***
Koeun berharap bumi menelannya saat itu juga. Ia tidak siap menghadapi Mark yang kini sudah duduk di samping Lucas.
Cowok itu menatap Koeun meminta penjelasan.
"Kok malah diem-dieman sih kaya orang musuhan? cepet jelasin Eun barang kali lo mau nolak Mark lagi kan gue jadi punya temen sependeritaan." Itu kata Lucas yang seenak jidatnya memecah keheningan diantara mereka.
"Kamu ngapain tadi nguping obrolan aku sama Lucas?" Koeun malah balik menyerang Mark. Memang tipikal cewek tsundere. Bukannya jujur malah cari masalah lain.
"Kan aku gak sengaja denger."
"Ya gak bisa gitu. Harusnya pas kamu dateng kamu langsung manggil aku atau Lucas bukannya malah diem sambil nguping!"
"Kok jadi aku yang disalahin?"
"Ya terus aku mau nyalahin siapa kalau bukan kamu? udah ah aku mau pulang aja!"
"Yaudah ayo aku anterin kamu."
"Gak usah, aku bisa pulang sendiri!" Koeun udah balik lagi ke mode jutek.
Dan kali ini Mark membiarkan cewek itu pergi. Dia terlalu kaget mendengar obrolan Koeun dan Lucas tadi.
"Buset dah ini gue berasa lagi nonton pasutri berantem," celetuk Lucas begitu sosok Koeun sudah tak terlihat lagi.
"Cas, kok lo bisa sama Koeun?" Kali ini Mark menoleh ke arah cowok itu.
"Oh itu, tadi kita ... eh tunggu dulu." Lucas balik menatap Mark sambil mengernyitkan dahinya. "Ngapain gue jadi ngobrol sama lo? kan gue lagi sebel banget sama lo."
"Hah?" Mark ikut mengerutkan dahinya bingung.
"Gue cabut bye!" Lucas memakai jaketnya kemudian berlalu dari hadapan Mark membuat cowok itu semakin kebingungan.
Perasaan dia baru datang dan gak bikin masalah apapun, tapi kenapa semua orang sensi banget sama dia?
***
Sudah belasan kali helaan napas panjang terdengar di dalam kamar Yuqi. Cewek itu sekarang sedang berbaring di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar.
Berharap menemukan jawaban atas kegaluannya.
Yuqi sendiri heran, dia yang nolak Lucas dia yang galau.
Dia merasa gak enak sama Lucas, tapi disisi lain dia juga tidak bisa menerima cintanya karena bagaimanapun juga cowok yang ia sukai adalah Mark bukan Lucas.
Ia tidak mau membodohi perasaannya sendiri.
"Lucas bakal ngebenci aku nggak ya?" tanyanya entah pada siapa. Tadi ia tak sengaja membeberkan perasaannya pada Lucas.
Yuqi benar-benar menyebut nama Mark di depan Lucas. Jahat gak sih dia?
"Aku besok ke sekolah harus gimana? kalau ketemu Lucas aku harus gimana? kalau Lucas ngomong ke Mark soal perasaan aku gimana? duh mati aku kenapa tadi nggak kepikiran sih?"
Sekarang Yuqi malah panik sendiri. Dia bangun dari tempat tidur dan jalan mondar mandir di dalam kamarnya.
"Apa aku chat Lucas aja ya?" Yuqi mulai bermonolog lagi.
"Tapi nggak enak."
"Gimana kalau dia marah sama aku terus ngadu ke Mark?"
"Aduh mampus aku mampus!"
Langkah Yuqi kemudian berhenti. "Eh, tapi Lucas kayanya bukan tipe orang yang kaya gitu."
"Yaudah deh aku chat aja," putus Yuqi akhirnya. Kalau Yena ada di situ dia mungkin udah teriak 'BODO AMAT YUQI SERAH LO!'
Yuqi
Lucas aku mau minta |
tolong dong soal aku yg
suka sama Mark plis jgn
kasih tau Mark atau
siapapun aku mohon
banget sama kamu 😭😭Lucas :
|OkYuqi :
Makasih lucas 😊|Dan Yuqi tidak tau kalau di sebrang sana hati Lucas kembali tersayat setelah membaca pesannya.
-Ooo-