Page 24

203 29 23
                                    

Yunho mengernyitkan dahinya saat melihat mantan atasannya berdiri tak jauh dari loby apartementnya tampak pria itu sedang berbincang dengan seseorang,tapi Yunho tak melihat lawan bicara pria itu karena terhalang pilar apartement yang cukup besar.

Benar setelah bekerja Yunho memutuskan menyewa apartement biasa dengan harga sewa yang masih bisa Yunho bayar tiap tahunnya.Ibu dan adiknya tinggal di kampung halamannya di Gwangju sana.Setelah ayahnya meninggal ibunya ingin tinggal di kota pertama kali mereka berjumpa untuk mengenang sang suami.

Dan Yunhopun hanya bisa menyetujuinya.

Berjalan lebih dekat Yunho melihat seorang wanita yang ternyata lawan bicara atasannya memasuki mobil,mungkin perbincangan mereka telah usai.

Yunho pun baru berani menyapa mantan atasannya itu,"Tuan Hong!"

Hong jonghyun berbalik,tampak pria itu tersenyum gugup.

"Yunho-ah!"Sapanya balik.

"Tuan Hong,sedang apa disini?"Tanya Yunho.Hong Jonghyun mengernyit tidak suka dengan panggilan Yunho padanya.

"Yakk! Sudah ku katakan panggil aku Hyung saja kau ini"Yunho terkekeh.

"Oke,Hyung sedang apa disini?menjemputku ?"Ujar Yunho jenaka.Jonghyun kembali terlihat salah tingkah.

"Kau tinggal disini?"

"Ya sejak satu tahun yang lalu"

"Ah begitu"Yunho menangkap gelagat aneh dari direktur perusahaannya itu,di tambah pakaian Jonghyun yang tak rapi seperti biasanya pria itu lebih terlihat seperti habis menginap karena Yunho ingat itu pakaian yang Jonghyun kenakan kemarin.tapi Yunho rasa ia tak perlu menebak lagi ia merasa tak sopan jika terus bertanya perihal pria itu berada disini pagi ini.

"Kau sepertinya akan pergi bekerja"ujar Jonghyun,Yunho mengangguk sopan.

"Baiklah aku duluan Hyung"Pamit Yunho lalu berjalan menuju halte bis yang tak jauh dari tempatnya tinggal.

Jonghyun menatap kepergian Yunho penuh arti,bertanya-tanya apakah Yunho melihatnya dengan wanita yang beberapa saat lalu berdiri disini.

"Semoga saja dia tak melihatnya"

...

Lee Junki kembali berdecak melihat Nonanya yang lagi-lagi menolak untuk meminum Vitaminnya pagi ini.

"Jae kumohon "Jaejoong melirik wajah Junki sekilas,ingin tertawa melihat wajah memelas seorang Lee Junki yang terkenal berwajah datar dan dingin di tambah beberapa memar yang sudah memudar di sekitar tulang pipinya akibat pukulan ayahnya tempo hari membuat wajahnya terlihat konyol.

Tanpa sadar Jaejoong tertawa lumayan kencang membuat Lee junki terpana melihatnya ini tawa paling lepas yang Jaejoong lakukan sejak tujuh tahun terakhir.Tangannya yang sedang melayang menyodorkan vitamin jatuh kebawah ia sedang menikmati tawa Nonanya terdengar aneh tapi sungguh Junki sangat merindukan tawa ini.

"Sudah cukup menertawakanku hm?"Cibir Junki Jaejoong mengedikkan bahunya acuh.

"Ahjussi apa jadwalku hari ini"Tanya Jaejoong datar kembali,
Junki mendesah kecewa karena Jaejoong kembali menyebalkan lagi.

Ah benar Jaejoong kini bekerja sebagai seorang Desain interior di perusahaan kerabat keluarga Kim tetapi sebenarnya Jaejoong tidak terlalu menyukai pekerjaannya tersebut ia hanya menjalaninya karena kemauan ayahnya,ia sebenarnya memiliki ketertarikan lain.

After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang