page 28

235 30 31
                                    

Yunho hendak berbalik menjauh,ia tak akan sanggup melihat wajah Jaejoong yang ketakutan saat melihatnya.

Tapi kata-kata ibunya selalu terngiang-ngiang di otaknya.

Menghirup udara sebanyak-banyaknya Yunho harus terus maju.Ia tak boleh lupa akan misinya.

Yeji sedikit terkejut saat merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Menatap Yunho ramah Yeji mencoba bertanya.

"Jaejoong-ah"panggil Yunho.

"Ada yang bisa ku bantu ?"Tanya Yeji,Yunho tersenyum kikuk.

"Saya-saya ingin bicara dengan Jaejoong-"

Jaejoong segera memasang wajah datarnya saat Yunho menyebut namanya,gadis itu menyentuh tangan Yeji pelan.Yeji menunduk lalu tersenyum lembut.

"Kau mengenalnya?"tanya Yeji pada Jaejoong.Jaejoong membuang wajahnya."Tidak!"

Yeji mengernyitkan dahinya bingung,lantas ia menatap Yunho yang sedang menatap Jaejoong sedih.

"Maaf tuan,tapi putriku tidak mengenal anda"Ujar Yeji ramah,ia sebenarnya kurang percaya jika Jaejoong tak mengenal pria asing ini,terlihat dari gelagat Jaejoong yang langsung membuang mukanya.

'Putriku?'batin Yunho.

"Jae kumohon kita harus bicara"pinta Yunho memelas.

"Aku ingin pulang"lirih Jaejoong menatap Yeji.

Yeji bingung,ia sedikit merasa kasihan melihat Yunho,tapi ia tentu lebih mementingkan Jaejoong.

Yeji tersenyum ramah lalu pamit undur diri.

"Jaejoong-ah"panggil Yunho.

Yeji berhenti sejenak mendorong kursi roda Jaejoong.

"Jalan!"

"Tapi Jae-"balas Yeji.

"I said go!!"

Yeji mendesah pelan,lalu kembali mendorong kursi rodanya.Saat mencapai pintu utama berbarengan dengan mobil Yeji.

Yunho tak patah arang,ia berlari menuju mobil Jaejoong,sebelum mencapai Jaejoong,gadis itu sudah pergi menghilang di balik pintu mobil Audy hitam milik Yeji.

Yunho membungkuk menetralkan nafasnya setelah berusaha berlari mengejar mobil mewah itu.

Tapi tentu usahanya sia-sia.

Menyugar rambutnya kesal,Yunho meruntuki dirinya yang terlalu gegabah mendekati Jaejoong secara tiba-tiba.

Yunho harus memikirkan ini matang-matang,ia harus menyusun siasat agar Jaejoong mau menemuinya.

Moodnya hancur ia jadi tidak ingin menemui kekasihnya.

Merogoh saku celananya Yunho mendial nomor Seunghee,baru bip pertama panggilan itu terjawab.

"Kita putus,jangan hubungi atau datang ke apartementku lagi!"

Tut

Yunho menghirup udara sekitarnya lelah,tapi iapun merasakan lega yang luar biasa,seperti beban yang menggelayuti pundaknya menghilang setengah.

Ah seharusnya ia melakukan ini dari dulu.

Yunho bergegas pulang dan segera membersihkan dirinya.setelah itu pria itu segera berpikir bagaimana caranya agar dia bisa mendekati Jaejoong.

Terlintas nama satu orang di benaknya kini.

Ah tapi bukankah Yunho akan terlihat terlalu lancang jika meminta nomor ponsel gadis itu pada tunangannya?

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang