--(Pagi hari di bengkel Mac)—
Di lantai bawah, terdapat May yang sedang membawa sebuah kotak. Ia melihat Juan sedang berjalan seperti orang yang lemas May pun menyapa Juan. “selamat pagi Juan!”. “Eeeemmm” respon juan. “ada apa dengan mu Juan. Mengapa kau seperti ini, apakah kau sakit?” tanya May. “aku baik-baik saja, bibi” jawab Juan. Kemudian Juan pergi keluar.
--(di taman kota)—
“Maru, apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang kunci pikiran?” tanya Jino. “Aku belum mendapatkan informasi apapun” jawab Maru. Kemudian mereka melihat Juan di taman. “Hey, Maru. Bukankah itu Juan?” tanya Jino. “Sepertinya” jawab Maru. “Tunggu sebentar Jino. Kau benar, dia adalah Juan”. “Bagaimana kalau kita hampiri dia?” tanya Jino. “ayo” kata Maru. Kemudian mereka berjalan cepat menghadapi Juan.
“he..ey! Juan. Mengapa kau sendirian disini?” tanya Jino. “jangan ganggu aku. Lebih baik tinggalkan aku sendiri!” jawab Juan. “ok, baiklah” ucap Jino dengan heran. Jino dan Maru berhenti dan Jino bertanya “ada apa dengan Juan? Kemarin dia baik-baik saja sekarang dia menjadi seperti ini. Ada apa dengannya?”. “aku tidak tau. Dia sikapnya aneh hari ini” ucap Maru.
Ditempat lain di taman kota. Terdapat Kai, Schmidt, Breaking, dan Roy. Sedang berbincang, “ apakah hari ini kalian tidak ada rencana apa pun?” tanya Roy. “sepertinya tidak” jawab Kai. Kemudian Breaking melihat Juan dan berkata “bukankah itu Juan”. “hai! Juan” sapa Breaking. Tetapi Juan tidak merespon apapun, Ia hanya diam saja. “ada apa dengan Juan?” tanya Breaking. “Kau benar. Kemarin dia ceria, tetapi sekarang dia hanya diam saja” kata Schmidt. Kemudian mereka berpapasan dengan Jino dan Maru. “Hai! Kalian semua” ujar Jino. “Hai, Jino” ujar Kai. “Apakah kalian bertemu dengan Juan tadi?” tanya Schmidt. “Kalian semua bertemu dengan nya?” tanya Jino. “Itu benar. Tetapi pada saat aku menyapanya, dia hanya diam saja” kata Breaking. “hari ini sikap Juan sangat lah aneh. Dia bahkan menyuruh ku untuk menjauh dari nya” kata Jino. “Ada yang aneh dengan Juan” ucap Roy.
Sesaat kemudian mereka mendengar suara keributan. “ada ribut-ribut apa disana?” tanya Breaking. “lebih baik kita menengok nya” ujar Jino. Mereka pergi menuju ke lokasi dimana ada keributan. Saat mereka tiba disana. Mereka terkejut dengan keberadaan Juan dan mobil jam nya yang sedang menyerang lokasi tersebut. “hancurkan mereka semua, Carlos!” perintah Juan. Kemudian Juan melihat Jino dan yang lainya datang. “Carlos, serang mereka semua!” perintah Juan. Jino dan yang lainya terkejut melihat hal tersebut. “teman-teman! Menghindar sekarang juga!” seru Roy. Mereka menghindar dari serangan tersebut hingga terjatuh. Jino bangun dan bertanya kepada Juan “Juan, apa yang kau lakukan?”. “kalian adalah musuh ku” jawab Juan. “apa! Kau bukan musuh kami kau adalah teman kami. Mengapa kau menyerang kami” tanya Jino. “itu bukan urusan mu” kata Juan. Carlos menyerang mereka tanpa henti, sehingga mereka kebingungan untuk mengatasinya.
“tidak ada cara lain, kita harus menyerang nya” kata Jino. “tapi bagaimana jika Carlos rusak parah?” tanya Maru. “itu adalah jalan satu-satu nya, Maru” jawab Jino. “baik, mari kita lakukan!” ujar Kai, “Schmidt, Breaking. Kalian pergilah dari sini!”. “kami akan membantu mu, Kai” kata Schmidt. “kalian boleh membantu kami” kata Jino.
Kemudian mereka mulai bertarung. Saat bertarung mereka kewalahan mengalahkan Carlos dan Juan. “Bagaimana ini dia kuat sekali” kata Breaking. “Seakan-akan. Emosi mereka tidak terkendali” kata Roy.
Mereka bertarung melawan Carlos, dengan sekuat tenaga. Dan akhirnya Carlos kalah, hal tersebut membuat Juan merasakan sakit kepala, kemudian pingsan. Mereka menghampiri Juan, dan berusaha menyadarkan Juan. Tiba-tiba, Zenon datang dan berkata “hah! Dasar tidak berguna”. Mereka menoleh dan Jino bertanya kepada Zenon “kau Zenon. Apa yang kau lakukan kepadanya?”. “aku tidak melakukan apapun” jawab Zenon. “lalu ini apa? Ha..h” tanya Roy. “sudah kubilang itu bukan aku yang melakukannya, tetapi orang lain yang melakukannya” jawab Zenon. “siapa dia?” tanya Maru. “aku tidak tau siapa dia” jawab Zenon. “lebih baik aku pergi saja dari pada aku membuat keributan disini”. “selamat tinggal kalian semua” setelah itu Zenon pergi.
--(hari berikutnya di bengkel Mac)—
“hai kalian semua!” sapa Jino. “hai Jino!” sapa Luna. “kalian berdua juga ada disini” kata Jino. “ya, tentu saja kami disini” kata Schmidt. “dimana Juan?” tanya Jino. “Juan sudah pergi kembali ke kota asal nya, tadi orang tuanya menjemput dia” jawab Mac. “aku kesini, Juan sudah pergi” kata Roy. “aku belum sempat memberi salam perpisahan kepadanya” kata Maru. Tiba-tiba Mac mendapatkan telpon video dari Juan. Saat layar menyala disitu terdapat Juan.
“Juan kau” kata Jino dengan senang. “hai kakak-kakak semua!” sapa Juan. “hai juga” sapa kembali Breaking. “maaf, aku tidak bisa mengatakan ucapan perpisahan untuk kalian secara langsung. Karena kalian sudah kutunggu tetapi kalian belum datang. Maaf” kata Juan. “itu tidak masalah” kata Kai. “terimakasih karena kalian telah menjagaku dengan baik disini. Aku tidak akan melupakan kalian semua” kata Juan. “sama-sama” kata Roy. “sampai disini saja, hanya itu yang ingin ku sampaikan kepada kalian semua, aku sangat sayang kepada kalian semua terutama kepada paman ku” kata Juan “Oh ya, sampaikan salam ku kepada bibi ya paman” . “tentu saja juan sayang ku” kata Mac. “baiklah sampai jumpa kalian semua” kata Juan. “sampai jumpa lagi Juan, kapan-kapan jika kau kesini lagi aku akan mengajak mu jalan-jalan ke taman dan ku traktir es krim” kata Jino. “sampai jumpa”. Kemudian layar tersebut kembali ke tampilan semula.
“Ha..ah. Senang nya” kata Jino. “kalian kadang melakukan hal seperti ini dalam beberapa hari ini?” tanya Schmidt. “melakukan apa?” tanya Jino kembali. “maksud ku adalah melawan seseorang yang bernama Zenon” kata Schmidt. “ngomong-ngomong siapa Zenon itu?” tanya Breaking. “ya” jawab Jino “sebenarnya Zenon merupakan salah satu anggota dari sebuah kumpulan penjahat. Mereka adalah Dark Wind. Kumpulan tersebut berusaha nguasai kota dan para mobil jam”. “Mereka kejam sekali, kalian berusaha untuk mengalahkan mereka semua?” tanya Schmidt. “Ya. Itu karena seseorang telah meminta kami untuk mengalahkan mereka semua” kata Kai. “jadi begitu” kata Schmidt “bolehkah aku bergabung dengan kalian semua?”. “aku juga bolehkan” kata Breaking. “tentu saja” jawab Mac “mungkin anggota Dark Wind tidak hanya mereka bertiga saja, mungkin ada yang lainya”. “bagus sekarang lebih banyak orang maka kita harus bisa melawan mereka” kata Jino. “asik, kami boleh bergabung dengan kalian” kata Breaking. “terimakasih” kata Schmidt.
KAMU SEDANG MEMBACA
POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIP
FanficCatatan dari penulis: Hai,saya adalah penggemar film animasi Power battle watch car. Saya membuat cerita ini untuk para penggemar lainnya yang menginginkan season 3 dari film tersebut. sebenarnya pihak yang membuat film animasi tersebut belum memb...