Melangkah boleh, asal pasti kemana arah tujuan nya.
Rey benar-benar di buat tertekan dengan keputusan yang di ambil Papah nya.
"Rey, apa kamu gak cape hem..., kerja terus." tanya Mamah Rey.
Ketiga nya sedang berkumpul di ruang keluarga lengkap dengan Richard adik Rey.
"Bukan kah ini yang kalian mau." jawab nya singkat.
Mamah Rey menunduk lesu, "maafin Mamah Rey, karena gak bisa bantu kamu."
Rey menghentikan kegiatan nya, lalu mengalihkan pandangan nya dari laptop ke arah Mamah nya yang sedang menangis.
Rey memeluk Mamah nya, "Mamah gak salah, hanya waktu saja yang gak tepat untuk Rey saat ini."
"Kak, kemarin aku liat pacar kaka lagi jalan sama cowo." ucap Ricard.
Rey dan Mamah mengurai pelukan nya mamandnag Ricard tajam.
"Pacar kaka yang mana? yang kamu maksud." tanya Rey.
"Yang ada di berita, yang selalu kalian bicaran kan." jawab nya.
"Yumna?" tanya Rey, memastikan kalau itu bukan Dita.
Jika saja itu Dita, Rey tidak akan membairkan siapapun mendekati milik nya.
"Mana Ricard tau namanya, yang penting jelek."
Rey membuka ponsel nya menunjukan foto Dita,"yang ini bukan?"
Ricard menggeleng, "bukan, tapi yang ini." ucap nya, sambil menunjukan foto Yumna di ponsel nya.
"Yumna," guman Rey, sambil menyunggingkan senyum sinis.
"Rey, Mamah boleh nanya?"
Rey mengangguk, "boleh,"
"Bagaimana dengan Dita?" tanya Mamah nya.
Rey menghela nafasnya."Rey sudah di putusin sama Dita."
"Apa? memang nya kamu gak jelasin semua nya."
"Sebelum Rey jelasin, Dita sudah lebih dulu percaya dengan pemberita an di luar sana Mah." jawab Rey.
"Aku harus bergerak, ini gak bisa di biarin." ucap Mamah Rey dalam hati.
"Haah...., sudah lah, sudah terjadi, tinggal di jalani saja bagaimana nanti." ucap Rey.
*****
Rey masih termenung di kamar nya, apakah hidup nya akan seperti ini atau akan berubah.
Ricard sudah mondar-mandir di dalam kamar nya memikir kan bagaimana yang harus ia lakukan.
"Kalau gue kasih liat ini, pasti kaka bakalan sakit hati, kalau gak, kan kasihan kaka."
Mamah nya memasuki kamar Ricard tanpa sepengetahuan nya.
Mamah nya mengerutkan alis nya penasaran, lalu merebut ponsel anak bontot nya.
"Apa?! Astaghfirullah, hay! dapat dari mana kamu gambar seperti ini?" tanya Mamah nya heboh.
Terpapang begitu jelas kalau Yimna sedang berciuaman dengan seorang pria di dalam foto tersebut.
"Mah, please jangan kasih tau kaka, nanti kaka sedih." pinta Ricard.
Plak!
Ricard di tampol sama Mamah nya bukan karena marah atau tak suka dengan perbuatan Ricard, tetapi Mamah nya karena begitu senang, ini bisa menjadi bukti kalau Yumna tidak cocok dengan putra bungsu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA CINTA SMA (END) REVISI
Teen Fiction𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟭#𝘁𝗲𝗲𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟭#𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗻𝗸_𝟮#𝘁𝗲𝗲𝗻𝗹𝗼𝘃𝗲 Bagaimana jadi nya, kalau gadis yang periang, lincah dan murah senyum, harus di pertemu kan dengan cowo yang cool, cuek, smart dan pendiam. akan kah mere...