya di bajak.

"Cepet Bas hapus story nya," kata Tia menyadarkan Baskara.

Baskara segera mengambil ponsel dan menyalakan data selulernya. Seketika ponselnya penuh dengan notifikasi wa dan Instagram. Story itu di buat 2 jam lalu, berisi foto dan tulisan bahwa Baskara adalah seorang gay.

"Anjing Genta!"cerca Baskara, ia yakin seribu persen Genta yang melakukan ini. Genta tahu semua kata sandi sosial media Baskara.  Pasti Genta masih tidak terima jika Baskara memutuskan hubungan mereka. Setelah berhasil menghapus story, ia cepat cepat mengganti password instagramnya. 

"Shit gue harus apa!" Baskara frustasi, ia terkulai lemas. 

"Gapapa Bas, storynya masih 2 jam yang lalu kok pasti masih dikit yang lihat." Tori mencoba menenangkan Baskara.

"Banyak anjir ada seratus orang,"balas Baskara sambil mengacak rambut.

"Itu dikit Bas, lagian mereka pasti tahu kok itu dibajak."

Baskara hanya bisa menunduk sambil memegangi kepalanya yang terasa ingin meledak. 

"Gue salah gak si putusin Genta? Gue takut dia bakal lakuin hal gila lagi." Baskara sudah menduga Genta akan nekat. Ia tidak akan mudah melepaskan Baskara begitu saja.

Tori dan Tia bertukar pandangan, pikiran mereka sama sekarang. Mereka harus berusaha meyakinkan Baskara jika semuanya baik-baik saja. Jangan sampai Baskara malah overthinking dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Bas...Lu itu lagi ada di jalan yang benar dan mungkin cobaannya bakal banyak. Tapi  tenang aja banyak orang yang dukung Lu," kata Tia.

Hati kecil Baskara sepakat dengan Tia. Tapi ia takut ada hal yang lebih kacau dari ini.

Baskara bangkit dari rasa frustrasinya. Ia tidak bisa diam saja.

"Pinjem motor lu dong," kata Baskara kepada Tori

"Lu mau kemana?" tanya Tia yang bingung tapi ia tetap memberikan kunci motornya

"Ke rumah Genta," balas Baskara.Ia ingin bertemu  dengan Genta untuk meluruskan masalah ini.

"Ngapain Bangsat?!" kata Tori mendekati Baskara. Baskara tidak menjawabnya, ia lansung menancap gas.

**
Kinan benar benar nekat pergi dari rumah. Setelah pertengkarannya ia dikurung di dalam kamar namun saat Kinan tahu Baskara sedang tertimpa masalah, Kinan mengerahkan seluruh tenaga untuk pergi kabur. Ia keluar melalui jendela. Mungkin setelah ini Kinan akan di coret dari kartu keluarga. Tapi ia tidak peduli sama sekali jika hal itu terjadi.

Tori dan Tia yang masih berada di rumah Baskara terkejut melihat Kinan yang tiba tiba datang. Namun merasa senang dan bersyukur mungkin Kinan bisa membujuk Baskara. Ia sudah mengurung diri selama 6 jam lebih setelah pulang dari rumah Genta.

EllipsismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang