Page 10

229 32 17
                                    

Jumat pagi menjadi hari terakhir sekolah minggu ini,dan entah mengapa Yunho menyayangkan itu.Ia sudah siap dengan seragam lengkapnya sambil memasang dasinya sang ibu ikut merapihkan rambut sang putra.

Seoyeon tersenyum,"Bagaimana kemarin ?"

"Apa ?"Seoyeon memutar matanya malas.

"Gadis itu,Jaejoongie kau sudah meminta maaf padanya ?"Yunho menaikkan alisnya mendengar panggilan ibunya pada Jaejoong.

"Sudah bu"

"Lalu ?"

"Lalu ?"Ulang Yunho tidak mengerti.

Seoyeon menatap Yunho penuh tanya,"Hah kau ini"Saat Yunho balas menatapnya bingung.

"Sudah,lebih baik kita sarapan saja"Yunho mengedikkan bahunya saat Seoyeon berlalu begitu saja.

"Bagaimana sekolahmu Yun ?"Tanya Jihoon-Ayah Yunho.

"Baik ayah"Jihoon mengangguk,jika putranya berkata seperti itu,berarti sesuai dengan kenyataannya.

"Setelah ujian akhir nanti kita putuskan universitas mana-"

"Ayah"Potong Yunho.

"-aku tidak akan pergi ke universitas,aku akan bekerja saja"Jihoon menatap putranya lurus.Ia tidak suka dengan keputusan Yunho.

"Kita sudah membicarakan ini Yun,ayah bisa membiayaimu hingga lulus."

"Tapi ayah-"

"Sudah hentikan, kita lanjutkan nanti,sarapan dulu ini sudah siang Yunho bisa terlambat"Seoyeon merasa pembicaraan ini akan memanjang dan sekarang bukan waktu yang tepat membahasnya.

Yunho mengusap puncak kepala adiknya yang sedang makan dalam diam,Seojung mendongak lalu tersenyum manis ke arah sang kakak.Yunho mencubit pipi cabi itu pelan di usianya yang baru berumur 5 tahun adiknya sudah tampak sangat cantik.Yunho sangat menyayangi Seojung meskipun adiknya berbeda dengan anak seusianya yang lain tapi Yunho akan tetap menyayangi Seojung apapun yang terjadi.

"Ayah,bu aku pergi"Yunho menyalami tangan Ayah dan ibunya sopan,terakhir Yunho mencium pipi Seojung lembut.

"Oppa pergi"Yunho mengucapkannya tanpa suara sambil menggerakkan jarinya lambat membentuk kata itu.

Seojung mengangguk riang.

Jihoon menghela nafasnya pelan.lalu beralih menatap istrinya sendu.

"Kau memberitahunya ?"Seoyeon menggeleng.

"Dia melihatnya,Yunho membaca map itu,maafkan aku"Seoyeon menunduk merasa bersalah pada suaminya.

Jihoon mengusap tangan Seoyeon pelan,"Tidak apa-apa bukan salahmu".

"Aku pergi,hati-hati dirumah.Sayang ayah pergi"Jihoon mencium kening istri dan putrinya bergantian.

"Seojung sayang ayo kita belajar menulis,bagaimana ?"Ajak Seoyeon dengan bahasa isyarat yang ia pelajari di internet.Karena keterbatasan biaya mereka tidak bisa membuat Seojung sekolah di sekolah khusus untuk Seojung.Jadi mereka hanya belajar otodidak dari internet.

Seojung mengangguk antusias yang membuat Seoyeon tiba-tiba ingin menangis.Ia ingin menangis karena ketidakberdayaannya.

Mungkin ini salah satu karmanya,Karma karena dulu membangkang pada kedua orang tuanya.

...


Jaejoong tersenyum lebar saat bel istirahat berbunyi.Ia bergegas beranjak dari kursinya alhasil membuat tatapan heran muncul dari Rachel.Belum sempat bertanya gadis itu sudah lenyap di balik pintu dengan sebuah kotak bekal warna ungu.

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang