15 : What happened to me?

2.3K 359 38
                                    

Jake memutuskan untuk menidurkan dirinya setelah kejadian barusan yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.

Namun nihil,

Dirinya justru terjaga hingga pukul dua dini harus. Ia menggulingkan badannya serta menyamankan posisi tidurnya beberapa kali dan selalu berusaha untuk tidur.

Bahkan, Jake sempat melakukan beberapa cara agar cepat tertidur seperti menonton televisi, sesuatu yang sangat ia benci karena menurutnya itu membosankan atau bahkan dirinya juga mengkonsumsi obat tidur yang tersisa di laci mejanya.

Tetapi semuanya sia-sia, Jake justru masih terjaga dan semakin membuatnya sudah untuk tertidur di waktu seperti ini.

Kembali dirinya membanting kan tubuhnya di kasur dan meremat bantal dan guling di sekitarnya memaksa matanya untuk terpejam begitu saja.

"Aargghh" Jake bangkit dan mengerang seketika saat semua usahanya gagal dan tidak membuahkan hasil.

Sial!

"Apa yang sebenarnya terjadi kepada diriku?!" Sentaknya kepada diri sendiri

Jake terdiam memandangi luaran jendela menampilkan pemandangan alam dengan pengelihatannya yang saat ini. Begitu tajam dan terang, bahkan di malam hari.

Dirinya hanya bisa menanti hari menjadi terang dan semoga saja ia bisa tertidur. "Apa aku menjadi vampir?"

Jake bergegas berlari menuju cermin untuk melihat pantulan dirinya.

Mustahil.

"Tapi iris mataku tidak berubah warna dan aku tidak mempunyai taring, bahkan kukuku saja tidak panjang. Semuanya normal, tapi kenapa aku seperti ini?"

Jake menghela napasnya kasar, ia tidak tahu apa yang terjadi dirinya hanya bisa meratapi kondisi tubuhnya yang seperti ini dan bisa dibilang aneh dengan pasrah.

Jake mendesis sekaligus mengerang saat cahaya matahari pagi mulai menerobos melalui kaca jendelanya. "Silau sekali" Ucapnya sembari menutup wajahnya dengan satu tangan.

Jake bergegas menutup tirai yang semula terbuka dengan sangat rapat. Setelah itu, dirinya kembali duduk di tepian kasur.

Tok.. tok.. tok..

"Ibu? Masuk saja" Titah Jake ketika mendengar suara ketukan dari luar kamarnya yang tak lain adalah ibunya.

Pintu kamarnya seketika terbuka, menampilkan ibunya dengan mimik wajah terkaget ketika melihat ruangan Jake terlihat begitu gelap.

"Jake? Kenapa kau tidak membuka tirai nya?"

"O-Oh... Aku hanya tidak ingin membukanya" Balas Jake asal.

"Kenapa? Akan ibu buka, ya" Ujar ibunya sembari berjalan menuju tirai.

"Jangan!" Sambar Jake seketika, mencegah ibunya untuk membuka tirai.

Ibunya pun terdiam dengan wajah yang penuh dengan tanda tanya. "Memangnya ada apa, Jake?"

"H-Hanya saja, hehe. Jangan dibuka, nanti saja"

Ibunya terkekeh kecil. "Ayolah, matahari pagi baik untuk kesehatan tubuh, Jake."

Baru saja ibunya melangkahkan kakinya beberapa langkah, Jake sudah kembali menahan ibunya. "Jangan ibu, Jangan"

Ibunya kembali menatap Jake dengan penuh tanda tanya untuk kesekian kalinya. "Kau baik-baik saja kan?" Tanya nya dengan mengelus pipi Jake.

"Dan apa ini? Suhu tubuhmu dingin sekali"

A Flor de Flor | Sungjake Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang