13 : Convalescence with a price

2.5K 370 41
                                    

Jake kembali menuju kamar asrama setelah berpamitan dengan Jungwon dan lainnya lalu dirinya menghampiri cermin yang berada di kamar mandi, memandangi tubuhnya yang dipenuhi dengan luka.

Jake berpikir sejenak. "Bagaimana jika ibu tau kalau luka di tubuhku sebanyak ini?"

Tidak mungkin Jake menunjukkan dan menampakkan tubuhnya yang dipenuhi dengan luka di depan ibunya. Itu hanya akan membuat ibunya terkejut dan sedih.

Jake mendengus kasar kemudian mengacak rambutnya dengan asal. "Kenapa semua ini terjadi kepadaku? Ah sialan!"

Semuanya terjadi diluar kendalinya, semenjak kejadian di pernikahan, beberapa vampir mulai memburunya dan melukai dirinya.

"Apa yang sebenarnya mereka pikirkan? Kenapa seolah-olah di sini aku yang salah atas kematian Aerin?" Gerutunya terhadap diri sendiri.

Setelah itu, Jake menghampiri ranjangnya dengan malas dan segera membanting kan dirinya ke ranjang tersebut.

Sungguh, Jake merasa clueless apa yang harus ia jelaskan jika bertemu ibunya dengan keadaan seperti ini.

Ah!

Jake mengingat hal jika lukanya bisa sembuh oleh vampir. Ia teringat dimana Sunghoon melumat jarinya yang tergores oleh tepi meja yang tajam saat di ruang studi.

Jake segera meraih ponselnya untuk menghubungi Heeseung. Heeseung kini adalah perantara dari Jake untuk Sunghoon.

"Halo?" Heeseung menjawab.

"O-Oh Heeseung-ah, apa kau sibuk?"

"Tidak terlalu, aku hanya membereskan beberapa barang ku. Apa ada masalah?"

"Begini.... Aku perlu bantuanmu"

"Bantuan apa?"

Jake berdeham sejenak. "Aku ingat waktu itu... Aku pernah melukai jariku, tapi Sunghoon sepertinya melumat jariku dan seketika luka ku sembuh. Apa... Aku bisa meminta nya lagi untuk kali ini?"

"K-Kau.... Serius? Hal itu hanya dilakukan oleh sesama Vampir dan tidak pernah dilakukan kepada mahluk lain selain Vampir karena itu adalah hal yang terlarang"

Heeseung tampak kaget saat Jake selesai menjelaskan semuanya kepada dirinya.

"Tapi, itu satu-satunya cara agar aku bisa bertemu dengan ibuku, Heeseung. Aku juga tidak ingin membuatnya khawatir"

"Dengarkan aku, ada satu cara agar lukamu bisa sembuh. Tapi, sepertinya akan ada konsekuensinya dan sepertinya itu akan sedikit menyiksa"

Mendengar kata 'menyiksa' Jake menelan ludahnya kasar. Menyiksa? Apa yang menyiksa?

"M-Menyiksa?"

"Ya, jika kau benar-benar ingin melakukannya, aku akan menyuruh Sunghoon ke sana"

"Tapi... Apa dia sudah baik-baik saja?"

"Dia sudah lebih baik dari itu"

"B-Baiklah"

Jake kemudian menutup panggilannya dan meletakkan ponselnya kembali. Tak lama setelah itu ia kembali membaringkan dirinya di ranjang.

Ia tampak masih berpikir, apa yang dimaksud Heeseung dengan menyiksa?

Jake membuka matanya saat dirinya mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya perlahan.

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang