50. Tinggal

238 40 13
                                    

Jangan lupa vote dan komen 💚🥰

****
Sekuat tenaga Kinan berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Baskara. Ia harus berpikir panjang dulu untuk mengejarnya.

"Bas..." Panggil Kinan dengan suara yang lantang.

Baskara tidak menengok juga. Punggungnya makin tidak terlihat karena tertutup oleh orang yang berlalu lalang di koridor.

"Baskara." Suara Kinan membuat Baskara berhenti dan menengok kebelakang.

Kinan tampak ngos-ngosan dan membuat Baskara kebingungan mengapa ia mengejarnya.

"Mau ngomong boleh?"tanya Kinan.

"Ngomong apa? Aku gak bisa lama lama harus ngerjain tugas," kata Baskara yang menolak secara halus. Kinan terlalu peka bahwa Baskara ingin menghindarinya. Ia terlalu mengerti gelagat Baskara yang tidak nyaman.

"Yaudah gak jadi. Tapi bisa gak chat aku di balas?"

Baskara menatap Kinan dengan tatapan sulit di jelaskan.

"Iya. Maaf ya belakangan ini aku sibuk jadi suka lupa balas chat," balas Baskara dengan jawaban yang mengecewakan.

"Gapapa. Terus...pulang sekolah bisa temuin aku di rooftop dulu atau bisa gak kita pulang bareng gitu ?"

"Hmmm kayanya gak bisa Nan. Soalnya aku mau belajar intensif buat UN sama SBMPTN tapi nanti aku usahain ke rooftop ya. Yaudah ya Nan aku pergi ke kelas dulu, bye..."

Setelah itu Baskara pergi meninggalkan Kinan. Walaupun Kinan belum mengerti apa yang sedang terjadi tapi setidaknya ia bisa bicara dengan Baskara.

***
Pintu rooftop sekolah terbuka, Kinan berharap cemas sekaligus senang karena Baskara menepati janjinya.Tapi senyum itu hilang seketika, saat orang yang membuka pintu benar benar masuk dan berhadapan dengan Kinan. Bukan Baskara yang datang melainkan Tia.

"Baskaranya mana?" tanya Kinan kecewa.

"Ke tempat les. Btw dia yang nyuruh gue kesini sekalian disuruh kasih ini buat lu," kata Tia sambil memberikan totebag berukuran sedang.

"Kata Baskara itu oleh oleh," timpal Tia lagi.

"Kenapa dia gk ngasih sendiri?"

"Gak tau katanya takut ketinggalan Les. Yaudah ya gue pergi dulu," kata Tia yang hendak bergegas pergi.

"Kak Tia...gue mau tanya sesuatu." Perkataan Kinan membuat langkah Tia berhenti dan kembali berbalik.

"Kenapa?"

"Gue gak tau ini perasaan gue doang atau gimana...tapi kok gue merasa Baskara kaya ngejauh gitu?" tanya Kinan meluapkan apa yang ia rasa.

Tia diam sejenak, ia seperti sedang berpikir keras.

"Mungkin emang Baskara lagi sibuk. Kan bentar lagi mau UN."

Ucapan Tia masuk di akal. Tapi kenapa begitu mendadak dan membuat Kinan merasa serba salah.

"Tapi kenapa Baskara gak bilang apapun sama gue Kak?"

EllipsismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang