b a s k e t🏀

922 126 7
                                    

Katanya dia kapten tim. Katanya dia seorang shooting guard karena kemampuan menembaknya sangat bagus terutama dalam mencetak angka three point. Katanya dia ganteng. Ketua geng gak jelas yang semua anggotanya pada jomblo. Katanya lagi, dia super duper ganteng kalo dilihat secara langsung. Apalagi sewaktu bermain basket, gantengnya bakal nambah 100 kali lipat. Dan katanya lagi, dia belum pernah punya pacar sampe sekarang. Alias masih ori dari lahir.

Semua hal yang katanya, bukan katanya lagi. Melainkan sebuah fakta yang sudah diketahui banyak orang. Saking banyaknya cewek cewek yang ngefans sama dia, timbullah cerita katanya dalam menggambarkan sosoknya itu.

Walaupun begitu, Mina gak terlalu suka sama basket. Dari jaman balita Mina udah gak suka sama permainan bola besar, dari sepak bola, voli, basket, kecuali bola tembak, Mina paling jago soal main bola tembak.

Karena ayahnya guru olahraga. Di rumah sering ceramah soal olahraga sampe Mina bosen.

Hari ini kelas 10-C sedang olahraga di lapangan. Materi basket. Mina gak dengerin apa kata Pak Suinn di depan sana, terlalu muak mendengarkan materi basket yang gak jauh jauh dari dribble, pivot, lay up. Mina udah hapal di luar kepala, tapi menye menye kalo disuruh praktek alias gak bisa.

"sekarang kalian bentuk kelompok empat orang. Latihan selama 30 menit abis itu kita praktek langsung di lapangan basket," setelah bermenit-menit ngelamun, tangan Mina ditarik sama Seola.

"woy babi! Bangun. Lo gak denger kata pak bulan?!?" serunya marah marah.

"gue denger anjir. Telinga gue gak budek," balas Mina berdiri malas. Mengibas-ngibaskan pantatnya karena duduk di tanah.

Seola mencibir, dia memanggil Bona buat gabung.

"Bon! Sini!"

Bona celingukan, "Bon! Bona!" Seola teriak lagi, Mina di sampingnya tutup telinga rapat-rapat.

Bona, cewek berambut hitam bergelombang itu menemukan Seola yang melambai ke arahnya. Cewek itu sedikit berlari menghampiri Mina dan Seola.

"gue tahu lo gak bakal dapet kelompok," kata Seola ceplas ceplos.

"anjay, nyelkit banget lo kalo ngomong," dengus Bona.

"iyalah. Lo kan anaknya kepsek, mana berani anak anak sekelompok sama lo." balas Seola mencibir.

Tapi apa yang dikatakan Seola bener. Tiap ada tugas kelompok, Bona selalu terkucilkan. Nunggu kelompok yang kekurangan anggota, maka jadilah Bona si anak buangan di tiap tugas kelompok.

Bona sendiri gak tahu kenapa teman temannya menjauh saat ada tugas kelompok. Bona sempat berpikir kalo temen temennya aneh.

"bi, lo bisa basket kan?" tanya Bona ke Mina.

"btw kita kurang satu orang nih," kata Mina menjauhi topik tentang basket.

Seola dan Bona kompak memutar bola matanya. Kemudian memutar otak mencari siapa yang belum dapet kelompok.

"Namu belum dapet gak sih?" tanya Mina.

"Namu bukannya sakit?" tanya Bona balik.

"kalo sakit yang ngabsen tadi siapa bego??" kata Seola gemas.

Bona tertawa garing, "lupa,"

"eh Nam," panggil Mina.

Namu, cewek yang memiliki rupa bak boneka hidup itu tersenyum membalas panggilan Mina.

"Minaa," katanya girang. Dia berlari menghampiri mereka bertiga.

"belum dapet kelompok kan?" tanya Mina.

Namu mengangguk, "gue boleh gabung gak? Sumpah gue dari tadi nganggur di samping pak bulan," adunya.

"hahaha, lo kan anak kesayangan pak bulan," kekeh Bona.

"enak aja. Gue malah ogah deket pak bulan, ih serem," katanya bergidik ngeri.

"lah kenapa? Enak tahu bisa dapet tittle kesayangan pak bulan," kata Seola.

"lo belum tahu aja kelakuan pak bulan yang sering nyuruh gue ini itu padahal gue bukan babunya" ujar Namu, bibirnya manyun.

"dah ah males gue ngebahas pak bulan. Mending latihan," sambung Namu.

Mina Bona dan Seola mengangguk setuju. Mereka berempat di bagi dua tim, menjadi berpasangan. Mina sama Bona, Seola sama Namu.

Bona mengambil jarak jauh sedangkan Mina mendribble bola sampai ke posisi Bona. Begitu sebaliknya secara bergantian.

Saat Mina dan Bona sedang berlatih, seseorang yang disebut ketua geng gak jelas lewat di pinggir lapangan. Jalan bareng Dokyeom, si hidung perosotan.

Mina kehilangan fokus melihat kehadiran cowok itu. Apalagi saat cowok itu menoleh ke arahnya sambil tersenyum tipis. Seolah olah suasana di lapangan mendukung kegantengan Eunwoo yang hakiki. Angin sepoi sepoi membuatnya makin mempesona.

"wahh," tanpa sadar Mina memberi reaksi kecil sambil terus mengikuti gerak gerik Eunwoo.

Dalam hitungan detik, jantung Mina loncat loncat gak jelas di dalam sana.

"jodoh gueee,"

"bi? Jangan ngelamun, buruan dribble bolanya," sungut Bona.

"hah? Oh, iya ini mau dribble," kata Mina gugup tapi gak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok cowok di sebrang sana.

"si Eunwoo pake pelet apa sampe gue kegirangan kayak orang gila gini??"

Mina meletakkan satu tangannya di dada kiri. Merasakan dentuman kuat dari jantungnya yang seperti akan meledak saat itu juga.

"papi pasti bangga banget sama gue karena nemu jodoh seganteng dia,"





---
Mencoba keluar zona sambil kenalan sama member wjsn dan dreamcatcher, seola bona yoohyeon aka namu🍹🍷🥂

Terimakasih sudah membaca
💗

Cheer Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang