Sejak kejadian Dita di rawat di rumah sakit, hubungan nya dengan Rey tidak lagi dingin seperti dulu, kedua nya semakin dekat walaupun terkadang memang Rey nya agak sedikit memberi jarak kepada Dita.
"Huuft..., cape gue." keluh Gina.
"Gue juga, kantin yuk! beli minum." ajak Dita.
Saat kedua nya berjalan menuju kantin, Dita menghentikan langkahnya,"eh. lo duluan aja deh Gin, gue kebelet nih." ujar Dita.
"Mau di temenin gak?"
"Gak usah, lo pesenin makanan aja, sama in kaya lo." ucap Dita.
"Ok!"
Sebenarnya Dita hanya beralasan dengan Gina, karena ada suatu hal yang Dita harus tahu.
Dita melihat Rey berjalan di belakang Inez, yang tak lain adalah mantan pacar nya Rey.
"Mereka mau ngapain sih, ke gudang belakang." batin Dita.
Rey menghentikan langkah nya, lalu menarik tangan Inez agar berhenti.
"Cepetan gue gak ada waktu banyak sama lo." ucap Rey ketus.
"Rey, aku besok berangkat ke Australi." ucap Inez.
Rey menatap nya dengan wajah datar, ini berbeda dengan pertama kalinya Inez pergi meninggalkan dirinya.
Kala itu, Rey benar-benar terpukul dan kehilangan, tapi perasaan itu sekarang sudah tidak ada, apa itu artinya Rey sudah benar-benar tidak menaruh perasaan lagi terhadap Inez.
"Hem, hati-hati."jawab Rey
"Aku juga mau minta maaf sama kamu Rey, aku sadar, aku yang salah sudah menyakiti dan menyia-nyiakan kesempatan."
"Itu sudah berlalu, dan gue gak mau mengingat nya." jawab Rey dingin.
Inez terkekeh dalam kesedihan," Semoga kamu bahagia yah, dia cewe yang baik."
Rey hanya menjawab dengan gumaman.
Dita merasa bahwa ini salah, tidak seharusnya dia mengikuti mereka, bahkan Dita sudah lancang menguping pembicaraan keduanya.
Dita berjalan menjauh dari gudang, ia berjalan menuju kantin menemui Gina sahabat nya.
"Lama bener, gue kira lo tidur di toilet." ujar Gina.
"Ya kali gue tidur di toilet, lo kira gue kecoa!"
"Ya kali aja, lo berubah gitu, jadi kecoa," ucap Gina.
"Stres!!" jawab Dita kesal.
//kelas
Dita menatap ke arah Rey, entah sejak kapan dirinya kini jauh lebih suka dan tenang, saat melihat Rey sedang duduk di kelas dengan buku di tangan nya.
Seperti biasa nya, banyak siswi perempuan yang caper di hadapan Rey, namun bukan nya di lihat di lirik pun tidak.
"Rey, nanti pulang bareng yuk! lo lagi gak sibuk kan?" tanya Yumna.
Rey menutup bukunya, lalu melirik ke arah Dita, sebenarnya Rey tahu, kalau sejak tadi Dita terus memandang nya.
"Boleh," jawab Rey datar.
"Beneran yaah....," kata Yumna. memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar.
"Heem," jawab nya singkat.
Yumna melirik ke arah Dita, lalu tersenyum kemenangan.
"Dih! si Iyum, senyum nya serem bener." cetus Gina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA CINTA SMA (END) REVISI
Teen Fiction𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟭#𝘁𝗲𝗲𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟭#𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟮#𝘁𝗲𝗲𝗻𝗹𝗼𝘃𝗲 Bagaimana jadi nya, kalau gadis yang periang, lincah dan murah senyum, harus di pertemu kan dengan cowo yang cool, cuek, smart dan pendiam. akan kah mere...