Bab 16 - Official

2.1K 106 0
                                    

"Kalo suka to the point aja, kalo kelamaan mikir keburu ditikung sama yang lain."

-Irzaldi-

•○•

Dua minggu sudah berlalu setelah aley menerima ajakan makan siang irza di rumah makan Padang, di tambah pria itu yang mengantar jemput dirinya beberapa kali, membuat aley mulai luluh.

Keduanya semakin dekat dan mulai intens berkomunikasi satu sama lain. Bertukar kabar setiap hari selayaknya sepasang kekasih, yang sayangnya hingga kini masih belum juga resmi berpacaran. Aley tidak mau ambil pusing tentang status hubungan mereka. Toh sejak awal irza sudah mengatakan jika ia mencari calon istri bukan pacar, dan aley cukup pintar untuk mengartikan kemana arah hubungan mereka jika berhasil nanti.

Dua minggu berlalu, aley akhirnya tau apa sebenarnya pekerjaan Irza, engineer, mekanik kapal. Pria itu juga sudah sering kali mondar mandir keluar negeri, untuk urusan pekerjaan, dengan jangka waktu yang tidak menentu. Aley tau saat tepat seminggu mereka dekat dan Irza pamit padanya untuk pergi ke Singapura. Hingga tiga hari kemudian, pria itu mengabari jika ia sudah tiba kembali di Jakarta.

Jumat sore ini, ia akan kembali di jemput oleh Irza, setelah pagi tadi mengantar dirinya. Pria itu, meminta aley menemani dirinya mencari kado ulang tahun untuk adiknya, jelita.

Irza
Send a picture

Dekat dengan Irza dua minggu terakhir membuat aley sedikit paham tentang kepribadian Irza. Seperti saat ini, daripada mengetikkan pesan jika ia sudah tiba di lobby, pria ini justru lebih suka mengirimi ia gambar dimana ia berada, alih-alih mengetikkannya.

Aley
Otw

Tanpa menunggu lama, ia segera pergi dari ruangannya menyusuri lorong-lorong rumah sakit menuju lobby. Menebar senyum manis andalannya saat bertemu orang-orang yang mengenali dirinya saat mereka menyapa. Setibanya di lobby, ia segera melenggang santai setelah kembali melempar senyum pada seorang satpam berumur yang lagi-lagi menyapa dirinya. Pajero sport irza terlihat yang paling mencolok diantara mobil lain, kali ini.

Jangan bayangkan adegan romantis seperti Irza yang akan membukakan pintu untuk dirinya, karena itu sangat tidak mungkin terjadi. Irza, termasuk tipikal pria cuek yang tidak suka melakukan hal-hal romantis seperti kebanyakan pria lain.

"So, how was your day?"

Fyi---sejak memutuskan untuk memberi kesempatan pada pria di sebelahnya ini, aley nyaris hafal dengan pertanyaan pertama yang akan Irza ajukan padanya.

"Lumayan melelahkan dan ya, tadi ada pasien yang nangis kenceng banget pas lagi disuntik obat, jadi ya agak huru hara hari ini." Jawabku panjang lebar, Irza mengangguk paham. "Kalo kamu?"

"Rebahan," jawabnya singkat.

"Enaknya yang seharian rebahan, pantesan rambut kamu berantakan gini," tangan kananku terulur memegang ujung rambutnya. "Udah mandi tapi kan?" Mataku memicing curiga.

"Udah dong! Masa jalan sama kamu belum mandi." Jawabnya songong.

"Kita mau kemana emang?" Sahutku, tepat saat mobil melewati sebuah mall besar terdekat dari setia budi.

"Makan dulu aku laper, kamu gak laper emangnya?" Sahut Irza menatap sekilas aleyda di sebelahnya. "Aku mau nya Xiboba,"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang