CHAPTER XXXII

94 4 0
                                    

--(besok nya)—

Pada pagi hari, Jino dan yang lainya berada di laboratorium Dr. Eugene. Tiba-tiba, Hans datang sambil tergesa-gesa. Kemudian Luna bertanya kepadanya. “Hans, ada apa dengan mu,  sampai kau berlari seperti itu?”. Hans menjawab “aku… ha…h ha..h hah… se…bentar…”. “Hans, lebih baik kau mengatur nafasmu dahulu sebelum berbicara”. “aku… tau…” kata Hans. “jadi, apa yang terjadi?” tanya Breaking. “Aku telah mendapatkan pesan dari Angel” kata Hans. “Siapa Angel?” Tanya Schmidt. “Angel yang dia maksud gadis si penjaga kunci pikiran kebaikan” jawab Jino. “benar bukan, Hans?” . “kau benar Jino” kata Hans. “jadi apa pesannya?” tanya Leo. “pesanya adalah sekarang sang penjaga kunci pikiran selanjutnya sudah tiba dari luar kota” jawab Hans. "Lalu sekarang dimana dia?” tanya Jino. “aku tidak tau, karena Angel belum memberikan dia berada dimana sekarang” jawab Hans. “lalu, kapan dia pulang?” tanya Maru. “Dia pulannya sejak dua hari yang lalu” jawab Hans. “kupikir kita bisa langsung kesana ternyata tidak” kata Jino. “lebih baik kita menunggu kabar selanjutnya, benar bukan? Hans?” kata Leo. “itu benar” kata Hans.

Saat berada di trotoar, Jino, Luna, Kai, Maru, dan juga Roy sedang berjalan menuju ke suatu tempat. Tiba-tiba tanpa mereka sadari terdapat sebuah tikus mainan yang sedan lewat di samping Savire. Savire langsung tertarik untuk mengejarnya. Luna yang melihatnya langsung mengejar Savire sampai ke lorong kota. Tiba-tiba tikus mainan yang di kejar Savire menghilang. Dan Luna langsung berkata kepada Savire “Savire itu hanya tikus mainan, mengapa kau mengejarnya. Untungnya kau tidak hilang”. 

Tiba-tiba, ada sebuah mobil jam yang lewat secara cepat. Jino yang melihatnya langsung bertanya kepada mereka “apakah kalian melihat sesuatu?”. Roy menjawab “tidak aku tidak melihat apapun” . “tadi cepat dan berwarna hitam?” tanya Jino. “itu mungkin seekor tikus” kata Kai. “kau benar juga, tetapi tikus tidak sebesar itu. Lagi pula bentuk nya tidak mirip dengan tikus mainan tadi. Malahan mirip seperti sebuah mobil jam” kata Jino. Lalu, mobil jam tersebut melewati mereka kembali dan mereka semua melihatnya. Kemudian Maru berkata “yang Jino katakan benar, apakah kalian juga melihatnya?”. “aku juga” kata Luna. “hitam dan besarnya seperti mobil jam” kata Kai. “itu memang mobil jam” kata Roy. “mobil jam itu melaju kencang lagi!” ujar Roy. “dimana?” kata Jino sambil mencari mobil jam tersebut. “disana!” kata Roy sambil menunjuk ke arah timur. “tetap waspada teman-teman, itu mungkin Sonata yang sedang meneror kita” kata Jino. Mereka langsung berdiri dengan posisi melingkar. “disana!” ujar Luna. “disana juga!” ujar Maru. “dia sangat cepat sekali” kata Jino. “sampai aku tidak bisa melihatnya” kata Kai.

Secara tiba-tiba, Poti menghilang kemudian disusul Savire. Luna, Maru, dan yang lainya terkejut dan mengira bahwa itu perbuatan Chaterina. Saat Kai menoleh ke kanan tiba-tiba, Blood juga menghilang kemudian Kai menoleh kedepan dan melihat bahwa Blood tidak ada di depannya. Kini tinggal Bluewill dan Avan.

“pertama Poti,lalu Savire sekarang Blood. Kemudian siapa selanjutnya?” tanya Maru. “lalu Jino berteriak “hei, Chaterina. Jika kau menginginkan kunci pikiran maka keluarlah aku tau kau ada, hanya saja kau bersembunyi. Jadi keluarlah!…”
“Avan!” teriak Roy. “ada apa Roy?” tanya Jino. “Avan juga menghilang” jawab Roy. “Apa!” kata Jino.

“Bluewill, tetaplah waspada. Jika dia menyerang mu maka serang balik dengan cepat” kata Jino.

Tiba-tiba, Roy melihat Bluewill di ambil dengan sangat cepat. Kemudian ia berkata “tidak!”. Dan Jino menoleh ke depan dan melihat Bluewill sudah tidak ada disana. Mereka semua tampak khawatir, karena semua mobil jam mereka telah menghilang.

Setelah beberapa saat, mereka mendapat sebuah selembar kertas yang berisi sebuah peta menuju lokasi dimana para mobil jam berada. Dan mereka langsung bergegas pergi menuju ke suatu tempat sesuai yang ada di peta.

POWER BATTLE WATCH CAR : BATTLE OF FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang