23 : Blood thirst || M

3.4K 340 13
                                    

Warn! Mature (Sensual / Blood / Violence) content!
_________________________________________

Di hari pertama Jake tidak merasakan apa-apa, dirinya tidak merasakan haus sedikitpun. Tetapi, di hari kedua ia sudah mulai dilanda rasa haus.

Jake meminum gelas entah yang keberapa hari ini, rasa hausnya masih saja tidak hilang sama sekali.

Jake mulai dilanda rasa frustasi karena rasa haus yang semakin menjadi, dalam pikirannya saat ini hanyalah segelas darah yang tampak menyegarkan. Tapi, Jake langsung menyingkirkan pikiran terkutuk itu dari kepalanya dan berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia mampu melewati fase ini.

Di hari ketiga, tubuhnya sudah mulai menggigil demam. Rasa haus darah semakin menyiksa dirinya dan membuat semua tubuhnya kesakitan.

"Besok, aku akan menjadi manusia. Aku harus melewati hari ini" Gumam Jake meyakinkan diri sendiri.

Jake meremas bantal semakin erat hingga lainnya robek, rasa sakitnya kembali melanda dan semakin menyiksa. Saat ini dirinya hanya bisa mengerang dengan menyedihkan.

Jake mengacak-acak rambutnya sembari berguling-guling di tempat tidur. Karena tidak tahan, Jake membanting semua benda yang ada di sekitarnya dengan sangat kalap.

Ia juga meninju dinding dan cermin di hadapannya, ia berusaha mengendalikan diri namun naluri vampirnya semakin menggila dan membuatnya semakin lupa diri.

Pikiran Jake semaki kacau ketika tangannya tak sengaja terluka oleh pecahan beling, bau darah tercium begitu saja dan membuat Jake menggila.

Jake terdiam dengan napas tersengal, menatap pergelangan tangannya dengan lekat kemudian menerawang masuk dengan penglihatannya. Melihat nadi yang berdenyut, pikirannya semakin tidak beraturan.

Jake mengerang lalu mengacak rambutnya frustasi menahan dirinya, namun rasa haus yang semakin menyiksa dan membuatnya lupa diri.

Jake lagi-lagi memikirkan hal gila yang tersurat dan terpampang jelas dalam pikirannya.

Ia segera menjilat pergelangan tangannya sendiri dan bersiap untuk menancapkan taringnya, namun, sedetik kemudian seseorang sudah menarik tangannya dan menguncinya.

"Sudah kubilang, kau tidak boleh meminum darah setetes pun, termasuk darahmu sendiri!" Sentak Sunghoon dengan menatap Jake tajam.

"Lepaskan aku!" Jake berusaha meronta namun sadar bahwa tenaganya jauh lebih lemah dari Sunghoon.

"Sudah kubilang lepaskan aku!" Geram Jake menjerit seperti orang kerasukan.

"Jake, tenanglah! Aku yakin kau pasti bisa melaluinya" Sentak Sunghoon lagi.

"Sunghoon....." Gumam Jake melembut. "T-Tolong aku...."

"Untuk saat ini, hanya kau yang bisa merubah dirimu kembali. Aku mohon bertahanlah hingga besok" Tukas Sunghoon melembut pula.

"Lepaskan aku, kumohon" Pinta Jake dengan lebih lembut.

"Aku tidak akan melepaskanmu, sampai kau berjanji tidak akan menggigit dirimu sendiri"

Jake terdiam sejenak, namun satu rencana licik terbesit dalam pikirannya. Ia pun menyeringai dalam hatinya.

Jake menghela napas panjang. "Ya, aku berjanji aku tidak akan menggigit diriku sendiri"

"Sungguh?" Tanya Sunghoon meyakinkan.

Jake mengangguk yakin. "Ya, aku janji"

"Baiklah, kalau begitu tepatilah janjimu"

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang