Bab 37 - Tanggerang

1.1K 75 2
                                    

"Mencintai bukan hanya perihal aku cinta kamu, melainkan tentang banyak hal yang harus di diskusikan bersama."

-author/haneyy-

***

Happy reading gais ✨
.
.
.

Irzaldi
Nyetirnya hati-hati. Kabarin klo udh sampe ya, sayang.

Pesan yang dikirimkan irzaldi berada di urutan paling atas, bersamaan dengan pesan-pesan lainnya.

Hari ini mama memintanya untuk datang di akhir pekan, kebetulan Ale sudah menghubungi dirinya untuk pulang bersama di akhir pekan. Adik semata wayangnya itu juga sudah datang menginap di apartemennya sejak malam tadi. Semalam adiknya itu tiba di apartemen saat jarum jam menunjukkan hampir pukul 12 malam.

Enggan mengganggu jam tidur adiknya, ia memilih membiarkan Ale berisitirahat sampai nanti ia bangun sendiri. Mentoknya Ale biasa bangun pukul 8, sedangkan ini masih pukul 6 pagi.

"Mamii, i want cake. Pliss"

Aleyda berdecak, Sam bahkan sudah memakan sepiring nasi goreng namun bocah laki-laki ini masih saja menginginkan roti? Ia piki Sam sudah mulai terbiasa dengan sarapan nasi di pagi hari.

"One slice, okay?" Sam mengangguk.

Dengan lucunya Sam kembali duduk dengan tenang menuju karpet bulu di ruang tv.

Jika kalian bertanya kenapa Sam ada disini? Jawabannya karena anak itu semalam merengek untuk ikut dengan aleyda. Nina sudah memintanya untuk menginap tapi karena ia harus kembali ke Tanggerang jadilah ia menolak, maka gantinya Sam yang akan ikut dengan dirinya.

Sejujurnya aleyda belum pernah memperkenalkan Sam pada mama dan papanya, ia takut untuk membawa Sam namun mau bagiamana lagi, cepat atau lambat kedua orangtuanya harus bertemu dengan Sam kan? Ia tidak mungkin menunggu irza pulang yang masih belum pasti akan kembali kapan. Jadilah dengan modal nekat ia akan datang dan memperkenalkan Sam pada orangtuanya sendiri.

Semalam pun, saat akhirnya Ale menyadari di apartemen aleyda tidak sendirian ia cukup tercengang, beruntung adiknya itu terlihat setuju-setuju saja dan tidak memberikan respon yang terlalu kaget atau terkesan menolak.

"Nih. Makannya jangan berantakan ya." Ucap aleyda memberikan Sam roti selai sesuai permintaan bocah tersebut. Sam mengangguk patuh. "timakaci, mii."

Sejak ada Sam, aleyda jadi lebih sering berada di rumah Irza ataupun apartemennya. Bahkan beberapa barang pecah belah di apartemennya sudah ia singkirkan dan simpan, takut-takut akan melukai Sam. Ada banyak perubahan yang terjadi di hidupnya sejak ada Sam. Bahkan hubungannya dengan queen mulai membaik. Sesekali mommy Sam itu akan menghubungi dirinya karena sudah hampir dua bulan lebih masih berada di luar negeri, dan menitipkan putranya pada aleyda.

"Kak, udah buat sarapan?" Ale tiba-tiba muncul dengan muka bantalnya.

Sam dan Ale mendadak bersitatap. Bocah laki-laki berparas setengah bule itu menatap penasaran pada orang dewasa yang ia rasa asing.

"Ini anaknya? Lucu." Respons Ale pertama kali.

Ale duduk di sebelah Sam, dengan mudahnya menjawil pipi Sam, "gemes banget sih," membuat Sam merenggut kesal. Aley terkekeh melihatnya.

"Nanti cari di jalan aja ya? Kakak cuman buat nasi goreng tadi."

"Oke. Aku mandi dulu, Babay bocil"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang