Page 27

193 32 39
                                    

Yeji berjalan menuju kamar putri tirinya sambil mendorong meja khusus makanan.Entah mengapa pagi ini dia ingin mengantar sarapan Jaejoong sendiri olehnya.Kebiasaan Jaejoong yang jarang sarapan membuatnya sedikit khwatir di tambah penyakit Jaejoong,ia sungguh sangat khawatir pada gadis berwajah pucat itu.

Di atas meja itu tentu sudah tersedia berbagai macam menu sarapan yang Yeji buat sendiri.Dengan senyum hangatnya ia mengetuk pintu bercat coklat itu pelan.

Dua kali ketukan masih belum ada sahutan.

Yeji kembali mengetuk lagi tetap tidak ada sahutan.Karena penasaran Yeji mendorong kenop pintu tapi tidak bisa di buka.

"Di kunci"ujar Yeji pelan.

Tak habis pikir Yeji meminta bantuan kepala pelayan di rumahnya untuk membukakan pintu kamar Jaejoong dengan kunci cadangan yang lain.

Cekleekk

"Jaejoongie.."

"-ASTAGA!!"

"Bibi park cepat panggil dokter Kang!!"Teriak Yeji panik,bagaimana tidak kini di depannya terdapat sang putri yang tergeletak tak berdaya dengan masih menggunakan pakaian yang sama sehabis makan malam semalam.Di sekitarnya banyak terdapat botol-botol alkohol kosong bertebaran.beberapa sudah habis dan sebagian lagi kosong setengah-setengah.

Yeji panik,jantungnya berdegup kencang.Ia takut terjadi sesuatu dengan Jaejoong.Bagaimana pun Jaejoong sudah ia anggap putrinya.Ia sudah mulai menyayangi Jaejoong seperti putri kandungnya sendiri.

Dan melihat Jaejoong seperti ini merobek hatinya ia ikut sakit,Ya tuhan ibu macam apa dia ini.

Keringat bercucuran di sekujur tubuh Yeji,wanita itu benar-benar panik ia mencoba menghubungi suaminya tapi tak kunjung pria itu jawab.

"Aisshh"Melempar ponselnya Yeji menunggu dokter Kang memeriksa Jaejoong.

"Bagaimana dok?Jaejoongie baik-baik saja kan?"Tanya Yeji saat melihat dokter Kang menyudahi pemeriksaanya.Dokter Kang melirik Jaejoong yang sedang tertidur,lalu mengkode Yeji agar bicara di luar.

"Nyonya lebih baik Nona Kim langsung di periksa di Rumah sakit,denyut nadinya terus melemah,tapi sejauh ini baik-baik saja,"ujar Dokter Kang,yang entah mengapa tersirat keraguan di matanya.

"Ada apa dok katakan ada yang kau sembunyikan bukan?"Kejar Yeji,ia mulai gusar di duduknya.

Dokter Kang tersenyum tipis"Apakah selama ini Nona meminum obatnya sesuai takaran dokter Nyonya?"Yeji terdiam jujur ia tak tahu,selama ini Lee Junki yang mengatur semua itu, tapi selama ini ia tak pernah melihat gelagat aneh dari Jaejoong ataupun Junki jadi ia pikir Jaejoong sudah benar mengkonsumsi obatnya di bawah pengawasan Junki.

"Ya tentu saja"jawab Yeji pasti.

Dokter Kang mengangguk,"Begini,aku menemukan ruam-ruam di beberapa area tubuh Nona Kim,ini pasti karena efek dari obat tidur yang selama ini Nona Kim konsumsi"

"Obat tidur?"

"Ya,aku memang menganjurkan Nona Kim menkonsumsinya jika ia kesulitan tidur di tengah upaya penyembuhannya,karena tidur malam sangat penting untuk terapi Nona Kim,tapi sepertinya Nona Kim mengkonsumsinya lebih dari anjuranku"

"Kenapa kau bisa berkata seperti itu?"Tanya Yeji lagi.

"Ruam-ruam itu adalah salah satu efek dari obat yang Nona Kim jika di konsumsi secara berlebihan,selain ruam-ruam efek lainnya adalah Nona Kim akan merasakan saraf  indranya terasa lebih sensitif jika sudah terlalu sensitif mereka akan kehilangan kinerjanya,contoh sederhananya seperti kehilangan kinerja sensor motoriknya.Jadi aku menganjurkan agar Nona Kim segera di periksa ke rumah sakit agar hasilnya lebih jelas."

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang