|Part 30| Hanya Pelarian

886 167 105
                                    

Dia yang terlalu bodoh menyia-nyiakan atau aku yang terlalu bodoh mencintai tanpa rasa yang padam?

Malam ini suasana tampak bersahabat dengan para kelelawar malam yang sedang menempuh perjalanan menuju ke suatu tempat di mana mereka menghabiskan malam. Esok adalah hari Minggu. Dan malam ini adalah malam Minggu. Setiap malam Minggu mereka akan melakukan berbagai macam kegiatan untuk memuaskan diri mereka sendiri. Tak ada yang melarang, karena pada dasarnya mereka tahu batasan normal, bukan abnormal.

Mereka menghentikan perjalanannya kala lampu merah ibu kota sudah menyala yang menjadi pertanda bahwa mereka harus menghentikan lajunya sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menghentikan perjalanannya kala lampu merah ibu kota sudah menyala yang menjadi pertanda bahwa mereka harus menghentikan lajunya sementara. Mereka semua tampak duduk dengan gagah di kuda besi milik mereka. Namun salah satu dari mereka melihat seseorang yang telah mencari masalah atas menunjukkan dirinya.

"Ramdan, tuh. Mau di gasak atau gimana?" tanya Kano dengan tatapan penuh emosi. Kano tak melupakan kejadian kala itu yang membuat wajahnya harus babak belur karena di keroyok.

"Jangan. Kita bukan cewek, men." Farel menghentikan aksi Kano yang ingin mengejar Ramdan yang baru saja melintas di hadapan mereka. Ia tahu Kano sangat marah pada Ramdan, namun jika keroyokan apa yang membedakan mereka dengan bajingan itu? Nyatanya tetap sama saja.

Kano hanya menghela napas panjang. Kala lampu hijau menyala Kano dengan penuh emosi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan mereka semua. Tujuan mereka saat ini adalah sebuah bar yang tak jauh dari keberadaan mereka sekarang. Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, sampai pada akhirnya mereka memarkirkan motor mewah tersebut di depan bar itu.

Tempat yang mereka masuki merupakan salah satu bar terkenal yang ada di Jakarta. Bar yang memiliki fasilitas luar biasa ini sangat sering mereka kunjungi untuk menghibur lara atau letih mereka. Kali ini mereka memilih untuk duduk di pojok tempat di mana mereka jauh dari pengunjung lainnya. Bar merupakan tempat di mana orang hanya minum saja tanpa wanita penghibur, sementara diskotik merupakan tempat hiburan malam yang penuh akan godaan. Mereka lebih memilih aman dari pada harus termakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Milenial VS Old Style (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang