#5 Teman Lama

167 19 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa diem di sini?" tanya Mark yang tiba-tiba muncul membuat Koeun kaget setengah mati.

Melihat Koeun yang sepertinya tak berniat untuk menjawab, Mark ikut mengintip ke dalam kelas Koeun yang pintunya tertutup rapat.

"Jihoon?" gumamnya. "Lagi ngapain dia di sini?"

Mark mengernyitkan dahinya. Kemudian setelah melihat sosok Doyeon yang tiba-tiba dipeluk Jihoon, Mark langsung mengerti.

"Tu anak ternyata belum nyerah ya sama Doyeon?"

"Mereka balikan?" tanya Koeun. Ia memang pernah mendengar kabar putusnya hubungan Doyeon dengan Jihoon dan setelah itu ia jarang lagi melihat keduanya bersama.

"Nggak tau, Jihoon gak nyerita apa-apa." Koeun hanya beroh pelan.

"Kamu udah mau pulang kan?" tanya Mark saat melihat cewek itu yang sudah menggendong tas sekolah.

"Mau ngambil cardigan dulu. Ketinggalan di kelas," jawab Koeun tanpa menatap lawan bicaranya.

"Tinggalin aja, nggak akan ilang kok. Mereka kayanya masih lama tuh!" Mark menunjuk Jihoon dan Doyeon lewat jendela. "Aku anter kamu pulang ya?"

"Nggak usah, aku bisa pulang naik bis," tolak Koeun. Mark cuma bisa menghela napas kecewa.

Koeun balik badan dan langsung berjalan lurus menuju gerbang sekolah. Mark mengekornya sebelum berpisah di ujung koridor, karena ia harus mengambil motornya di parkiran.

Setelah itu ia berniat untuk menyusul Koeun ke halte saat tiba-tiba saja seseorang berlari dan hampir tertabrak olehnya.

Untung tadi Mark masih mengendarai motornya dengan pelan karena belum keluar dari gerbang sekolah.

"Loh, Yuqi?" kaget Mark.

Yuqi yang barusan terkejut karena hampir tertabrak oleh motor Mark langsung menoleh begitu mendengar namanya disebut.

"Eh Mark? Maaf tadi aku gak liat-liat. Lagi buru-buru soalnya," kata Yuqi dengan raut menyesal. "Aku duluan ya!"

Yuqi baru saja akan kembali berlari saat Mark memanggilnya lagi. "Mau gue anter?"

Yuqi kembali menoleh pada Mark. "Emangnya gak apa-apa? Bukannya kamu suka pulang bareng Lucas?"

"Dia bawa motor sendiri kok. Lagian dia masih ngobrol sama anak-anak basket. Males nungguin gue!"

"Tapi rumahku jauh, aku naik bis aja."

"Lo lagi buru-buru kan? Yaudah yuk gue anterin aja. Mumpung gue lagi gak ada kerjaan."

Yuqi sebenarnya ingin menolak, tapi ia sedang buru-buru.

"Yaudah Mark makasih." Yuqi akhirnya setuju. Ia kemudian naik ke atas motor Mark.

Four Walls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang