p e r m i n t a a n🍀

308 85 9
                                    

Eunwoo cs udah siap. Tapi Eunwoo sendiri gak ada. Mina dari tadi nunggu kedatangan cowok itu buat jogging bareng. Sampe sepuluh menit ditunggu pun gak kelihatan batang idungnya.

Mina harap harap cemas. Dia sedikit menyesali pernyataannya waktu itu. Jika dia tahu hal ini akan terjadi, Mina gak akan menyatakan perasaannya dan membuat hubungannya dengan Eunwoo harus renggang seperti sekarang.

"nunggu siapa?" Mina langsung noleh.

Ada Hyunsuk. Cowok itu gak sekaku yang dirumorin anak anak. Dia anaknya baik, cuma pembawaannya yang gak enak dilihat.

"kak Eunwoo. Dia gak ikutan jogging? Biasanya dia yang paling on time,"

Hyunsuk senyum kecil, "dia gak ikut jogging,"

"kenapa? Sakit?" tanya Mina terkejut. Soalnya dari tadi dia gak liat Eunwoo di sekolah. Biasanya sesekali dia bertemu dengan cowok itu walau pun cuma berpapasan di jalan atau gak sengaja ketemu di kantin.

"lo tahu sendiri kan Eunwoo kalo gak mood bakal ngapain?"

"ah bener juga. Dia jadi males kayak anak perawan,"

Hyunsuk ketawa, "udah yuk. Gak usah ditunggu lagi. Lagian anak anak udah siap di stadion,"

"oke."

Alhasil Mina jogging dua putaran tanpa Eunwoo. Gadis itu merasa kesepian ketika jogging sendiri meskipun ada banyak temen Eunwoo yang mengajaknya berbicara dan jogging di sampingnya.

Ada atau enggaknya Eunwoo, rasanya beda bagi Mina.

"jam enam seperti biasa. Gue tunggu di gor." pesan Mina setelah jogging berakhir.

Mina berinisiatif ke rumah Eunwoo sepulang jogging. Dia dateng sendiri bawa motor. Bukan motor pribadi, tapi pinjem punya Seola. Mina mana berani minta ijin ke mami papi buat naik motor sendiri. Yang ada kena omel.

"bentar doang Sol. Gue janji, sebelum jam tujuh gue kembaliin," sampe mohon mohon ke Seola demi pingin ketemu sama Eunwoo.

Seola menatap Mina enggan dari atas ke bawah. Matanya memandang Mina dengan tatapan kurang suka.

"emang lo bisa?"

"nantangin nih anak. Lo sendiri yang ngajarin gue naik motor," kata Mina nyolot sambil melotot.

Seola langsung nyengir, "hehe. Lupa,"

"hehe lupa," ketus Mina menirukan Seola.

Cewek itu mendengus, lalu masuk ke dalam mengambil kunci motornya dan helm.

"nih. Tapi ada syaratnya,"

"apa?" tanya Mina penasaran sekaligus gak sabaran.

"kudu ati ati. Pulang, motor gue harus dalam keadaan baik tanpa lecet. Lo juga! Sampe lo ada luka secuil, gue aduin ke bokap lo!" kata Seola seperti ada nada mengancamnya.

"ngaduan lo, cepu!"

"heh! Ini juga demi keselamatan lo kali. Itu artinya lo masih anak anak di bawah pengawasan orang tua."

"emang gue anak kecil apa?!!"

"heh! Babi. Gak nyadar lo ya!"

"ck, udahlah mana kuncinya?" kata Mina gak sabar.

"beneran loh bi, jangan sampe lecet,"

"iya bawel!" Mina merampas kunci di tangan Seola. Terus menaiki motor berwarna hitam milik temannya yang berhasil ia pinjam untuk beberapa saat.

Seola makin gak yakin saat Mina memakai helm dengan cara terbalik.

"bego banget temen gue," ringis Seola sedih dan membenarkan helm Mina.

Cheer Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang