Kim Jaejoong memejamkan matanya saat suara-suara pecahan dan teriakan penuh umpatan itu silih berganti bersahutan di sepinya tengah malam,tangannya mengepal ia benar-benar jengah kali ini.
Terlahir di tengah keluarga kaya raya terpandang bukan menjadi jaminan hidup seseorang bahagia,dan ini yang di rasakan Kim Jaejoong.Nyaris setiap malam Ayah dan ibunya bertengkar beribu vas bunga dan perabot rumah tangga lainnya selalu menjadi korban keganasan mereka.Di umurnya yang baru menginjak 17 tahun Jaejoong sudah mendengar segala bentuk umpatan dari bahasa lokal sampai bahasa asing ia ahli mengumpat sekarang.
Well itu bukan prestasi sebenarnya.
Tapi who care ?
Jaejoong hanya akan meluapkan rasa kesal dan amarahnya di luar rumah dengan cara main ke club menjahili teman seangkatannya atau berbuat onar di sekolah.
Ia ingin segera lulus sekolah dan pergi dari rumah terkutuk ini secepatnya.
Ia ingin terbang ke Italy sekolah memasak di sana dan membuka lembar baru di hidupnya,Jaejoong benar-benar bisa gila jika terus-terusan diam disini.
"Demi tuhan bisakan mereka berhenti sebentar saja"Jaejoong berjalan menuju tombol biru di samping meja riasnya menekannya lalu dalam sekejap suara-suara bising yang tadi mengganggunya hilang.
Tombol kedap suara.Ia sengaja memasangnya agar jika kejadian seperti ini tiba-tiba terjadi.
Jaejoong kembali berbaring berusaha memejamkan matanya dan berharap pagi segera datang.
...
Seorang gadis berambut panjang berponi itu berlarian dengan tas ransel dan rok mininya bergoyang kesana kemari membuat beberapa pasang mata pria melotot melihatnya,bagaimana tidak paha mulus tanpa cela itu terekspos begitu saja seiring laju larinya.Mereka jadi berharap gadis cantik itu tersandung sesuatu lalu jatuh dengan begitu mereka jadi bisa modus membantu si gadis bukan ?
Dasar pria pria kardus.
"Kim Jaejoong..Kim Jaejoongiieee!"Teriak si gadis.
"Apa ??berisik pagi-pagi ih"Jaejoong mendelik sebal sahabatnya ini memang memiliki kebiasaan aneh setiap pagi pasti teriak-teriak.
"Daebak..daebak..!!"
"-you won't believe this"
"Apa sih ?ngomong yang jelas! "Jaejoong mendengus kesal sambil terus mengscrool instagram di ponsel mahalnya.
"Di kelas 12 Ipa A ada kakel baru,ganteng banget anjir!"Si gadis alias Rachel alias Kim jiwoon itu bercerita dengan antusias,matanya berbinar menerawang betapa tampannya kakak kelas barunya itu.
Dari mana ia tahu ?
Tadi saat perjalanan menuju lantai dua kelasnya di depan ruang kepsek ia melihat kumpulan para yeoja yang sedang jerit-jerit tidak jelas,karena penasaran Rachel ikutan mengintip dan yah ia melihat sosok pria tinggi tampan dengan kacamata yang hinggap di hidung mancungnya.Tatapan pria itu sangat datar dan terkesan dingin tapi itu poin utamanya,Justru pria itu tampak memepesona dengan aura Bad boynya.
Sangat tipe Rachel sekali pokoknya.
Jaejoong memutar matanya malas lihat sekarang temannya ini malah melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Met
FanfictionKim Jaejoong putri kedua dari keluarga terpandang di Seoul,memiliki sifat sombong dan menyebalkan bagi orang yang baru pertama kali melihatnya,tapi tipe perempuan setia kawan sangat membenci kebohongan dan penghianatan.Pertama kali melihat Jung Yunh...