CHAPTER XXXI

117 5 6
                                    

--(delapan hari setelahnya)—

Di saat siang hari yang panas di tempat Mac, terdapat Jino, Roy, Maru sedang berbicara tentang suatu. Maru berkata “aah… panas sekali disini”. “kau benar Maru” kata Jino. Kemudian Mac datang, dan Jino langsung bertanya kepadanya, “Mac, mengapa kau tidak menyalakan pendingin ruangan?” . Mac menjawab “Jino pendingin ruangan nya baru rusak, kira-kira besok baru diperbaiki”. “apa besok, tapi aku tidak tahan dengan cuaca hari ini. Aduh panas sekali” kata Jino. “mau bagaimana lagi, kita harus menunggu sampai besok” kata Maru sambil kipas-kipas. Lalu Kai, Schmidt dan Braking datang dan Kai berkata “disini ternyata juga panas” . Dan Jino bertanya kepadanya “Kai kau, mengapa kalian kemari?”. “sebenarnya kami kemari untuk mendinginkan tubuh saja, karena pendingin ruangan milik ku rusak” jawab Kai. “pendingin ruangan di tempat mu rusak” kata Mac. “ya, tunggu apakah disini juga rusak?” tanya Kai. Maru menjawab “ya, dan baru akan diperbaiki besok”. “yah ternyata juga sama saja” kata Braking.
Tiba-tiba, Leo dan Hans datang sambil membawa sebuah tas yang berisi sesuatu. “teman-teman” kata Hans, “kami membawa sesuatu untuk kalian”. Leo berkata “wah, kebetulan sekali kalian berada disini”. “ngomong-ngomong isi didalam tas tersebut?” tanya Braking. “oh, ini. ini isinya adalah es krim” jawab Hans. “Es krim” kata Jino. “wah kebetulan sekali dicuaca yang panas ini ada es krim” kata Maru.  Lalu Leo dan Hans masing-masing membuka tas tersebut dan membagikan beberapa es krim kepada mereka semua. Maru berkata “wah terimakasih Leo , Hans”. Leo menjawab “sama-sama”.

Kemudia mereka semua menikmati es krim tersebut, tiba-tiba ada suara nada dering di ponsel milik Jino berbunyi. Braking yang juga mendengarnya memberitahukannya kepada Jino. “hei Jino ponsel mu berbunyi” kata Braking. “iya aku tau” kata Jino sambil mengambil ponsel di saku celananya. Kemudian Leo bertanya “siapa yang menelpon?”. “ini dari Luna” kata Jino sambil menggigit sendok es krim. Kemudian Jino mengangkat panggilan tersebut, lalu ia mendengar keributan melalui panggilan tersebut. Kemudian Jino langsung bertanya kepada Luna, “Halo… Luna apa yang sedang sedang terjadi, mengapa aku mendengar keributan di sana?”. Jawab Luna melalui panggilan “Jino cepatlah kesini dan bawa yang lainya”. “kami butuh bantuan sekarang juga” kata Ken melalui panggilan. “cepat tidak ada waktu lagi” kata Zenon dengan panik melalui panggilan. Seketika panggilan tersebut terputus sejenak. Kemudian Jino berkata “halo… halo… Luna tolong jawab, ada apa sebenarnya?”. Luna menjawab “cepat datang saja ke taman kota, tidak ada waktu lagi. Cepat!!!”. Seketika panggilan tersebut tutup, dan Leo bertanya kepada Jino “Jino, ada apa mengapa kau sangat khawatir?”. Jino menjawab “sudah tidak ada waktu lagi, kita harus pergi ketaman kota sekarang! Luna, Ken dan Zenon sedang dalam masalah sekarang disana”. “tunggu apa lagi ayo kesana dan bantu mereka” kata Kai. “Mac kami harus pergi sekarang” kata Jino. “pergilah dan berhati-hatilah disana” kata Mac. “baiklah Mac, ayo teman-teman” kata Jino. Kemudian mereka langsing pergi ke taman kota, sesampainya mereka disana mereka terkejut karena lokasi tersebut telah kacau. Schmidt yang melihat Luna, Ken, dan Zenon pun langsung berkata sambil menunjuk mereka “teman-teman lihat disana!”. “itu Luna dan yang lainya” kata Jino, “ayo kesana”. Dan mereka semua berlari menghampiri Luna dan yang lainnya sambil bersembunyi dibalik bangku taman.

Jino berkata “apakah kalian baik-baik saja?”. “ya kami baik-baik, kami semua sempat terluka” jawab Ken. “syukurlah, untung kalian baik-baik saja, ngomong-ngomong mengapa di sekitar sini sangat kacau?” tanya Jino kepada mereka bertiga. “tadi ada sebuah mobiljam yang sedang menyerang kami” jawab Zenon. “kami tidak tau mobil jam tersebut milik siapa” kata Ken.

Tiba-tiba, mereka semua diserang oleh mobil jam tersebut, mereka semua langsung bersembunyi disebalik bangku taman. Setelah serangan, mereka semua keluar dan melihat ada seseorang di samping mobil jam tersebut. Lalu Jino bertanya kepadanya “siapa kau?”. Setelah beberapa saat Ken berseru “mustahil, kau!”. “apakah kau mengenalnya?” tanya Jino. Ken menjawab “ya, dia adalah Jimi dan mobil jam nya yaitu Samyu. Jimi dia adalah teman lama ku. Kami berdua dahulu selalu bermain bersama. Hingga suatu hari kami berpisah karena orang tua Jimi di pindah kerjakan di suatu tempat yang jauh dari kota”

“Ha… ha… ha… Ken lama kita tidak bertemu. Ha…ah, bagaimana kabarmu sekarang?” tanya Jimi. Kemudian Ken bertanya kepadanya “Jimi mengapa kau melakukan ini semua?”. Jimi menjawab “aku hanya ingin memanggil mu saja”. Zenon berkata “tetapi tidak dengan cara seperti ini juga. Apakah kau bisa secara lembut seperti memanggil orang pada umumnya. Kau hampir saja membuat kami terluka”. “itu bukan urusanmu” kata Jimi. “Ken! Mengapa kau melupakan ku!” kata Jimi dengan kesal. “apa? Apa maksudmu? Aku tidak akan melupakanmu” kata Ken. “ingat ketika kita bertemu di trotoar. Pada waktu itu kita berpapasan di trotoar, kemudian aku menyapamu tetapi sayangnya kau tidak menjawab nya”  kata Jimi. Ken berkata “o… itu kau rupanya, pantas saja wajahnya itu tidak asing menurut ku. Ternyata kau rupanya, kalau begitu hai lama kita tidak berjumpa, bagaimana kabarmu sekarang?”
“jangan berpura-pura lagi, sekarang bagaimana jika kalian semua melawan ku sekarang, jika kalian menang maka aku akan pergi jika aku yang menang maka serahkan semua kunci pikiran yang kalian telah dapatkan” kata Jimi. “Tunggu sebentar, bagaimana dia bisa tahu kita punya kunci pikiran?” tanya Jino kepada yang lainya. Dan Roy menjawab “apakah dia dikendalikan oleh Dark Wind”. “mungkin saja iya” kata Luna.
Jimi berkata “bagaimana apakah kalian mau menerimanya, kalau tidak akan ku hancurkan semua yang ada disini HA… HA… HA…”.

“baiklah aku menerima tawaran mu, kita berduel” jawab Ken. “Ripper! Ma…”. “tunggu, Ken” kata Jino sambil memegang bahu Ken. “ada apa?” tanya Ken, Jino menjawab “lebih baik aku juga ikut membantu mu”. “tetapi, ini adalah pertarungan antara aku dengan Jimi, jadi sebaiknya kau tidak usah ikut bertarung” kata Ken. Kemudian Luna berkat “Ken, sebaiknya biarkan Jino dan aku membantu mu, karena mungkin saja dia lebih kuat dari mu” . “Dia juga berkata tentang kunci pikiran, mungkin dia adalah alat milik Chaterina agar kita menyerahkan kunci pikiran tersebut” kata Jino. “kau benar juga, ketika aku bekerja sama dengan Chaterina, aku merasa mobil jam ku lebih kuat dari sebelumnya, bahkan sampai hampir menghancurkan mobil jam kalian karena kunci yang diberikan oleh Chaterina” kata Ken. “jadi kalian boleh membantu ku” kata Ken. “kalau begitu aku akan ikut membantu mu” kata Hans. “baiklah Hans, ada lagi?” kata Ken. “aku akan membantu mu”  kata Kai. “Aku juga” kata Roy. Dan kemudian sisanya juga ikut membantu Ken.

  Tanpa menunggu lagi, mereka langsung bertarung , tetapi disaat para mobil jam tidak sanggup bertarung lagi. Ken berkata kepada Jimi, ”Jimi , lebih baik kau berhenti karena balas dendam tidak ada gunanya, untuk apa kau balas dendam?”, “aku balas dendam untuk mengajarkan mu sesuatu bahwa kau harus peduli kepada temanmu sendiri” jawab Jimi. Kemudian Ken berkata kembali kepada Jimi “Jimi aku peduli kepadamu setelah kita berpisah aku selalu merindukan mu, aku selalu memikirkan bagaimana keadaanmu jadi intinya aku sangat peduli dengan mu”. Lalu Jimi memerintahkan Samyu untuk berhenti sejenak. Hal itu merupakan kesempatan Ripper untuk menyerang Samyu. Ripper mengerahkan semua kekutannya dan menyerang Samyu hingga kalah.  Setelah kalah seketika Jimi jatuh dan keluar seperti asap hitam di sekeliling mereka. Dan Jimi pun jatuh pingsan. Ken langsung menghampiri Jimi dan berusaha menyadarkannya tetapi Jimi tidak kunjung sadar.

Tiba-tiba, datanglah Chaterina dan juga bersama mobil jamnya dari arah samping kanan mereka,dan berkata “wah, ternyata dia tidak berguna sama sekali, ternyata aku salah memilih boneka untuk kugunakan”. Lalu Roy menoleh ke arahnya dan bertanya kepada Chaterina, “apa yang kau lakukan kepadanya?. “aku hanya memberikan sedikit kekuatan kepadanya” jawab Chaterina. “Kalau begitu, aku harus pergi dahulu. Oh,ya. Berhati-hatilah aku akan mengirimkan beberapa Boneka untuk menghancurkan kalian. Kalau begitu sampai jumpa ” dan Chaterina langsung pergi meninggalkan mereka.

  Kemudian, di sebuah gang terdapat Ken dan yang lainya mengantarkan Jimi kembali ke kota asalnya. “Jimi, sampai jumpa lagi” kata Ken. “ya, aku akan merindukanmu. Kuharap kita bisa bersama seperti dulu lagi. Tapi sayang ayahku harus kembali ke kota asal kami, karena waktu kunjungannya sudah habis”  kata Jimi. “aku mengerti, tolong sampaikan salamku untuk ayahmu” kata Ken. “baiklah” kata Jimi. Lalu sebuah mobil berhenti untuk menjemput Jimi untuk pergi pulang.

POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang