Dua Puluh Tiga

1K 76 5
                                    

Hallo...

EAGER datang lagi!

Maaf telat.

Happy reading guys

***

"Ya ampun.... Evelyn! Itu kenapa word nya begitu?"

"Hah?"

"Tuh lihat!" Kartika menunjuk layar komputer di depannya.

"Waduh! Kok bisa begini?"

"Lah lo tangan di keyboard tapi mata di ponsel, jelaslah begini."

Jesus! Ternyata kursor nya sampai halaman empat ratus! Bisa-bisanya dia tidak sadar sudah tekan enter sampai seratus halaman.

"Lo nunggu apaan sih?" Kartika yang baru duduk bertanya. "Sampai lihat ponsel gitu banget? Perasaan dari kemarin gue lihatnya."

"Diam bentar Tik, gue masih fokus." Sahut Eve tanpa menoleh pun berkedip. Fokus matanya ada pada lembar pekerjaan. Padahal kalau tidak sedang fokus juga dia tidak akan bermurah hati bilang yang sebenarnya.

Dia menunggu Gerald.

Ini sudah tiga hari berlalu dan pria itu belum juga menghubunginya.

Apa pria itu tidak khawatir kartu nya bisa saja dia gunakan karena dia bahkan tahu pin nya? Lagipula ini platinum, Gerald pasti tidak akan sadar beberapa rupiah di saldonya itu menghilang.

Yang mengesalkan karena Eve juga sadar bukan itu alasan sebenarnya dia bertanya dan menunggu.

"Evelyn?" Kartika mendorong kursi agar mepet dengannya.

"Hm?"

"Bu Tatiana udah punya pacar belom sih?"

"Nggak tahu."

"Lo kan deket tuh sama dia. Tanyain dong."

"Memang kenapa?"

"Mau gue comblangin sama Abang gue. Gue udah cek IG nya sih, cuma gitu nggak ada Bu Bos foto mesra sama cowok. Ada sih dia foto sama cowok, tapi itu kakaknya Pak Agil, Pak Gerald.

"Bu Tatiana kayaknya dekat banget deh sama Pak Gerald. Caption nya aja pake emot love. Kalau gue nggak tahu Pak Gerald sepupunya mungkin gue udah mikir--"

"Mereka itu sepupu Kartika." Potong Eve menoleh pada wanita disebelahnya. "Ada hubungan darah. Nggak ada kemungkinan apapun. Lo jangan mikir aneh deh."

"Lah, gue juga mau bilang gitu kan? Bentar, lo kenapa tiba-tiba sewot gini? Ini telinga gue yang salah tafsir atau gimana sih? Lo kedengaran nggak suka gue bicara soal Bu Tatiana dan Pak Gerald."

"Nggak suka gimana coba?"

"Yang barusan. Lo kayak pacar yang lagi cemburu."

"Cemburu?"

"Iya. Ini kalau gue nggak tahu lo pacarnya Pak Agil, gue pasti curiga lo naksir kakaknya."

Eve diam saja.

"Eh, bedewe, Pak Gerald makin ganteng ya? Waktu dia ke sini gue nggak sempat lihat. Gue baru sadar pas lihat fotonya di IG. Pasti aslinya lebih wow deh."

Sekarang di kepala Eve malah muncul gambaran pria dengan kacamata tipis lengkap dengan rahangnya yang--

Gosh... Dia pengen banget lihat Gerald!

***

Sudah hampir jam lima sore ketika ponselnya yang ada di tas bergetar. Berdecak kesal karena butuh waktu sedikit lagi dan naskah yang di editnya selesai namun langsung menutup mulut dengan tangan saat melihat nama si penelpon.

EAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang