TIGA PULUH EMPAT

235 29 0
                                    

Dion dan Rey saat ini sedang berada di ruang kerja nya Rey di cafe.

"Gue udah buat janji sama seseorang yang akan bantu lo lepas dari lampir." ucap Dion.

Rey menyandarkan tubuhnya di kursi, "alasan lo apa sih? kenapa sebenci itu ke Yumna." tanya Rey.

Dion menghela nafasnya, lalu duduk di bangku depan meja Rey.

"Lo harus tau Rey, gak semua cinta itu baik, cinta memang tabu, tapi mampu melukai perasaan dengan sangat kejam secara nyata." jelas Dion.

"Yang gue tanya, alasan lo benci banget sama keluarga Yumna." ucap Rey kembali.

Dion menyunggingkan senyum nya, "dulu gue pernah terjebak dalam cinta yang begitu pahit, gue juga dulu sama persis kaya lo Rey, bahagia karena bisa memiliki kekasih yang cantik dan baik, tapi kebahagiaan  gue sebentar, lalu di ganti dengan kesakitan yang berkepanjangan,"

Rey menegak'kan tubuhnya menatap lekat wajah Dion yang lebih fokus menatap jendela luar.

Dion berdiri memasukan kedua tangan nya di saku celana panjang yang dia kenakan, "Laras, dia nama nya Laras, cantik, baik, dan smart, tapi sayang, dia di lahirkan bukan untuk gue, lulus SMA gue udah berencana mau melamar dia, tapi ada seseorang yang menjerat keluarga Laras agar bisa menyerahkan Laras untuk lelaki tua bangka yang memiliki anak gadis seumuran lo."

"apa tua bangka itu Papah Yumna? tuan Yoman?" tanya Rey.

Dion membalikkan badan nya lalu tersenyum ke arah Rey, lebih tepat nya senyum kesedihan yang ia tunjukan.

Dion mengangguk, "betul, Laras, ibu tiri nya Yumna, dia mantan pacar gue."

Rey mengusap wajah nya kasar, "gue gak mau Dita kenapa-napa,"

Tok tok tok

Dion berdiri berjalan menuju pintu ruang kerja Rey, "tamu nya sudah datang." ucap Dion.

Dion membuka 'kan pintu ruangan Rey lalu tersenyum melihat sahabat nya kembali.

"Hay! bro." sapa Dion.

"Hay, gimana kabar?" tanya Radit.

Orang yang di maksud Dion yang akan membantu Rey adalah Radit sahabat nya sejak ia masih duduk di bangku SMA.

Rey melotot kan mata nya kaget, "bang Radit?"

Radit tersenyum lalu mengulur kan tangan nya ke arah Rey.

"Gimana kabar Rey?"

"Baik bang," ucap Rey, membalas uluran tangan Radit.

"Silahkan duduk bang."

Radit duduk di samping Dion lalu melirik sekilas ke arah Dion.

"Gue akan bantu lo dan Dion untuk menghancurkan perusahaan keluarga Yoman." ucap Radit.

"Apa keuntungan bang Radit jika bekerjasama dengan gue dan Dion."

"Keluarga gue utuh kembali," balas Radit.

Sungguh ini begitu membingungkan, tadi Dion sekarang Radit, begitu kejam nya kah keluarga Yoman sampai-sampai membuat banyak orang menderita karena nya.

"Gak usah banyak mikir, gue teman lo dan Dita, gue juga udah anggap Dita seperti adik gue sendiri, gue paham posisi Dita dan lo saat ini, tapi untuk sementara waktu, lo harus mengesamping'kan perasaan lo dulu, sekarang saat nya memakai logika dan otak kita dengan baik." jelas Radit.

Dion dan Rey mengangguk, "lo betul bro." sahut Dion.

                               ••••

CERITA CINTA SMA (END) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang