POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIP

CHAPTER XXVII

--(markas Dark Wind)--

  Di sebuah lorong menuju ruang pemimpin terdapat Ken yang sedang berjalan menuju ke ruangan tersebut. Lalu datanglah Tori, dan berkata kepada nya.
"Ken, cepatlah nona sedang menunggu mu!"
"Sabar aku akan secepatnya kesana!" kata Ken. "Memang dia mengapa menyuruh ku datang secepat mungkin?".
"Aku tidak tau" jawab Tori.

--~~--

  Setibanya mereka disana, Ken bertanya kepada wanita itu yang sedang duduk menatap layar.
"Aku datang secepat mungkin, ada apa?". Dan wanita itu menjawab "Ada sebuah tugas untuk mu". "Apa itu?" tanya Ken.
"Lihat ke layar" kata wanita itu sambil menunjuk ke layar. Kemudian Ken melihat layar tersebut, dan bertanya "siapa dia?"

"Dia adalah penjaga kunci pikiran kebaikan. Namanya adalah Angel, jika kau ingin tau siapa dia" jawab wanita itu. "Jadi aku harus mendapatkan kunci pikiran itu" kata Ken.

  Wanita itu berdiri dan berbalik kemudian melihat Ken, dan berkata "tepat sekali".
"Mendapatkan sebuah kunci dari seorang wanita itu mudah, ditambah lagi dia sangat lemah. Itu menjadi lebih mudah untukku" kata Ken, "aku akan mendapatkan nya". Dan ia langsung pergi.

~~~

  Di taman terdapat Jino, Hans, dan Angel, mereka sedang asik berbicara.
"Kudengar dulu kalian berdua pernah bertarung di liga mobil jam?" tanya Angel.
"Ya, tentu saja" jawab Jino. "Kami memang pernah bertarung di liga mobil jam, tapi sayangnya Hans kalah pada waktu itu".
"Aku tau itu" kata Angel. "Hans memang kalah, tapi bagiku dia adalah seorang pemenang".

"Sepertinya kau punya penggemar" kata Jino.
"Itu karena aku tampan, dan banyak wanita yang menyukai ku" kata Hans.
"Dasar kau ini, hei apa kau ingat saat kita bertemu di ruang perbaikan. Jika itu terjadi kepada mu sekali lagi, aku tidak ingin menolong mu" kata Jino.
"Itu terserah kau, Jino" kata Hans.

"Sudahlah kalian jangan ribut" kata Angel. "Hanya seperti itu saja ribut".  "Apakah kalian lapar?".
"Kami tidak lapar Angel, kami tadi sudah makan" jawab Jino.
"Itu benar sekali" Kata Hans.

~~~~
  "Kemana Jino ini?" tanya Maru. "Kau benar kemana dia?" kata Kai.
"Lupakan saja dia, lebih baik kita beristirahat saja, setelah mengangkat semua kotak-kotak tadi, tanganku masih sakit" kata Roy.
"Tanganku juga" kata Schmidt, "sangat sakit, bahkan diangkat saja tanganku tidak bisa"
"Bagaimana kalau kita beli es krim saja atau minuman yang segar? Seperti soda dingin atau jus dingin" tanya Zenon.
"Kau benar Juga, cuaca hari ini sangat panas" kata Maru.

  Kemudian Schmidt melihat tiga orang, dan berkata "hei, bukankah itu Jino dan Hans".
"Mana?" tanya Maru. "Di sana" kata Schmidt. "Dan mereka bersama seorang perempuan" kata Zenon, "siapa perempuan itu?".  "Aku tidak tau" kata Schmidt.
~~~~

"Hei! Jino" kata Hans.
"Ada apa?" tanya Jino. "Lihat, disana ada Maru dan yang lainya" kata Hans.
"Kau benar" kata Jino.

"Siapa yang kalian bicarakan?" tanya Angel.
"bukan apa-apa" jawab Jino. "Hanya teman-teman kami" lanjut Hans.
"Ok" kata Angel.

  Kemudian, datanglah Maru dan yang lainya. Dan Zenon bertanya kepada Jino dan Hans, "Jino, Hans kalian kemana saja?".
"Kami tadi sedang…" kata Jino.
"Kami tadi sedang membantu seorang nenek, karena nenek tersebut sedang membawa banyak barang dan semua barang-barang yang ia bawa jatuh berserakan di trotoar. Akhirnya kami membantunya untuk membawakan semua barang-barang-barang nya hinga sampai kerumahnya, begitulah ceritanya" kata Hans. "Pantas saja kalian lama" kata Zenon. "Memang kenapa?" tanya Jino. "Tadi kau dicari May, katanya kau disuruh untuk mengirimkan beberapa barang" jawab Zenon.
  "Oh! Mengapa aku melupakannya, astaga pasti May akan memarahi ku" ujar Jino.
"Memang  Jino, kenapa May marah kepadamu?" tanya Hans. "Sebelumnya dia menelepon ku untuk membantu nya mengirimkan beberapa barang, dia pasti marah kepadaku" jawab Jino. "Bagaimana ini gawat!".
  "Tenang saja semua barang-barang tersebut sudah kami kirim" kata Kai. "Kalau begitu terimakasih" kata Jino.  "Ngomong-ngomong Jino, siapa gadis yang berada di sebelah Hans?" tanya Zenon. "Oh, dia adalah Angel" jawab Jino. "Kami bertemu dengannya saat kami membantu seorang nenek, yang ternyata nenek tersebut adalah neneknya " kata Hans.
"Hai kalian!" sapa Angel. "Hai juga" kata Kai.