Page 07

196 33 21
                                    

Yunho berjalan mondar mandir di dalam kamarnya ia sulit tertidur lagi malam ini apalagi alasannya jika bukan karena gadis berisik itu.Yunho tahu ini salahnya.Bodoh sekalikan ?untung tampan.

Ya ampun bagaimana Yunho bisa lupa jika ia pergi bersama Jaejoong ke pameran buku tadi sore bagaimana bisa ia juga ia meninggalkan gadis itu tanpa pamit?

Tsk..

Bagaimana gadis itu pulang ?

Yunho terperanjat saat dirinya mendengar suara petir yang menggelegar di luar.Melirik jendela kamarnya Yunho bisa melihat kilatan panjang terang bagai membelah langit hitam malam.

Perasaan bersalah itu makin bersarang di hatinya.

"Kenapa Yoochun lama sekali!"Yunho berdecak,ia sedang meminta nomor ponsel Jaejoong kepada Yoochun.

Ting!

Pesan dari Yoochun.

Dengan cepat Yunho mendial nomor Jaejoong.

Yunho kembali mondar mandir,pria itu menunggu Jaejoong mengangkat panggilannya.

Baik Yunho mulai gelisah sekarang.

"Jae.."Gumam Yunho pelan.

20 menit berlalu dan Jaejoong sama sekali tidak mengangkat panggilannya.

Yunho mendesah pelan,pria itu menyugar rambutnya frustasi.

Pria itu menyambar jaketnya di atas kursi belajarnya lalu bergegas keluar rumah sampai interupsi ibunya terdengar.

"Yun mau kemana nak ?ini sudah malam"Yunho menoleh kebelakang lalu tersenyum kikuk.

"Ibu emh aku.."

"Di luar sedang hujan deras sekali,mau kemana nak ?"Yunho kembali mendesah pelan,lalu duduk di kursi lusuh ruang tamunya.

Seoyeon-ibu Yunho tersenyum lembut lalu ikut duduk di samping putra pertamanya.Wanita yang masih cantik di umur senjanya itu mengusap bahu Yunho lembut.

"Ada yang sedang kau pikirkan ?"Tanya Seoyeon pelan.

Yunho menatap ibunya lama,tapi kemudian Yunho mengalihkan pandangannya lalu pria itu menghela nafasnya dalam.

"Tidak bu,aku hanya.."

"-tidak apa-apa,sebaiknya ibu segera tidur aku juga akan ke atas dan tidur.Selamat malam bu"

Yunho berkata dengan cepat,ia tidak bisa pergi begitu saja,ibunya benar,di luar sedang hujan deras sekali,ia tidak ingin membuat ibunya khawatir tengah malam seperti ini.

Lalu bagaimana dengan Jaejoong ?Ah gadis itu bisa saja menelpon supirnya untuk menjemputnya bukan ?tapi bukannya tadi Jaejoong bilang daya ponselnya hampir habis ?lalu bagaimana caranya gadis itu menghubungi supir pribadinya ?

Aarrgghhh!!

Lebih baik ia sekarang tidur dan
memikirkannya besok.

...


Bibi go melotot saat membukakan pintu depan,ia melihat Nona mudanya basah kuyup dari rambut hingga kaus kakinya.Dengan cepat bibi go mengambil tas ransel dan plastik putih berisi buku yang setengah basah itu lalu memapah Jaejoong yang tampak pucat dan lemas ke kamarnya.


"

Nona.."Panggil bibi go pelan,nona mudanya tampak sedang bersedih terlihat dari mata sembabnya,berapa lama nonanya kehujanan?lalu di mana pak Lee ?bibi go menelan semua pertanyaannya ia lebih memilih menggantikan pakaian kepada nonanya.

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang