Page 26

221 35 54
                                    

Jaejoong menelan makan malamnya sulit,tangannya bergetar memegang garpunya bukan karena tatapan intens sang ayah tapi belakangan ini tangan Jaejoong selalu tremor entah mengapa sepertinya ia harus mengunjungi Rachel untuk konsultasi.Ah iya Rachel sekarang sekolah kedokteran dan sedang Koas di rumah sakit milik sepupunya Seo Kangjun.

Mengelap sudut bibirnya Jaejoong hendak beranjak dari duduknya."Duduk!"

Tanpa banyak kata Jaejoong menuruti perintah ayahnya.

Ibu tiri Jaejoong sedikit bangkit dari duduknya lalu menggeser piring berisi buah-buahan ke hadapan Jaejoong.

Wanita paruh baya itu tersenyum ke arah Jaejoong,tapi Jaejoong hanya menatapnya datar.

"Bagaimana hubunganmu dengan putra Tuan Hong?"Tanya Jinhyuk sambil tetap menyantap makan malamnya.Sang istri dengan telaten menuang air mineral untuk di teguk sang ayah.Dalam hati Jaejoong baru pertama kali melihat pemandangan seperti ini dulu bersama ibunya sang ayah tak pernah tersenyum manis menatap ibunya.

"Baik"Jawab Jaejoong datar.

Jinhyuk mengangguk,"Kuharap kau tak mengecewakanku,Aku tidak ingin menanggung malu jika kau berbuat masalah kali ini"

"Jangan berkata seperti itu"Ujar Seo Yeji,ibu tiri Jaejoong.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya sayang"Sahut Jinhyuk sambil tersenyum lembut ke arah Yeji.

Yeji merengut,"Jaejoong sudah menjadi anak baik sekarang,Kau selalu saja berlebihan!"

"Sayang,kau tidak terlalu mengenalnya jika kau tahu, dia hanya gadis liar yang sulit di atur"

"Apa?Kau-"

SRETTT

Deritan kursi yang terdorong kebelakang menarik atensi Jinhyuk dan Yeji yang tengah bicara.Jinhyuk menatap datar Jaejoong.Yeji tersenyum gugup sungguh ia sangat takut melihat tatapan datar anak tirinya.

"Aku selesai,terima kasih makan malamnya"Ujar Jaejoong sambil menarik dirinya.

Jaejoong tetap berjalan mengabaikan tatapan tajam sang ayah."Kau lihat?!"

Yeji tersenyum sendu,"Kau yang keterlaluan,binatangpun jika di ganggu saat sedang makan dia akan marah"

Jinhyuk mengangkat alisnya,"Ck kau ini niat saja mau mencalonkan diri sebagai presiden tapi hal seperti ini saja kau payah"

"Sudahlah habiskan dulu makan malammu,setelah itu kita lanjut bicara"Tandas Yeji saat melihat suaminya hendak menjawab lagi.
Yeji kembali tersenyum sendu saat matanya melihat piring berisi buah yang tidak di sentuh Jaejoong sama sekali,padahal ia tahu buah persik sangat baik untuk tubuh Jaejoong sekarang,anak itu pasti selalu kesakitan jika sudah menegak obatnya.

Yeji kembali mendesah pelan,sulit sekali mendekati Jaejoong.

...


Yunho sedang mengancingkan kemejanya saat suara bel apartementnya berbunyi nyaring memecah keheningan.Sambil berjalan Yunho membuka pintu tapi ia mengernyit saat tak menemukan siapapun disana.

Menunduk ia melihat kotak coklat seukuran kotak sepatu di dekat kakinya.

Ia ambil dan Yunho nyaris tersedak air liurnya saat melihat selembar foto disana.

Jika pria lain mungkin akan langsung marah besar atau berlebihannya akan memukul cermin sampai pecah dan melukai buku-buku jarinya.

Tapi ini Yunho..

Pria itu bagai di beri angin segar.

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang