32 : Hide and Seek || M

3.1K 281 51
                                    

Jake terduduk di menara sambil menikmati cahaya bulan yang indah. Membuatnya menyukai indahnya malam yang begitu tenang.

Jake melihat Sunghoon yang tampak kebingungan di bawah sana, dirinya baru saja kembali dari menemui dewan vampir untuk membicarakan perihal pernikahan mereka kemarin.

Ia tampak kebingungan dan satu pikiran jahil terlintas di pikiran Jake, dirinya membaca pikiran Sunghoon dari kejauhan dan ternyata ia sedang memikirkan Jake.

Jake hanya tertawa dalam hati dan menyandarkan dirinya ke dinding agar tidak terlihat dari bawah.

Jake tidak tahu kenapa dirinya ingin bermain petak umpet dengan Sunghoon. Ia merasa bahwa ini akan sangat menyenangkan.

Dengan segera, Jake langsung bersembunyi di balik dinding ketika Sunghoon melesat entah kemana. Jake membekap mulutnya guna untuk menahan tawa.

Namun, Jake melonjak kaget ketika Sunghoon berada di hadapannya dengan sekejap dan mengunci tubuhnya di dinding dengan kedua tangannya.

"Jadi kau ingin bermain denganku?" ucap Sunghoon dengan menyeringai.

Jake masih terpaku karena kaget. "A-Aku ...,"

"Kau ketahuan," Sunghoon mendekatkan wajahnya perlahan dan mengerutkan keningnya.

"Terkadang ada satu hal yang membuatku heran, kenapa kau selalu menahan nafas saat melihatku?" tukas Sunghoon dengan heran.

Jake menarik napasnya gugup. "I-Itu karena kau terlalu dekat."

Sunghoon mengerutkan keningnya. "Selain itu?"

"K-Karena wajahmu terlalu dekat," jawab Jake pasrah dan jujur.

Sunghoon mendengus tertawa. "Ah, dan lagi, sejak awal kita menikah dan belum melewatkan malam pertama bersamaku," Sunghoon mengangkat dagu Jake dengan angkuh.

"Mari kita bermain, sembunyilah sebisamu," ujar Sunghoon sambil tersenyum miring. "Aku akan menemukanmu dan kau harus memberiku hadiah"

Jake mengerutkan kening lalu ia menyeringai pula. "Jika kau tidak bisa menemukanku?"

"Aku yang akan memberimu hadiah," timpal Sunghoon.

"Baiklah, tantangan diterima," ujar Jake sembari melesat pergi.

Sunghoon menutup mata sementara Jake melesat mencari tempat persembunyian. Jake memutar otak, memikirkan tempat persembunyian yang tidak akan bisa dijangkau oleh Sunghoon.

Jake berjalan menuju bawah tanah, karena tempat itu tidak akan terpikirkan oleh Sunghoon, pikirnya.

Ia masuk ke pemakaman keluarga Sunghoon dan menutup pintu, ia menatap peti kosong di sudut ruangan. Jake menarik napas dalam sebelum akhirnya ia masuk ke peti tersebut.

"Sunghoon pasti tidak akan bisa menemukanku," gumam Jake dalam hati dengan yakin.

Hati bersorak gembira ketika sudah hampir satu jam Sunghoon masih belum menemukannya.

Tapi, napasnya dibuat tercekat ketika Sunghoon membuka tutup peti dengan senyum kemenangan.

"Aku tidak mengerti, kenapa kau bersembunyi di tempat suram seperti ini?" tanya Sunghoon.

"S-Sunghoon?" tubuh Jake masih terpaku dan menatap Sunghoon tidak percaya.

"Bagaimana kau bisa menemukanku?" tanya Jake tidak percaya.

"Kau tidak perlu tau," Sunghoon kemudian membopong tubuh Jake dan melesat.

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang