#30 Cinta Terbaik

156 20 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yuqi menyadari perubahan perilaku Mark terhadap dirinya. Ia yang dulu selalu membuat Yuqi tersenyum, kini malah membuatnya terheran-heran.

Ingin bertanya, tapi sungkan karena Yuqi bukanlah siapa-siapa.

Ia hanya seseorang teman dari teman sekelasnya. Bahkan mungkin Mark tak pernah menganggapnya walau sebagai teman.

Kata Yena saat Yuqi menceritakan hal ini padanya, ia juga merasa Mark menghindarinya.

Dulu mereka memang tak sedekat Yena dengan Woojin, tapi setidaknya cukup dekat untuk sekedar makan berdua di kantin.

"Eun, besok lo duduk sama gue ya," ujar Lucas ketika mereka sedang membicarakan study tour sekolah yang akan dilaksanakan besok.

Koeun baru akan menjawab saat Mark tiba-tiba menyelanya. "Heh ngimpi lo, Koeun duduk sama gue lah!"

"Idih, siapa anda? Koeun bareng gue pokoknya, ya kan Eun?"

"Ehm." Hanya deheman singkat yang keluar dari mulut Koeun, tapi cukup membuat Mark peotes tak terima.

"Kok malah belain Lucas sih Eun bukannya belain pacar sendiri!" Ucapan Mark seketika membuat suasana mendadak hening.

Semua mata yang ada di meja itu seketika menatap Mark penuh tanya.

"Pacar?" ulang Lucas. Mark cuma cengengesan menyadari kebodohannya sementara Koeun udah tepok jidat.

"IH ANJIR JAHAT BANGET KALIAN JADIAN GAK NYERITA-NYERITA SAMA GUE!" teriakan heboh Lucas mengundang tatapan orang-orang yang ada di kantin.

Melihat hal tersebut, Koeun langsung mencubit lengannya. "Gak usah teriak!"

Dan hari itu pun menjadi hari ngecengin Mark dan Koeun. Sebagian memberikan selamat sebagian lagi mengejek Mark karena akhirnya bisa mendapatkan gebetan abadinya.

Semua orang tersenyum ikut bahagia kecuali Yuqi yang sedang berpura-pura.

Untunglah ia cukup pandai menyembunyikan luka. Meski Yena dan Lucas meliriknya diam-diam karena khawatir.

Setidaknya hari itu  Yuqi bisa bertahan tanpa meninggalkan kantin lebih dulu atau pura-pura sakit demi menghindari Mark dan Koeun yang entah kenapa kendadak terlihat sangat serasi di mata Yuqi.

Sekarang ia tau alasan Mark menghindarinya, ia juga tau kenapa akhir-akhir ini Mark sering berangkat dan pulang sekolah bareng Koeun.

Kata 'Pacar' adalah jawaban dari semua pertanyaan Yuqi.

Setelah kegiatan makan siang bersama, Yuqi kembali ke kelasnya dengan wajah murung. Tidak ada lagi senyum manis yang terukir di bibirnya.

Bahkan saat Yuqi sudah pulang ke rumah, ia mengabaikan semua orang dan menangis sejadinya.

Tak peduli jika besok kedua matanya akan terlihat bengkak, yang jelas Yuqi butuh pelampiasan.

"Ma, aku gak jadi ikut study tour ya?" kata Yuqi pagi itu ketika ia sedang sarapan bersama keluarganya.

"Kamu gak bisa ngebatalin seenaknya, kalau gak mau ikut kenapa gak bilang dari kemaren?" Yuqi langsung cemberut begitu mendengar jawaban ibunya.

Dan di sinilah ia sekarang. Duduk di salah satu bangku bis yang sebentar lagi akan membawa mereka ke pulau dewata.

Yuqi harusnya duduk bersama Yena, tapi cewek itu langsung diseret Woojin begitu memasuki bis dan dipaksa duduk dengannya.

Mau tidak mau ia hanya bisa tersenyun maklum dan harus rela duduk dengan orang lain yang mungkin tidak dikenalnya.

"Gue duduk di sini boleh gak? Koeun udah disabotase Mark duluan." Lucas tiba-tiba muncul dengan cengiran khasnya.

"Iya boleh, Yena juga udah disabotase Woojin," jawab Yuqi tersenyum singkat.

Benar-benar senyun Yuqi yang paling singkat yang pernah Lucas lihat dan Lucas tau apa penyebabnya.

Sebelum Lucas meletakan tasnya di rak atas tempat duduk ia mengeluarkan sebatang coklat terlebih dahulu yang kemudian ia berikan begitu saja pada Yuqi.

"Katanya makan makanan yang manis-manis itu bisa naikin mood," ujar Lucas begitu melihat raut heran di wajah Yuqi.

Yuqi terkekeh. "Makasih!"

"Patah hati itu nggak enak kan?" Kini giliran Lucas yang terkekeh pelan. "Mata lo bengkak banget tau kaya abis dipipisin kecoa."

Yuqi langsung manyun.

"Mau sharing-sharing gak?"

"Sharing-sharing apa?"

"Pengalaman patah hati." Jawaban Lucas kembali membuat Yuqi terkekeh.

"Nggak mau ah, nanti aku nangis lagi."

Lucas tersenyum samar melihat Yuqi sudah kembali ceria.

"Tau nggak, katanya kalau dua orang yang sedang patah hati saling bertemu, maka akan tumbuh cinta yang baru."

"Emang iya?"

"Gak tau kata mbah gugel sih gitu, soalnya cinta terbaik itu adalah cinta dari dua orang yang pernah patah hati."

"Ehm bisa bisa." Yuqi nangguk-ngangguk.

Sepertinya ia sama sekali tidak peka dengan kode yang diberikan Lucas.

Tapi tak apa, karena mulai hari ini Lucas akan kembali memperjuangkan cintanya.

Seperti Mark yang akhirnya berhasil mendapatkan Koeun. Lucas juga berharap ia memiliki ending yang sama dengan Yuqi.

-Ooo-

Four Walls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang