#19 Cowok Yang Sama

125 20 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Biasanya Yuqi yang akan pergi ke kelas Yena, tapi kali ini malah sebaliknya.

Karena sudah 2 hari Yena tak melihat sosok Yuqi, dia jadi khawatir.

"Aku lagi gak mood ke kantin Yen," kata Yuqi ketika Yena mengajaknya makan siang bersama.

Ya memang cuma waktu istirahat mereka bisa menghabiskan waktu bersama di sekolah karena mereka tidak berada dalam kelas yang sama.

"Tumben, biasanya lo yang semangat ngajak gue ke kantin?"

"Lagi mager aja Yen, perutku sakit banget. Biasa lagi bulanan."

"Elah pantesan. Yaudah mau gue beliin sesuatu gak?"

"Gak usah, aku bawa roti kok."

"Yaudah deh gue ke kantin dulu ya, laper banget nih perut udah demo daritadi," pamit Yena yang langsung mendapat anggukan dari Yuqi.

Yuqi tak sepenuhnya berbohong, ia memang lagi datang bulan, tapi perutnya tidak sakit sama sekali. Toh ini sudah hari keempatnya.

Tak lama kemudian cewek itu memutuskan pergi keluar kelas. Mau menyendiri di perpustakaan, tapi males karena letaknya jauh banget dari kelasnya. Akhirnya ia masuk ke UKS. Mau numpang rebahan doang.

Beruntung hari ini yang jaga Sian, jadi ia diperbolehkan tiduran di sana.

Yuqi memilih tempat tidur paling ujung, lalu tanpa menutup tirai yang menjadi pembatas antara tempat tidur satu dengan yang lain, ia langsung rebahan aja sambil mainan hape.

Sampai suara cowok mengintrupsi kegiatannya.

"Loh Yuqi? lo sakit?" tanyanya.

Yuqi mendongkak dan menemukan Lucas di sana.

"Eh Lucas, nggak kok aku gak sakit. Pengen rebahan aja hehe."

"Untung deh, kirain lo sakit."

"Kamu sendiri kenapa kesini?"

"Memanfaatkan fasilitas sekolah," jawab Lucas yang kemudian ikut berbaring di tempat tidur di samping Yuqi.

"Tumben gak ke kantin?"

"Ini abis dari kantin."

Setelah itu mereka hening sebelum Yuqi kembali buka suara.

"Eh aku mau nanya boleh gak?"

"Nanya apa? Gue belum punya pacar kok," kata Lucas membuat Yuqi terkekeh.

"Ih apaan sih Lucas." Lucas cuma nyengir aja. Kadang Lucas emang sereceh itu.

"Jadi mau nanya apa nih? Jangan nanya soal pelajaran tapi, soalnya gue amnesia."

Yuqi kembali tertawa pelan. Padahal gak lucu-lucu banget.

Ya, ternyata Yuqi juga sama recehnya.

"Yena kalau di kelas gimana?"

"Yena? ehmm galak." Satu kata itu memang cocok menggambarkan seorang Choi Yena di kelas, tapi bukan itu jawaban yang Yuqi mau.

"Dia sama Mark deket gak?"

"Hah?"

"Maksudnya akur gak eh maksudnya kaya Yena sama Woojin atau gimana?"

"Ohh ... kalau itu sih mayan deket lah ya. Mark kan deket sama semua orang. Kalau kata cewek di kelas gue mah boyfriend material banget lah Mark itu."

Yuqi ngangguk-ngangguk paham.

"Kenapa? tumben nanya-nanya Yena?"

"Hehe nggak kok penasaran aja aku. Soalnya Yena galak ke semua cowok."

Tepat setelah menyelesaikan ucapannya, Mark datang menghampiri mereka.

"Woy, lo dipanggil ke BK tuh!" ujar Mark pada Lucas tentunya.

"Ah elah mager banget gue. Ini Bu Victoria demen sama gue apa gimana dah manggil gue mulu perasaan."

"Eh bego lo nya aja yang buat masalah terus. Lagian pelajaran Pak Kyuhyun malah berani-beraninya bolos."

"Kok gue doang yang dipanggil? Kan Jihoon juga bolos."

"Jihoon udah kesana duluan, udah sana daripada lo dapet hukuman tambahan."

"Iye iye bawel amat dah." Lucas bangkit kemudian berlalu dari UKS, menyisakan Mark dan juga Yuqi yang kini sudah berubah posisi jadi duduk bersila di atas tempat tidur.

"Eh Yuqi, lo sakit?" tanya Mark baru menyadari kehadiran Yuqi di sana.

"Hehe biasa Mark, lagi bulanan." Mark hanya bisa menggumamkan oh panjang tanda mengerti.

Koeun juga dulu sering gitu. Kalau lagi Datang bulan bawaannya pengen rebahan, katanya perutnya sakit banget.

"Pantesan tadi Yena ke kantin sendirian."

Mendengar nama Yena keluar dari mulut Mark, ia jadi teringat obrolan Yena dengan teman-temannya waktu itu.

"Lo udah makan?" Yuqi menggeleng pelan.

"Mau gue beliin makanan gak?"

"Hah?" Yuqi mengerjap kaget. "Gak usah Mark."

"Gak papa santai aja, lo tunggu bentar ya!" Setelah itu Mark berlalu begitu saja. Ia bahkan tidak bertanya Yuqi mau makan apa.

Diam-diam Yuqi tersenyum.

Benar kata orang, Mark ini memang boyfriend material banget.

Padahal awal-awal kenal sama Mark, cowok itu keliatan jutek banget. Nyatanya sekarang dia malah perhatian.

Selang beberapa menit, senyum Yuqi luntur saat melihat Yena datang membawakan makanan.

Bukan Mark.

"Lo katanya tadi gak mau makan?" semprot Yena. "Untung tadi gue papasan sama Mark terus dia bilang mau beliin makanan buat lo."

"Eh itu ... tadi gak begitu laper sih," kata Yuqi bingung mau menjawab apa.

"Giliran gue yang mau beliin gak mau, giliran Mark aja mau," ujar Yena entah bercanda atau serius.

Tapi Yuqi langsung terdiam karenanya.




Yen, gimana kalau ternyata kita suka sama cowok yang sama?

-Ooo-

gimana ini gimana kalian di tim mana nih markkoeun markyena atau markyuqi hehehe

Four Walls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang