CHAPTER VIII

154 5 0
                                    

--(keesokan harinya)--  
 
  Kai datang ke toko roti milik Luna bersama Schmidt dan Breaking. Saat Kai masuk dan ingin menyapa Luna, Breaking bertanya kepada Kai “hei, Kai kenapa kita kesini? Jika kita kesini bisa-bisa Jino nanti mengusir kita, ingat pada waktu itu Kai”. Kai menjawab “memang kenapa. Kami sekarang” . “ oh, Kai. Selamat datang” potong Luna , “dan kau membawa dua orang temanmu, ngomong-ngomong silahkan duduk”. “a...a, itu tidak perlu aku kesini untuk kue yang kau berikan kemarin” kata Kai “ngomong-ngomong kue yang kau berikan kemarin rasanya sangat enak”. “benarkah, terimakasih Kai” kata Luna dengan senang. “sama-sama” balas Kai. “Kami harus pergi dulu. Ayo Schmidt,Breaking” . “baik Kai, sampai jumpa a.. Luna” kata Breaking sambil meninggalkan Luna.

  Setelah beberapa menit datanglah Jino,Roy,Maru dan dua orang lainnya. “hai Luna” sapa Jino “ngomong-ngomong bukannya tadi Kai yang datang kesini. Kenapa Kai datang ke sini?” tanya Jino dengan agak curiga. Luna menjawab “oh Jino. Memang kenapa? Kai datang ke sini hanya mengucapkan terimakasih untuk kue yang ku berikan melalui kau Jino” . “baiklah. Oh ya Luna aku mengajak dua orang selain Roy dan Maru. Dia adalah Mac dan May”. “wah, jadi kau adalah Luna” kata May. “iya aku adalah Luna” kata Luna. “ngomong-ngomong kue yang kau berikan kemarin rasanya enak” ucap May dengan nada memuji. “iya, terimakasih. Ayo silahkan duduk kalian semua” . “tidak terimakasih” kata Mac “sebenarnya kami berdua harus pergi ke suatu tempat jadi kami hanya mampir saja”. “o..o.. seperti itu, baiklah itu tidak masalah” kata Luna. “Kami pergi dulu” katanya May. Mac dan May pergi meninggalkan mereka. “Oh ya. Jino bagaimana keadaan diluar sana?” tanya Luna. Jino menjawab “memang kenapa Luna?” . “tidak apa-apa hanya khawatir kalau Zenon dan dua orang itu mengacau kembali” . “keadaan diluar aman dan tenang. Tidak ada keributan apapun tadi, kalau sekarang aku tidak tau” . “begitu ya”. Tiba-tiba Kai muncul dari pintu dengan nafas tersengal-sengal “Kai kau. Mengapa kau kesini dengan berlari?” tanya Maru. “di taman” kata Kai “di taman ada” . “lebih baik kau beristirahat dahulu dan atur nafas mu perlahan-lahan” kata Roy. “Tidak ada waktu lagi Zenon dan kelompoknya mereka datang dan membuat keributan” kata Kai. “Apa mereka datang” kata Jino dengan terkejut. “dan membuat keributan” kata Luna. “Lebih baik kita bergegas ke taman dan menghentikan mereka” kata Roy. “Baiklah” kata Luna “ Eric tolong jaga toko, kami harus segera bergegas pergi ke taman kota” . “baiklah Luna” kata Eric. Lalu mereka segera pergi ke taman kota.

--(Di taman kota)--   

  Di taman kota keadaannya sangat kacau. “HA HA HA. Ayo Score kacaukan keadaan disini” kata Zenon dengan senang. “bagaimana kalau kami membantu mu?” tanya Tori . “itu ide yang bagus Tori” jawab Zenon. “Mobil jam monster serang sekarang juga!” seru Kuri. Para mobil jam monster itu menyerang di sekitar taman kota hingga membuat semuanya kacau. Tiba-tiba ada beberapa misi datang dan menyerang dari arah barat. “apa itu tadi?” kata Tori dengan terkejut. “tunggu itu adalah” kata Zenon. “hei kalian semua!” seru Jino dari arah barat. “hah. Sudah ku duga ternyata kalian” kata Zenon dengan nada kesal, “tapi bagus juga kalian datang”. “Zenon hentikan ini sekarang juga!” perintah Jino. “ Score berhenti. Dan juga para mobil jam monster” kata Zenon, “akhirnya kalian datang”. “kenapa kau melakukan ini semua? Apakah kau kesal karena kau dulu kalah bertanding dengan Ken?” tanya Jino. “hah itu tidak perlu ku jawab semua pertanyaan mu lebih baik ku hancurkan kalian semua” kata Zenon. “Score dan pasukan mobil jam monster serang mereka!”. “baiklah jika ini yang kau inginkan. Ayo teman-teman kalahkan mereka semua sekarang juga” kata Jino “baik! Ayo serang mereka semua!” kata Luna,Kai,Roy,dan Maru secara bersamaan. Mereka mulai saling serang-menyerang. Semakin lama jumlah mobil jam monster semakin berkurang dan Score keadaan nya menjadi kian parah karena serangan dari para mobil jam. Zenon menjadi sangat kesal karena kekalahannya semakin mendekat. Pada akhirnya para mobil jam monster berhasil dikalahkan begitu juga dengan Score. Karena Zenon kesal akhirnya ia meninggalkan Jino dan teman-temannya. Jino dan teman-temannya senang karena mereka menang dan berhasil mengalahkan para Dark Wind.

--/cerita bersambung …/-- 

POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang