--(di sebuah rumah yang gelap dan agak terbengkalai)—
“benarkah ini alamat nya?” tanya Jino. “rumah ini seperti sudah tidak ditempati” kata Kai. “tunggu dulu” kata Maru. “Ada apa Maru?” tanya Luna. “Kudengar rumah ini sudah tidak ditempati selama sekitar 12 tahun atau 14 tahun”. “itu benar” kata Kai , “rumah ini memang tidak ditempati selama 14 tahun karena dahulu pemilik rumah ini bangkrut karena ditipu oleh seseorang. Pemilik rumah ini memilih menjual rumah ini untuk membayar semua hutang dan mencukupi kebutuhan keluarga nya. Mereka tinggal di pedesaan, dia juga memiliki seorang putra. Tetapi sayang nya satu keluarga meninggal dan tersisa putra nya”. “dari mana kau tau Kai?” tanya Jino. “karena ayahnya adalah teman ayahku. Jadi aku mendengar percakapan ayahku dan teman nya” jawab Kai. “rumor mengatakan bahwa keluarga nya dibunuh seseorang saat ada perampokan di rumahnya”. “itu sangat tragis” kata Luna. “ayo lebih baik kita pergi masuk ke rumah itu” kata Roy, “dan yang pertama masuk kali ini adalah Jino”. “baiklah” kata Jino, “apa yang kau bilang! Roy. Aku dahulu yang masuk?”. “tentu saja. Siapa lagi kalau bukan kau Jino” jawab Roy. “baiklah mari kita masuk” kata Jino “permisi, boleh kah kami masuk?”. Tiba-tiba pintunya terbuka, mereka melihat kondisi tempat itu dalam keadaan gelap, pelapis dinding sedikit sobek, dan sedikit sinar matahari menerangi rumah itu karena atap rumah itu berlubang. “tempat ini gelap dan seram dan juga sedikit agak dingin disini” kata Jino. Seketika pintu tertutup secara tiba-tiba, mereka semua terkejut bukan main. “aaa…… apa itu?” kata Luna. “pintunya tertutup dengan sendirinya” kata Kai. Mereka mendengar suara tikus yang sedang berlalu-lalang di tempat itu. “bayak sekali tikus-tikus disini” kata Maru, “dan tempat ini sangat menakutkan”. “apakah Mac sedang bercanda,tempat ini sudah tidak dihuni oleh seseorang pun” kata Jino. “sudahlah” kata Kai, “ lebih baik kita berpencar mencari kunci pikiran tersebut. Mungkin disembunyikan di suatu tempat”. Disaat mereka mulai berpencar, mereka mendengar suara tawa seram seseorang. Mereka terkejut saat mendengar suara itu. “Suara apa itu?” tanya Jino. “suara seseorang sedang tertawa, tetapi disini hanya ada kita” kata Roy. Saat Luna sedang melihat sekelilin , Luna terkejut melihat sepasang mata berwarna merah dan menyala dari arah anak tangga besar. “Teman-teman coba kalian lihat dari arah tangga itu!” seru Luna. “ada apa Luna?” kata Jino, saat mereka menoleh kearah yang ditunjukkan Luna, dan mereka semua terkejut.
“A..apa itu yang a disana?” tanya Jino. “mem..mem...menakutkan” kata Kai. Mereka semua diam dan tidak bergerak sedikitpun karena kondisi disekitar sedang mencekam. Tiba-tiba, “hahaha, selamat selamat datang kalian semua. Kalian kesini ingin apa? Semua akan kuturuti” kata seseorang sambil tepuk tangan di tangga. “siapa kau?” tanya Roy. “sebelum ku jawab pertanyaan mu itu. Jawab dahulu pertanyaan ku ini!” jawab orang itu. “kami kesini ingin mendapatkan kunci pikiran tahap dua” jawab Jino “ya he he”. “kunci pikiran tahap dua, apakah kalian bisa mendapatkan kunci itu?” kata orang itu. “ya, kami yakin. Kami pasti bisa” jawab Luna. “Aku tidak yakin bahwa kalian bisa. Karena sudah banyak orang-orang yang berusaha mendapatkannya, tetapi mereka semua gagal” kata orang itu. “baiklah kami akan menerima semua tantangan itu” kata Jino. “sebelum itu aku akan memberi tau siapa aku”, lalu seseorang yang berdiri di atas tangga itu berjalan menuruni tangga bersama mobil jamnya menuju Jino dan teman-temannya. Orang itu berkata “aku adalah Lio dan ini adalah Ares mobil jam milik ku. Aku adalah penjaga kunci pikiran tahap dua yaitu kunci pikiran keberanian”. “Lio kau” kata Kai. “wah wah wah ternyata kau ya Kai sudah lama kita tidak bertemu” kata Lio “dan kau memiliki mobil jam juga”. “kau mengenal nya? Kai” tanya Jino. “dia adalah teman ku dulu ketika aku masih kecil, tetapi saat umurku tiga tahun dan dia empat tahun. Kami terpisah karena ia adalah teman ayahku yang ayahnya bangkrut” jawab Kai. “kau benar sekali Kai teman lama ku” kata Lio, “hahaha, aku jadi lupa dengan topik utama kita. Kalian bilang bahwa kalian ingin mendapatkan kunci pikiran keberanian? Buktikan, dengan melawan ku kalian semua melawanku. Itu jika kalian bisa”. “ish, sudah berbicara berbelit-belit dan juga sifatnya yang sombong” kata Luna. “baiklah, kami akan membuktikan bahwa kami bisa mendapatkan kunci pikiran itu” kata Jino. “Baiklah mari kita mulai pertarungan ini” ucap Lio dengan senang, “Ares maju!”. “baik ayo teman-teman!” kata Jino. “Aku yakin kita pasti menang!” kata Maru.
Seketika pertarungan dimulai, saat memulai pertarungan mereka terkejut dengan kemampuan Ares yang mampu membuat dirinya menghilang secara tiba-tiba dan membuat ia berlipat ganda. Mereka sedang menghadapi kesulitan besar karena kondisi disekitar sedikit cahaya, jadi mereka tidak bisa memantau pergerakan Ares. Setelah beberapa waktu mereka semakin kesulitan menghadapi Ares. Sampai-sampai para mobil jam menjadi kelelahan menghadapi Ares. Tetapi sepanjang pertarungan Roy telah menganalisa pertarungan. “hei,teman-teman!” kata Roy. “ada apa Roy?” tanya Jino. “Selama pertarungan, aku perhatikan kemampuan Ares. Ares hanya memanfaatkan kondisi disekitar yang gelap” jawab Roy, “kemampuan Ares sebenarnya adalah ia telah menggunakan sistem hologram”. Jino bertanya “bagaimana kau tau itu? Roy”. Roy menjawab “ketika Avan menembakan bola api. Bola api itu menembus Ares dan juga saat Blood menembakan senjata berupa laser phantom juga menembusnya”. “artinya, sebenarnya Ares yang asli bersembunyi di suatu tempat dan kita lawan adalah hologram. Begitu?” tanya Kai. “sepertinya begitu” jawab Roy. “mengagumkan, Lio hanya memanfaatkan kemampuan Ares dan rencana milik Lio sendiri” kata Luna. “jadi apa rencananya. Jino?” tanya Maru. Jino menjawab “rencananya adalah aku,Roy,dan Luna akan mencari Ares yang asli. Sedangkan Kai dan Maru, kalian tetap bertarung dengan Hologram Ares”. “baiklah!” kata Maru.
Mereka menjalankan rencana Jino, tetapi mereka kesulit menemukan Ares. Setelah Avan,Bluewill,dan Savire menemukan Ares yang asli, mereka langsung menyerang Ares disusul Blood dan Poti. Lio yang melihat hal tersebut menjadi geram dan memerintahkan Ares untuk menyerang mobil jam yang lain dengan mode senjata akhir. Ares menembakan nya kearah Bluewill dan yang lainnya. Saat di tembakan senjata itu terlalu kuat sehingga Jino dan teman-temannya Khawatir dengan mobil jam mereka yang akan hancur. Tetapi para mobil jam tidak menyerah, mereka juga mengaktifkan mode senjata akhir. Karena para mobil jam menggabungkan kekuatan mereka, Ares pun kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIP
FanficCatatan dari penulis: Hai,saya adalah penggemar film animasi Power battle watch car. Saya membuat cerita ini untuk para penggemar lainnya yang menginginkan season 3 dari film tersebut. sebenarnya pihak yang membuat film animasi tersebut belum memb...