ENAM PULUH ENAM

101 9 0
                                    

Aku memang memiliki mu, aku juga merangkul hati mu. Tapi kamu bak pasir yang mudah aku pegang namun sulit aku genggam.

Bisma duduk melipat kedua tangan nya di dada dengan wajah yang serius, bahkan cowok yang selalu terlihat tengil dan ceria itu saat ini jauh berbeda dari biasa nya.

Radit yang duduk di depan nya menaikkan satu alis nya bingung, "Jadi, punya urusan apa lo dateng kesini tiba-tiba." Ucap Radit.

Bisma mendesah kesal, "Gue berangkat 3 hari lagi, dan lo pasti tahu, kalau Gina sangat membutuhkan perhatian nya lo saat ini."

Radit mengangguk lalu kembali berucap, "jadi lo dateng ke Bandung nyamperin gue cuma mau ngomong kaya gitu?"

Rahang Bisma mengeras mendengar ucapan Radit yang seolah tak peduli dengan keadaan kekasih nya.

"Kak! Lo sebenarnya cinta gak sih sama Gina?"

"Menurut lo?" Tanya Radit balik.

"Gak." Jawab Bisma yang sudah mulai menaikkan nada suara nya.

Radit menegakkan posisi duduk nya. "Lo gak tahu Bis, setiap orang memiliki cara nya sendiri mengungkapkan perasaan nya. Gue tahu, lo sangat peduli sama cewek gue, tapi bukan berarti kan? Lo harus jauh-jauh kesini terus maksa gue buat ngelakuin apa yang Gina mau."

Bisma mengerutkan kening nya, matanya menelisik wajah Kaka sepupu nya itu yang saat ini juga tengah memasang wajah serius nya.

"Gue kesini bukan atas permintaan Gina, tapi atas dasar kemauan gue sendiri dan sikap lo juga yang maksa gue buat dateng kesini." Balas Bisma.

Radit tahu, pasti Gina sangat terluka dengan sikap nya akhir-akhir ini, Radit sangat menyayangi Gina tapi Radit belum siap kalau Gina pergi dari nya karena masa lalu nya dan polemik keluarga nya.

Bisma bangun dari duduk nya lalu menepuk pundak Radit, "Gue tahu lo sangat mencintai Gina, tapi lo harus bertindak agar tidak jadi salah paham dari sudut pandang cewek lo, dia cewek baik, lo bakalan nyesel kalau nyia-nyia in dia sekarang." Ucap Bisma lalu pergi meninggalkan Radit yang masih memandang kedepan dengan tatapan kosong.

"Gue tahu lo punya rasa peduli yang besar sama cewek gue karena lo suka sama cewek gue, thank's Bisma udah jaga cewek gue selama ini." Ucap Radit setelah Bisma benar-benar pergi jauh dari nya.

"Gue tahu, pasti lo sengaja memberi kesempatan gue buat jaga Gina. Karena lo tahu gue menyayangi cewek lo lebih dari sekedar teman ataupun sahabat, makasih sudah memberi kesempatan gue buat menjaga dan mengukir kenangan bersama nya." Ucap Bisma dalam hati setelah menaiki sepeda motor nya.

•••••••••••

Dita menyandarkan kepala nya di pundak Rey suami nya, waktu begitu cepat berlalu rasa-rasa nya baru saja kemarin kedua nya bertemu dan menjalin sebuah komitmen.

Benar yang di katakan pepatah, 'Tak kenal maka tak sayang.' dulu Dita sangat membenci Rey, Dita selalu beranggapan kalau cowok itu hanya cowok dingin yang selalu tebar pesona. Tapi saat ini cowok itu berhasil meluluh kan hati nya Dita, berhasil menyembuhkan luka yang dulu pernah di rasa kan nya.

"Aku bersyukur karena kamu lah jodoh yang di kirim Tuhan untuk ku." Ucap Dita.

Rey mencium pucuk kepala istrinya, "Aku yang bersyukur, karena Tuhan telah menitipkan wanita yang baik seperti kamu."

Di tempat lain Dimas sedang merangkul tubuh gadis yang kecil, dia selalu saja menangis terisak sejak beberapa menit yang lalu.

"Lo gak malu, nangis sampai ingusan gitu di pelukan cowok yang lo suka!?" Ujar Dimas.

CERITA CINTA SMA (END) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang