31 : You are mine

2.2K 289 31
                                    

Jake menatap dirinya di cermin dengan balutan tuksedo berwarna hitam dengan motif bunga mawar yang indah sekaligus menawan.

"Jake, kau sudah siap?" Jake melihat kepala Jungwon menyembul dari balik pintu.

"Kau terlihat gugup, Jake," simpul Jungwon kemudian.

Jake menarik napas dalam. "Entah kenapa aku menjadi ragu, a-aku merasa gugup akan keputusanku sendiri."

"Jake," Jungwon mengelus punggung Jake.

"Kau bilang ini keputusanmu sendiri, kan? Keraguan pasti ada, tapi, yakinlah akan pilihanmu," ujar Jungwon menenangkan Jake.

Jake menarik napas dalam-dalam, menyingkirkan semua keraguannya di dalam benaknya dan menenangkan diri.

"Sebentar lagi akan dimulai, aku akan mengantarmu sampai depan," ucap Jungwon mengajak Jake.

Jake mengangguk sementara Jungwon sudah memegangi pundak kirinya.

Mereka berdua berjalan ke tempat altar pernikahan berada.

Sesampainya mereka di depan altar, Jungwon meninggalkan Jake sendirian.

Jake menatap semua tamu yang hadir, tatapan mereka terpana dengan penampilan dirinya. Ia tahu jika ini bukanlah pesta yang meriah, tetapi, kehadiran para tamu undangan seolah-olah membuatnya menjadi meriah.

Jake melihat Eunbi dengan suaminya sementara Jungwon dan Jay mulai duduk di kursinya, serta Heeseung dan kekasihnya duduk di kursi tamu.

Di saat yang sama, ia melihat Niki yang duduk bersama orang tuanya di sudut ruangan dan tersenyum kepada Jake.

Ia kemudian berjalan menuju altar, dirinya melihat Sunghoon di altar dengan beberapa orang di belakangnya. Terlihat gelas perak dan belati sudah dihias di atas meja.

Sunghoon berjalan menghampiri Jake yang berada tak jauh darinya. Ia mengulurkan tangannya guna mengajak Jake berjalan menuju altar pernikahan secara bergandengan.

Jake menerima uluran tangan dari Sunghoon dan menggenggamnya erat dengan seutas senyuman yang juga terukir di bibirnya.

Mereka berdua berjala menuju altar dengan langkah pelan dan konsisten.

"Sekarang tiba saat kedua mempelai melakukan ikatan darah bersama secara bergantian," seorang pria di altar bersuara setelah Sunghoon dan Jake sampai.

Pikiran Jake melayang pada peristiwa di mana Sunghoon pernah berdiri di altar bersama Aerin. Peristiwa itu membuat kecemburuan Jake bangkit walaupun hanya sedikit.

Sunghoon mengulurkan tangannya sementara Jake meraih belati perak dari nampan yang sudah disediakan.

Jake mulai menggores tangan Sunghoon dan seketika darahnya menetes perlahan ke gelas yang ada di bawahnya.

Jake Menyodorkan gelas yang sudah berisi darah ke pria tua yang berdiri menengahi mereka berdua. Pria itu mulai mengikrarkan janji pernikahan ke arah mereka berdua dengan gelas berisi darah yang masih ia genggam.

Sunghoon meraih gelas tersebut, tetapi Jake lebih dulu menahan gelas itu sebelum Sunghoon meminum darah itu.

"Jake?" tukas Sunghoon bingung.

"Darah itu aku yang minum kan? Aku tidak ingin kau melakukan cara yang sama seperti kau dengan Aerin," timpal Jake sedikit jijik.

Jake mengulurkan tangannya. "Biarkan aku yang meminumnya."

Sunghoon menatap Jake sejenak, tetapi tatapannya meredup. Ia memberikan gelas tersebut kepada Jake dan mulai meminumnya.

"Dengan darahku, aku berikrar dan berjanji memintamu menjadi milikku. Dalam suka maupun duka, dalam tangis dan tawa, jika aku melukai jiwa dan ragamu, aku bersedia menerima hukuman yang pantas. Apa kau bersedia, Jake?" ikrar Sunghoon kepada Jake.

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang