Semua orang disuruh turun buat sarapan sebelum pergi ke pantai. Bahkan panitia osis bilang pulangnya ditunda jadi besok, karena habis dari ke pantai mereka diajak keliling kota cari oleh-oleh. Dan itu semua dikasih uang saku tambahan, khusus pemenang.
Arin siap-siap buat turun. Dengan kaos putih polos dipadukan hot pants denim dan sepatu kets warna kuning. Gadis itu menyeruput susu milonya yang dia beli tadi malam.
"min," panggil Arin saat Mina bergelung dalam selimutnya.
"hm?" gumam Mina ogah-ogahan.
"woy!"
"apa sih Rin?" decak Mina semakin menarik selimutnya ke atas hampir menutupi kepala.
"lo gak turun?" tanya Arin basa basi. Sebenernya kemarin malam Mina bilang gak bakal ikut ke pantai.
"males gue Rin. Lo aja deh yang turun buat sarapan,"
"enak aja lo biji ketumbar! Bangun gak?!" kata Arin melotot tajam. Menarik selimut Mina, tapi ditahan sama Mina. Jadinya tarik-tarikan selimut.
"bangun, Mina! Anak perawan jam segini tuh harus bangun!"
"gue males. Lo aja yang turun!"
"bangun!"
"gak mau!"
"bangun atau-"
"atau apa?!"
"gue panggilin pacar lo! Biar lo ditarik keluar!"
Tarikan Mina melemah, namun alisnya menukik tajam. Karena merasa gak punya pacar, kalo mantan ada, namanya Eunwoo. Balikan sama Eunwoo juga belum, hubungannya sama cowok itu belum ada kejelasan. Kejadian tadi malam memang sedikit menyentuh hati Mina lantaran Eunwoo menemaninya saat hujan dan petir datang menyapa bumi sampai orang tuanya datang. Sampai dipanggil sayang.
Bahkan mami papinya menyuruh cowok itu ikut makan malam bersama mereka. Berasa keluarga harmonis, kesederhanaan yang mampu menerbangkan Mina ke langit ke tujuh. Akan tetapi, kembali ke realita. Mina sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Eunwoo yang sebenarnya. Bisa jadi kemarin cuma ketidaksengajaan atau bentuk kecerobohan Eunwoo semata. Atau mungkin bentuk khilaf mereka berdua.
"gue punya pacar?" tanya Mina polos.
Arin tersenyum miring, "gak usah sok lo. Gue tau lo pacaran sama Eunwoo!"
"HEH!! SEJAK KAPAN GUE PACARAN SAMA EUNWOO?!!?!" pekik Mina bikin Arin kaget. Cewek itu bahkan terjungkal ke belakang. Untung jatuh di atas karpet berbulu, gak terlalu sakit. Walaupun ada sedikit rasa ngilu di pantat.
"eh gila lo! Kira kira kek kalo mau teriak!?!"
"ABISNYA LO BIKIN DARAH GUE NAIK KE UBUN-UBUN. ORANG LAGI ANTENG TIDURAN REBAHAN MANJA, LO MALAH BAHAS COWOK. GUE GAK PACARAN SAMA EUNWOO. DENGER YA RIN, GAK ADA YANG MAU PACARAN SAMA KULKAS. EWH, MAKAN ATI YANG ADA!" kata kata itu keluar begitu saja dari mulut Mina tanpa persetujuan darinya.
Mina sendiri tidak tahu mengapa bisa mengatakan hal itu semulus jalan tol.
"KALO GAK PACARAN GAK USAH MARAH MARAH KE GUE ANJIR,"
"SIAPA YANG MARAH SIH?!"
"GAK NGACA NIH CEWEK. BURUAN MANDI SANA!!"
"OGAH! GUE MAU LANJUT TIDUR!"
Arin terperangah menatap sosok Mina yang kembali bersembunyi di balik selimut.
---
Tangan Eunwoo mengambang di udara. Tadinya mau ngetuk pintu kamar 103 yang ditempati Mina sama Arin. Berhubung indera pendengarnya masih berfungsi dengan sangat baik, samar sama dia bisa mendengar ucapan Mina dengan Arin di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheer Up!
FanfictionKalo gak suka bilang. Gitu aja kok ribet. Highest rank: #1-bona Eunwoo Mina ------------- 2021