Jake menenggelamkan dirinya kedalam bathub yang berisi air hangat, hari ini sungguh melelahkan. Ia memutuskan berendam untuk meregangkan otot-ototnya dan menyeka luka yang ada di pelipisnya dan kakinya.
Perih sebenarnya jika ia berendam di air yang hangat, tapi ia juga perlu untuk meregangkan otot-ototnya. Mau tidak mau Jake harus menahan rasa perihnya.
Bayangan dimana Sunghoon yang selalu perhatian dengannya masih saja terngiang di benaknya. Itu membuat dirinya overthinking bahkan ucapan Jungwon kala itu selalu terngiang di kepalanya.
Akankah Jake tetap mempercayainya? Sunghoon adalah Vampir, mahluk yang mengerikan. Namun, semua itu tertutupi oleh bayangan kebaikan dari Sunghoon kepada Jake dan membuat dirinya lupa siapa Sunghoon sebenarnya.
Tak selang lama, ia mengeluarkan tubuhnya dari bathub dan mandi.
Jake keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe dan mengeringkan rambutnya dengan handuk, mengecek ponsel miliknya.
Jake meringis, tumben sekali Jungwon maupun Jay tidak mengiriminya pesan? Biasanya salah satu dari mereka akan mengirim pesan beruntun dan memenuhi notifikasinya.
Ia melepaskan bathrobe miliknya kemudian meraih hoodie berwarna hitam dan celana jeans panjang untuk ia kenakan. Setelah itu, Jake menggosokkan tangannya dua kali dengan sekejap karena udara yang dingin.
Malam ini, mungkin ia akan berkunjung ke kamar Jungwon untuk berbincang sebentar dengannya.
Jujur saja, Jake adalah tipikal orang pria yang susah untuk bergaul dan berkenalan dengan orang lain. Kehadiran Jungwon dan Jay cukup untuk membuatnya tidak merasa kesepian.
Kamar Jungwon berada di nomor 387, masih satu gedung yang sama. Namun,, membutuhkan wakti sekitar lima hingga sepuluh menit untuk menuju ke sana.
Setelah dirinya merasa nyaman dengan penampilannya yang lumayan sederhana itu, Jake keluar dari pintu kamarnya, menutupnya lalu mengunci pintunya perlahan.
Ia memasukkan tangannya kedalam saku hoodie miliknya karena udara dan hawa yang dingin.
Jake berjalan melewati segerombolan gadis dan beberapa pria di depannya. Terdengar mereka sedang berbisik dan sesekali melirik kearahnya. "Jadi dia yang bernama Jake Shim?" Bisik salah satu gadis kepada pria di sampingnya.
"Kudengar mentor nya adalah Vampir" Timpal salah satu gadis lainnya. "Dia adalah calon vampir yang tampan."
"Apa dia sudah digigit olehnya?" Tanya salah satu pria dengan berbisik kearah kerumunan gadis itu. "Aku tidak tau, tapi tidak biasanya ia keluar dari kamarnya. Sekalinya keluar, ia keluar malam-malam seperti ini."
"Dia terlalu tampan untuk menjadi seorang Vampir."
Jake hanya terdengar semua itu dan menghiraukan itu semua. Selagi itu tidak menganggu nya itu akan baik-baik saja baginya. Tidak harus berpikir panjang, ia mempercepat langkahnya menuju kamar Jungwon.
•
•
•
Jake mengetuk pintu kamar Jungwon, terdengar bahwa dirinya mengobrol dengan seseorang di dalam. Mungkinkah itu Jay?
"Siapa?" Tanya Jungwon dari dalam.
"Ini aku, Jake" Jawab Jake dari luar.
Pintu terbuka, bukan Jungwon yang membukakan pintu. Melainkan Jay.
Tebakannya benar, pasti Jay yang berada di kamar Jungwon. Mereka sudah seperti sepasang kekasih karena selalu menempel satu sama lain. "Jake? Masuklah"

KAMU SEDANG MEMBACA
A Flor de Flor | Sungjake Ver.
Фанфик[END] Hanya kisah tentang dua bunga yang berbeda jenis saling jatuh cinta dan saling menyalurkan rasa. BxB! Sungjake! Dom! Sunghoon Sub! Jake Rated - M [11.03.21 - 30.09.21]