***
Sore itu hujan deras banget. Yuqi yang awalnya mau buru-buru pulang terpaksa meneduh dulu sampai hujannya reda.
Yuqi lupa bawa payung dan dia gak mau kalau hujan-hujanan sampai halte.
Tadi Yuqi keasikan ngegame di kantin sampai lupa waktu. Begitu dia sadar tau-tau udah jam 5 sore.
Pantes aja sekolah udah sepi. Tinggal anak-anak osis sama anak-anak basket yang masih latihan dibawah guyuran hujan.
"Apa aku minta jemput mama aja ya? Tapi gak enak. Mama pasti lagi masak buat makan malam."
Akhirnya Yuqi cuma diem ngeliatin hujan. Sampai ia berpapasan sama Lucas dan Mark yang kayanya mau pulang juga.
"Loh Yuqi, belum pulang?" tanya Lucas basa basi.
"Lagi nungguin hujan."
"Ngapain hujan ditungguin. Hujan itu gak pasti mending nungguin aku aja."
"Hah?"
"Hehe itu gue nyontek kata-katanya Woojin waktu dia modusin Yena. Lupain aja."
Yuqi cuma ketawa aja.
"Lo gak bawa payung?" tanya Mark bikin Yuqi langsung menggelengkan kepalanya.
"Nih pake aja punya gue." Mark menyodorkan sebuah payung lipat yang dari tadi dipegangnya.
"Eh, tapi nanti kamu gimana?"
"Gue bawa motor jadi ribet kalau pake payung, lagian gue bawa jas ujan."
Melihat Yuqi yang masih ragu-ragu akhirnya Lucas ikut bicara. "Udah pake aja. Kasian payung itu gak kepake gara-gara Koeun yang ternyata bawa payung sendiri." Begitu Lucas selesai ngomong Mark langsung menginjak kakinya.
"Sakit anjir!" keluh Lucas, tapi Marknya bodo amat.
"Eh yaudah aku pinjem deh, makasih ya."
"Iya sama-sama," jawab Mark yang langsung berlalu menuju parkiran.
"Kita duluan ya. Lo hati-hati di jalan." Lucas melambaikan tangannya sebelum bergegas menyusul Mark.
"Kalian juga hati-hati." Yuqi balas melambai sambil senyum manis. Lucas sampai terkesima.
"Ternyara mereka orang-orang yang baik ya. Aku kira mereka itu jahat karena sering masuk BK."
Yuqi senyum-senyum sendiri. Setelah itu ia bergegas menuju halte dengan payung Mark yang melindunginya dari hujan.
Hujan masih deras waktu Yuqi sampai di halte. Gak ada orang lain di sana selain dirinya hingga beberapa menit kemudian Koeun juga menepi di halte yang sama dengannya.
Yuqi tidak begitu dekat dengan Koeun. Ia tahu Koeun karena cewek itu ketua osis di sekolahnya.
Makanya Yuqi agak ragu mau nyapa Koeun. Takut dikira sksd. Apalagi mukanya Koeun keliatan lagi bete.
Saat Yuqi melirik Koeun untuk yang kesekian kalinya, tanpa diduga cewek itu juga sedang melihat ke arahnya.
Koeun cuma ngeliatin Yuqi terus ngeliatin payung yang dipake Yuqi.
Merasa gak asing sama payungnya.
Yuqi baru mau ngajak Koeun ngobrol, tapi Koeunnya keburu buang muka.
Terlihat seperti lebih tertarik merhatiin jalanan daripada ngobrol sama Yuqi.
Jangan-jangan dia juga gak suka sama aku?
Yuqi ini memang sering dimusuhin anak-anak cewek.
Alasannya karena banyak cowok yang naksir sama dia.
Yuqi sering dikira pelakor atau perusak hubungan orang. Padahal cowok merekanya aja yang keganjenan sama Yuqi.
Meskipun Yuqi ini populer di kalangan cowok-cowok dan udah gak kehitung berapa cowok yang nembak dia, tapi sebenarnya Yuqi belum pernah pacaran.
Dia selalu nolak cowok-cowok dengan alasan yang sama. "Maaf ya, Yuqi gak mau pacaran dulu. Kita temenan aja ya?"
Setelah itu semakin banyak cowok yang berlomba-lomba untuk mendapatkan Yuqi.
Ngedapetin Yuqi itu sama susahnya kaya ngedapetin Yena.
Bedanya kalau Yena itu galak yang bikin cowok harus mikir dua kali kalau mau nembak dia. Sedangkan Yuqi itu polos.
Ditolak sama Yuqi itu bikin cowok-cowok gak bisa benci sama dia. Malah gregetan yang ada.
Dulu waktu SMP Yuqi pernah naksir kakak kelasnya, namanya Chanwoo.
Tapi pas tau kalau Chanwoo udah punya pacar Yuqi mutusin buat berhenti suka sama dia.
Tapi ternyata move on gak segampang itu.
Makanya sampai sekarang Yuqi belum berani lagi suka sama orang lain.
Singkatnya Yuqi agak trauma.
-Ooo-