CHAPTER XXXIX

47 5 1
                                    

  --(di atap gedung)—

  Setelah kepergian Ari, mereka semua terdiam tidak bergerak sedikitpun. Kemudian Jino berkata “mengapa dia melakukan ini semua kepada kita?”. Lalu Roy menjawab “lebih baik kita tidak perlu memikirkan hal itu!”. Karena perkataan Roy, semua mata tertuju kepadanya. Setelah itu, Roy berkata “lebih baik, kita fokus pada tujuan kita semua. Kini semua kunci pikiran telah kita dapatkan kembali”. “kalau begitu, ayo teman-teman. Kita kembali ke kantor Doktor Eugene dan mengembalikan semua kunci-kunci ini” kata Jino. Dan mereka pun pergi dari tempat tersebut.

  Sesampainya mereka disana, Jino langsung memberikan kunci tersebut. Lalu Dr. Eugene bertanya kepada mereka “bagaimana kondisi disana tadi?”. Luna menjawab “keadaan disana tadi cukup menegangkan. Namun kami berhasil mengatasinya”. “pasti kalian kesulitan mengatasinya” kata Dr. Eugene. “tidak juga doktor” kata Leo.

  “syukurlah, sekarang semua kunci-kunci ini aman sekarang. Itu semua berkat kalian semua yang telah mengambil kembali kunci pikiran. Aku berterima kasih kepada kalian semua” kata Dr. Eugene.  “Anak-anak” kata Mac. “ya…” kata Jino. “kalian pasti lelah, lebih baik kalian beristirahat terlebih dahulu. Mungkin esok adalah hari yang panjang untuk kalian” kata Mac. “baiklah, lagi pula kami memang benar-benar lelah, jadi kami harus pergi ke rumah kami masing-masing” kata Jino. Kemudian mereka semua pergi kembal ke rumah masing-masing.

  Keesokan harinya terdapat Sophie bersama dengan manajernya sedang jalan-jalan menikmati hari liburnya. Tiba-tiba mereka berdua berpapasan dengan Jino, Kai, dan Hans. Lalu mereka menyapa satu sama lain dan dilanjutkan dengan perbincangan.

  “wah, kebetulan sekali kita bertemu disini” kata Sophie. “ha… ha… ha… kalau begitu mengapa kau berada disini?” tanya Jino. “aku kesini sedang menikmati hari liburku” jawab Sophie. “bukankah kau adalah Sophie sang superstar?” tanya Kai. “dia memang Sophie sang superstar” jawab Hans.

  “ngomong-ngomong, kalian tidak bersama dengan Roy?” tanya Sophie. “Roy sedang berada di tempat Mac, bersama dengan Maru dan juga Leo” jawab Jino. “kami baru saja dari sana” kata Hans. “bisakah kalian antar aku kesana?” tanya Sophie. “tentu saja” jawab Jino. “kalau begitu ayo” kata Sophie.

  Lalu mereka semua pergi menuju ke tempat Mac, sesampainya mereka disana mereka langsung saling menyapa.

  “teman-teman, siapa yang berkunjung kemari, hari ini” kata Jino dari arah pintu. Leo dan Maru yang duduk, itu pun berdiri dan menghampiri Jino dan yang lainya. “wah, Sophie. Kau berkunjung kembali” kata Maru. “Bukankah dia Sophie sang superstar itu, bagaimana kalian bisa berteman dengan dia?” tanya Leo. “itu karena ada sebuah kejadian yang tidak terduga menimpa kami” jawab Maru. “wah, kalian beruntung sekali” kata Leo.

  “kalau begitu bagaimana kabar kalian berdua?” tanya Sophie kepada mereka berdua.  “kabar kami cukup baik” jawab Maru. “ngomong-ngomong, dimana dia?” tanya Sophie.  “siapa?” tanya Leo. “ternyata kau ada disana rupanya” kata Sophie. Kemudian ia menghampiri Roy yang sedang membaca dan mengajaknya bicara, tetapi Roy tidak mempedulikannya dan tetap melanjutkan membaca buku. Sophie yang merasa heran kemudian menghampiri dan bertanya kepada Jino dan yang lainya.

  “ada apa dengan Roy?” tanya Sophie. “sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun” jawab Leo. “dia dari tadi tidak berbicara dengan kalian?” tanya Jino kepada Maru dan Leo. “tidak” jawab Maru. “Dari tadi aku sudah berusaha untuk mengajaknya untuk berbicara”

  Tiba-tiba, Roy berkata “maaf, aku tidak memperhatikan kalian, karena aku terlalu sibuk membaca”. Semua yang berada di ruangan tersebut terkejut, kemudian Leo berkata “akhirnya dia berbicara juga” kata Leo. Kemudian, Roy berdiri dan berjalan menuju mereka semua.

POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang