#28 Versus

108 18 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yuqi merapikan rambutnya sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

Setelah itu ia berniat keluar dari toilet, tapi sialnya malah berpapasan dengan Yeri dan teman-temannya yang baru masuk.

"Heh ada cewek resek!" ujar Yeri. Ia dan kedua temannya berdiri menghalangi jalan, membuat Yuqi terpojok dan tak bisa lewat.

"Bahagia banget kayanya ya lo keluar dari cheers?"

"Aku gak mau berantem sama kalian!" kata Yuqi waswas. Tidak akan ada hal yang baik jika bertemu dengan Yeri dkk.

"Ohhh lo takut ya?" Yeri tersenyum sinis. Ia melangkah maju dan berhenti tepat di depan Yuqi. "Keluar dari cheers lo jadi makin pengecut kayanya?"

Yuqi menepis tangan Yeri saat cewek itu mencoba memainkan rambutnya.

"Asal lo tau, gue udah dari kemaren pengen bikin perhitungan sama lo. Gara-gara lo sok soan keluar, gue jadi dimarahin sama kak Kyulkyung."

"Kita kasih pelajaran aja hari ini Yer, mumpung dia lagi sendiri." Yoojung ikut mengompori.

"Boleh juga." Yeri segera memberi kode kepada kedua temannya.

Sementara Yuqi langsung panik melihat Yoojung dan Sohye masuk ke dalam bilik toilet dan keluar lagi sambil membawa seember air.

Yuqi ingin pergi dari sana, tapi Yeri menahannya. Ia tidak akan membiarkan Yuqi lolos.

"Aku gak pernah punya salah sama kamu!"

"Kalau aja lo nurut dan balik jadi kaki tangan gue, gue gak akan ngelakuin ini!"

"Harusnya aku yang balas dendam sama kamu. Gara-gara kamu aku sama Doyeon jadi musuhan!" bentak Yuqi.

Ia menghempaskan tangan Yeri yang mencekalnya lalu berusaha lari dari sana.

Sayangnya ketika ia baru sampai di daun pintu, Yoojung sudah menyiramnya dari belakang.

"Lo pikir lo bisa kabur?!" Yeri tau-tau sudah menjabak rambut panjang Yuqi dan menariknya kembali ke dalam toilet.

"YERI LEPASIN!" Yuqi mengaduh kesakitan sambil menahan rambutnya agar tidak ditarik Yeri.

"Kalau aja lo dulu berhasil bikin Jihoon benci sama Doyeon, gue pasti bakal maapin lo!" Yeri semakin brutal menjambak rambut Yuqi.

Ia tidak mempedulikan teriakan Yuqi yang kesakitan.

Brakk

Salah satu pintu bilik toilet tiba-tiba saja terbuka dengan kasar.

Tak lama kemudian Doyeon muncul dan memandang mereka dengan ekspresi datar.

"Heh, jadi dari tadi lo nguping di dalem?" Yeri melayangkan tatapan permusuhannya pada Doyeon.

Tapi Doyeon tak mempedulikannya, ia memilih untuk keluar dari toilet tanpa mengatakan sepatah katapun.

Hal itu membuat Yuqi kecewa. Ia terlalu berharap Doyeon akan membantunya. Nyatanya cewek itu sama sekali tidak peduli.

Doyeon kelihatannya belum memaafkan Yuqi.

"Haha liat tuh temen yang lo belain!" Yeri dan kedua temannya ketawa puas.

"Sekeras apapun lo berusaha ngelindungin dia, lo gak bakal dimaafin. Di mata dia lo tetep bagian dari kita!" Yoojung ikut menimpali.

Tak lama kemudian Doyeon kembali masuk sambil membawa seember air yang ia dapat dari toilet cowok yang tepat berada di sebelah.

Tanpa aba-aba ia langsung menyiramkannya ke arah Yeri, Yoojung dan Sohye membuat mereka langsung menghentikan tawanya dan terkejut bukan main.

"LO GILA YA?!" teriak Yeri murka.

"Tangan gue kepeleset!" Doyeon melemparkan ember yang sudah kosong ke arah Yeri.

"SIALAN!" Yeri berjalan mendekat ke arah Doyeon. Ia juga langsung menjambak rambut cewek itu.

"LEPASIN BANGSAT!" Doyeon ikut berteriak sambil balas menjambak Yeri.

Sementara yang lain kaget melihat mereka berdua jambak-jambakan.

Yoojung dan Sohye langsung menarik Yeri agar berhenti. Akan gawat jadinya kalau sampai ketahuan guru, sedangkan Yuqi juga buru-buru menarik Doyeon.

"Kalian berdua berhenti!" teriak Yuqi, tapi percuma karena mereka tak menggubrisnya sama sekali.

***

"WOY GAWAT, YUQI DOYEON BERANTEM SAMA YERI CS!" Woojin yang baru saja datang dari toilet langsung menggebrak meja kantin dimana teman-temannya sedang asik melahap makan siang.

Mendengar nama Doyeon disebut, Jihoon langsung berdiri. "DIMANA?"

"Di toilet cewek!" Tepat setelah Woojin menyelesaikan ucapannya, Jihoon langsung berlari seperti orang kesetanan.

Disusul Yena dan Lucas.

"Eh anjir sialan gue malah ditinggal!" maki Woojin melihat ketiga temannya langsung pergi begitu saja.

"Kalian berdua ayo dah ikut juga!" ajaknya pada Mark dan Koeun yang masih berada di tempatnya.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan toilet cewek yang sudah ramai.

Jihoon tampaknya sudah berhasil memisahkan mereka. Terlihat dari sosok Doyeon yang kini berada di belakang punggungnya.

"SINTING YA LO?" Yena maju menghadap Yeri. "Gue udah peringatin lo, jangan berani cari gara-gara sama Yuqi!"

"SIAPA LO BERANI NGATUR GUE?" Yeri menjawab tak kalah sengit.

Melihat suasana yang kembali memanas, Koeun segera menengahi mereka.

"Bubar atau gue laporin ke kesiswaan?" ucapnya pelan, tapi penuh penekanan.

"Ayo Yer kita pergi aja!" Sohye segera menarik Yeri agar beranjak dari sana.

"Tunggu!" Sekarang giliran Jihoon yang maju. "Sekali lagi gue liat lo cari gara-gara sama Doyeon atau Yuqi, gue gak bakal maapin lo!"

Raut wajah Yeri langsung berubah begitu mendengar ucapan menusuk dari Jihoon.

"Lo gangguin mereka, sama aja lo ngajak kita ribut!" Lucas menimpali.

"UDAH BUBAR!" Bentakan Koeun akhirnya berhasil membubarkan mereka.

Tentu saja tidak ada yang berani macam-macam dengan sang ketua osis.

Salah ngomong dikit aja lo bisa berakhir di ruang BK.

"Pacar aku keren banget," bisik Mark bikin Koeun langsung melotot ke arahnya.

"Iya iya maap!" katanya lalu pergi menyusul teman-temannya.

-Ooo-

Four Walls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang