6 : Good Friends?

3.3K 440 52
                                    

Jake berjalan menuju ruang studinya menenteng beberapa buku dan padding hitam di lengan sebelah kirinya.

Ia membuka perlahan knop pintu ruang studinya perlahan dan menampilkan sosok Sunghoon hang lagi-lagi menyambutnya dengan senyuman hangat. "Kau sudah datang? Masuklah"

"Wah, kau membawa buku banyak sekali"

Jake mendengus. "Kau bilang hari ini kita akan mempelajari teori lagi" Ucap Jake yang kemudian meletakkan buku-bukunya perlahan.

"Aku berubah pikiran"

"K-Kau?!, Apa maksudmu? Kau tau buku-buku ini berat kan?" Celoteh Jake dengan nada kesal. Bagaimana tidak? Ia membawa empat buku tebal secara bersamaan dari gedung asrama ke gedung studi yang jaraknya lumayan jauh.

Sunghoon tertawa pelan dengan tangan yang mengepal di depan mulutnya. "Tenanglah, Jake."

"Bagaimana mana aku bisa tenang!"

"Lagipula kita masih menggunakan buku-buku itu. Di luar sedang hujan, kau mau kita pergi hujan-hujanan begini?"

Jake kemudian terdiam lalu menggeleng.

Benar juga.

"Kita akan pergi ke suatu tempat"

"Kemana?"

"Kau akan tau, ini makanlah" Ujar Sunghoon kemudian menggeser sebuah kotak makan ke arah Jake.

Jake mendengus kemudian menerima kotak bekal tersebut. Ia membuka kotak tersebut dan seketika bau steak yang menguar.

Jake sudah tidak kaget dengan perlakuan mentor sekaligus teman yang ada di depannya sekarang ini.

"Setelah sarapan, kita akan langsung pergi."

Jake hanya mengangguk sambil memakan steak yang ada di depannya. "Bagaimana jika hujan kembali?"

"Kita akan kembali"

Jake mengikuti Sunghoon dari belakang, mereka berdua dikerumuni oleh pepohonan yang rindang dan di depannya terdapat sebuah hutan belantara yang lebat.

Dan tiba-tiba saja, hujan deras kembali mengguyur lumayan deras membasahi pakaian Jake dan juga Sunghoon yang menampakkan sosok jangkungnya.

Jake melihat itu dari belakang dan menyadari bahwa Sunghoon tampak lebih tinggi darinya, bahkan mungkin ia hanya sebatas dadanya saja. Itu akan menyulitkan Jake untuk memukul Sunghoon jika ia bermacam-macam dengannya.

Semakin dalam mereka memasuki hutan yang temaram basah. Bau tanah kini sudah menguasai Indra penciuman milik Jake, entah apa yang dipikirkan Sunghoon untuk mengajaknya latihan fisik di daerah seperti ini.

Jake juga tidak habis pikir, kenapa Sunghoon tidak menunda latihan mereka?

Padahal tadi Sunghoon mengatakan mereka akan kembali ke gedung studi saat hujan kembali mengguyur.

Sebuah dusta yang tidak bisa dipercaya.

Jake tersandung dan terperosok jatuh kebawah, tangan dan pelipis wajahnya tergores oleh kayu yang ada di sebelahnya. "A-Akhh!"

Perih sebenarnya, namun Jake berusaha untuk mengabaikan rasa perih tersebut.

Jake melihat bahwa Sunghoon sudah jauh di depan sana, ia memutuskan untuk mempercepat langkahnya dan mendekati Sunghoon.

"Kau tidak apa-apa?" Aku heran, tumben sekali kau tidak mengeluh di saat seperti ini." Tanya Sunghoon tanpa berbalik.

"Aku tidak apa-apa, anggap saja ini latihan darimu" Balas Jake kemudian.

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang